Wasit yang memimpin laga antara Juventus dan Inter Milan, Nicola Rizzoli akhirnya buka suara terkait kritikan yang terus ditujukan kepadanya. Salah satu wasit terbaik di Italia tersebut dianggap banyak mengambil keputusan yang merugikan pihak Inter.
Kejadian yang paling disorot adalah ketika ia meniup peluit saat Mauro Icardi mendapatkan bola hasil tendangan bebas Giorgio Chiellini yang dianggap oleh sang wasit harus diulang.
https://twitter.com/tancredipalmeri/status/829260604225548290
Dalam sebauh program TV Le Iene, Rizzoli diminta untuk menganalisis video secara obyektif terkait insiden yang melibatkan Icardi tersebut. Berikut adalah hasil analisis yang dilakukan oleh Rizzoli seperti dilansir oleh Football-Italia.
“Chiellini menguasai bola,” ujar Rizzoli. “Ia mencoba mengontrol dengan kakinya dan mengumpan kepada penjaga gawang agar ia bisa mengambilnya. Tapi, terlepas dari fakta bola tidak berhenti jadi permainan tidak pernah dimulai lagi dengan benar, saya pikir pada kasus ini wasit Rizzoli dinilai salah.”
"Karena itu ia meniup peluit dan menunjuk tendangan bebas untuk diambil dari posisi yang benar. Bola harus diam saat mengambil tendangan bebas, sehingga dalam kasus ini Rizzoli melihat bola itu tidak diam.
"Dia meniup peluit dua kali. Sesuai dengan rekaman, tendangan itu diambil lagi dan sekali lagi bolanya tidak diam. Oleh karena itu Rizzoli meniup peluit lagi dan menempatkan bola kembali ke posisi yang tepat.
"Akhirnya bola diam dan Chiellini mengambil tendangan. Apa kontroversi di sini? Saya tidak akan mengkritik wasit untuk itu."
Baca juga: Nainggolan: "Saya Benci Juventus karena Selalu Menang dengan Penalti atau Tendangan Bebas"
Ketika ditanyai terkait posisi Icardi yang sudah mengarah ke gawang, Rizzoli kembali menekankan bahwa bola harus dalam keadaan hidup atau dimainkan terlebih dahulu.
"Agar bisa mencetak gol ke gawang, bola harus berada dalam keadaan hidup. Kita bicara tentang hal yang tidak terjadi, tapi kemudian itu adalah bagian normal dari sepak bola Italia,” tambahnya.
"Saya bisa menjamin Anda bahwa tidak pernah terjadi seorang wasit memberikan pelanggaran ketika pemain memintanya. Seorang wasit tidak akan pernah melakukan hal seperti itu."
Di akhir acara, wasit berusia 45 tahun ini menutupnya dengan mengatakan bahwa di Italia, kritikan adalah hal yang biasa di sepakbola, seperti sudah menjadi budaya di negeri Pizza tersebut.
“Di Italia semua orang adalah pelatih, semua orang adalah pemain, semua orang adalah wasit. Masalahnya adalah ketika keputusan dibuat di Italia, keputusan akan dikritik."
Baca juga: Tuduhan pada Juventus dan Seni Manipulasi Media di Italia
Foto: espnfc.com
(gun)
Komentar