Leicester City kembali menelah kekalahan dalam lanjutan Liga Primer Inggris 2016/2017 gameweek 25. Mereka harus mengakui keunggulan tuan rumah Swansea City dengan skor 2-0. Kekalahan ini menyebabkan mereka menjadi juara bertahan pertama yang kalah dalam liga laga secara beruntun sejak 1956.
Buruknya penampilan anak asuhnya ini membuat sang manajer, Claudio Ranieri, berencana untuk mengubah komposisi pemain intinya. Ia terlihat sudah kehabisan kesabaran terhadap performa yang ditunjukkan oleh para pemain yang membawa Leicester juara musim lalu.
Hal ini terungkap ketika ia ditanyai apakah dirinya terlalu loyal terhadap para pemain musim lalu oleh para wartawan pada saat konferensi pers setelah laga Swansea vs Leicester.
“Iya benar. Tentu saja sulit ketika Anda mencapai sesuatu yang begitu baik, Anda tentu ingin memberi mereka satu kesempatan, dua kesempatan atau tiga kesempatan. Tapi untuk sekarang, itu sudah terlalu banyak,” ujar Ranieri seperti dikutip oleh Telegraph.
"Tentu saja saya harus mengubah sesuatu karena tidak mungkin untuk melanjutkan dengan cara ini. Kami memiliki dua masalah yaitu kami kebobolan dan kami tidak bisa mencetak gol. Semua orang mencoba untuk mengatakan sesuatu yang positif untuk membantu satu sama lain. Tapi setelah itu, kami kembali kalah. Saya selalu mempertanyakan diri sendiri tapi kemudian saya selalu mengatakan `ayo, bersama-sama kita bisa melakukan sesuatu yang baik`.”
"Saya percaya pada tim saya dan kami terus berjuang dan cepat atau lambat kami keluar dari posisi ini," tambahnya.
Menurut laporan Telegraph, posisi para pemain bintang musim lalu yang bermain buruk pada saat ini bisa saja terancam. Posisi para pemain seperti Jamie Vardy, Ryad Mahrez dan Danny Drinkwater dianggap sedang berada dalam ancaman yang cukup besar. Sementara itu posisi kapten tim, Wes Morgan dan Christian Fuchs juga dalam keadaan yang berbahaya.
Foto: skysports.com
(gun)
Komentar