Tottenham Hotspur mungkin datang ke Etihad Stadium dengan kepercayaan diri begitu tinggi. Dari enam laga terakhir di Liga Primer 2016/2017 ini, enam kemenangan terus diraih skuat asuhan Mauricio Pochettino ini. Terakhir kalah saat menghadapi Manchester United awal Desember 2016 lalu.
Melawat ke markas Manchester City, Minggu (22/01/2017) dini hari WIB, tak sedikit yang memprediksikan Spurs bisa memperpanjang rentetan kemenangan mereka. City baru saja kalah telak 4-0 dari Everton pada akhir pekan lalu. Pada akhir tahun 2016, Liverpool pun berhasil mengalahkan City. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan situasi Spurs.
Namun kans City untuk menang pada laga ini sebenarnya tak sepenuhnya tertutup. Bahkan ada beberapa hal yang bisa membuat City bisa mengejutkan Spurs pada laga ini.
Pertama adalah catatan laga tandang Spurs yang tak seimpresif laga kandang mereka. Spurs saat ini menempati posisi puncak terkait raihan poin dari partai kandang dengan 20 poin, tanpa sekalipun kalah (sembilan menang dan dua imbang). Tapi menjalani laga tandang, dari 10 laga Spurs imbang empat kali dan kalah dua kali (posisi keenam dari poin terbanyak tandang).
Dua laga tandang terakhir Spurs memang diakhiri dengan kemenangan 1-4, menghadapi Southampton dan Watford. Namun sebelum itu, Spurs tak pernah menang di delapan laga tandang mereka (segala ajang). Manchester United, AS Monaco, Liverpool dan Chelsea adalah empat kesebelasan yang mampu menaklukkan Spurs saat mereka bertindak sebagai tuan rumah.
Sedangkan City merupakan kesebelasan yang cukup meraih poin banyak di kandang. Dari 10 laga kandang, City hanya kalah sekali, sisanya enam kemenangan dan tiga kali imbang. Bahkan sejauh musim ini, City baru sekali kalah di Etihad dari total 14 laga yang mereka jalani. City memang lebih banyak menjalani laga tandang ketimbang laga kandang pada paruh musim ini. Dari total 32 pertandingan yang sudah dijalani oleh Manchester City sejauh ini, 18 laga merupakan laga tandang. Ini berbeda dengan kesebelasan lain yang cenderung seimbang antara laga kandang dan tandang.
Tapi selain catatan tandang Spurs, absennya Jan Vertonghen pun bisa menguntungkan City. Bek asal Belgia merupakan salah satu tulang punggung utama Spurs. Dari total 30 laga, 25 laga dijalani Spurs bersama bek kidal ini. Dan ketika tak diperkuat Vertonghen, Spurs mencatatkan kekalahan, seperti saat menghadapi AS Monaco di Liga Champions dan Liverpool di Piala Liga.
Ini akan memberikan sedikit gangguan pada lini pertahanan Spurs. Meski terdapat Ben Davies dan Kevin Wimmer, keduanya tak mendapatkan menit bermain yang banyak sejauh ini, Wimmer baru tiga pertandingan sedangkan Davies tujuh pertandingan. Akan menjadi tantangan bagi Pochettino untuk memainkan para pemain muda tersebut jika tetap tak mengubah skema 3-4-2-1 mereka.
Manchester City mungkin masih akan krisis di lini tengah menyusul masih absennya Fernandinho (hukuman kartu) Fernando dan Ilkay Guendogan (cedera). Namun City sudah mendapatkan amunisi baru di lini depan dalam diri Gabriel Jesus. Penyerang asal Brasil yang dipinang dari Palmeiras ini sudah bisa diturunkan pada laga ini.
Jesus bisa ditempatkan sebagai penyerang tengah maupun penyerang sayap. Sebagai penyerang sayap, ia bisa menggantikan Raheem Sterling atau justru menjadi penyeimbang sisi sayap bersama Sterling, memungkinkan David Silva dan Kevin De Bruyne kembali bermain sebagai gelandang tengah dalam formasi 4-3-3. Tapi Jesus juga bisa menjadi tandem bagi Sergio Aguero seperti ketika Pep Guardiola menduetkan Aguero dengan Kelechi Iheanacho pada babak kedua Everton vs Manchester City.
Menghadapi laga penting ini, untuk tetap menjaga asa juara, Pep Guardiola tampaknya memang akan habis-habisan pada laga ini. Dengan beberapa fakta di atas, kami tak akan heran jika pada akhirnya City mampu mematahkan prediksi, bahkan menorehkan poin penuh dari Spurs yang tengah on fire. Walaupun tetap saja, City akan menjalani laga ini dengan status tak diunggulkan.
Komentar