Giornata Serie-A 24 melahirkan beberapa peristiwa penting. Salah satunya cedera yang didapatkan Federico Marchetti ketika pemanasan untuk SS Lazio menghadapi AC Milan. Selain peristiwa, beberapa pemain tampil maksimal untuk kesebelasannya masing-masing seperti Alejandro Gomez dan Citadin Eder. Namun giornata 24 bukanlah waktu yang baik bagi Edin Dzeko karena kegagalannya mengeksekusi penalti. Giornata 24 juga menjadi gengsi tersendiri bagi pelatih-pelatih kesebelasan papan atas karena catatan yang dijalani Massimiliano Allegri dan Maurizio Sarri.
Pelatih-pelatih Bertaraf 100
Angka 100 menjadi identik bagi Massimiliano Allegri dan Maurizio Sarri pada Serie-A Giornata 24. Allegri menjalani laga ke-100 bersama Juventus di Serie-A. Selama itu ia sudah menang 75 kali, imbang 13, kalah 15 kali dan 53 kali menorehkan clean sheets. Soal clean sheets, Juventus berhasil meraihnya enam kali dari tujuh pertandingan sejak 2017. Torehan itu merupakan paling baik di antara kesebelasan lain dalam kategori lima liga top Eropa. Seluruh clean sheets itu berhasil diraih setelah Juventus menggunakan formasi 4-2-3-1.
Sementara Sarri melakoni pertandingan ke-100 di Serie-A sebagai pelatih. Sejak menangani Napoli, Sarri mempersembahkan 52 kemenangan, 16 imbang dan 12 kali kalah. Kemenangan atas Genoa di giornata 24 ini pun memperpanjang rekor Napoli yang tidak terkalahkan dalam 18 pertandingan, 12 di antaranya berhasil menjadi kemenangan. Keberhasilan mengalahkan Genoa juga membuahkan gol pertama Emanuele Giaccherini untuk Napoli di Serie-A.
Federico Marchetti Kalah Sebelum Berperang
Kekuatan penuh SS Lazio ketika menjamu AC Milan haris ternoda karena Federico Marchetti mendapatkan cedera saat pemanasan sebelum sepak mula. Marchetti dikabarkan mendapatkan cedera lutut dan langsung dilarikan ke Klinik Padeia untuk melakukan scan MRI. Dikhawatirkan jika ligamen lutut kiper 34 tahun itu mengalami kerusakan. Alhasil namanya yang sudah masuk ke dalam susunan pemain utama harus digantikan Thomas Strakosha. Namun penampilan Strakosha tidak terlalu bagus karena ia kebobolan satu gol dari empat tembakan Milan yang mengarah ke gawang.
Kutukan Penalti Edin Dzeko
Edin Dzeko mendapatkan kepercayaan kedua kalinya untuk mengeksekusi tendangan penalti untuk AS Roma ketika bertandang ke Crotone. Namun ia gagal menjadi algojo penalti Roma setelah eksekusinya melebar ke kanan gawang Crotone. Alhasil, dua kesempatan penalti (melawan Udinese dan Crotone) yang didapatkan Dzeko tidak ada satu pun yang menjadi gol pada musim ini. Kendati demikian, ia masih tetap mampu menyumbangkan gol untuk kemenangan Roma yang terjadi pada menit 77.
Total, Dzeko sudah mencetak 18 gol untuk Roma pada sejauh musim ini. Torehan itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak di Serie-A 2016/2017 bersama Gonzalo Higuain dari Juventus. Jumlah golnya itu merupakan yang terbanyak ketiga di antara penyerang lima liga top Eropa lainnya. Dzeko dan Higuain hanya kalah dari Edinson Cavani dari PSG yang sudah mencetak 25 gol dan Alexandre Lacazette dari Olympique Lyonnais dengan torehan 20 gol.
Penampilan Impresif Citadin Eder
Internazionale Milan segera mendapatkan tren positifnya lagi setelah dikalahkan Juventus pada giornata sebelumnya. Permulaan jalur positif itu diawali dengan kemenangan mereka atas Empoli. Kemenangan 2-0 itu tidak lepas dari penampilan impresif Citadin Eder. Ia membuka keunggulan Inter pada menit 14 dan memberikan asis kepada Antonio Candreva pada menit 54. Terakhir Eder mencetak gol dan asis sekaligus terjadi pada Oktober 2015.
Bersama Alejandro Gomez, Atalanta Terus Melesat
Atalanta berhasil menaklukkan tuan rumah Palermo dengan skor 3-1. Kemenangan itu membuat Atalanta tidak terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir di Serie-A 2016/2017. Kemenangan itu juga membuat Atalanta melesat ke peringkat lima klasemen sementara. Artinya posisi itu merupakan tiket agar berhak tampil di Liga Eropa musim depan. Alejandro Gomez mencetak satu gol sekaligus asis pada kemenangan tersebut. Pertandingan sebelumnya pun ia memborong dua gol kemenangan Atalanta ketika menaklukkan Cagliari.
Susunan Pemain AC Milan Banyak Berubah
AC Milan menunjukkan bahwa mereka adalah kesebelasan yang sulit ditaklukkan SS Lazio. Pada pertemuan mereka di Stadion Olimpico, satu poin diraih Milan atas skor 1-1. Artinya, pada musim ini Milan tidak terkalahkan oleh Lazio di Serie-A karena pada pertemuan sebelumnya, Lazio harus takluk di kandang Milan. Total, Lazio cuma sanggup menang tiga kali dalam 38 pertemuan terakhir dengan Milan, baik itu laga kandang maupun tandang. Sisanya, Lazio kalah 18 kali dan imbang 17 kali.
Pertandingan kedua kesebelasan tersebut pun memiliki keunikan sendiri bagi skuat Milan. Hanya Gianluigi Donnarumma dan Suso yang dimainkan Milan ketika menghadapi Lazio di pertemuan pertama. Wajar, Milan menghadapi Lazio dengan keadaan pincang. Sebanyak tujuh pemain Milan tidak bisa diturunkan, yaitu Alessio Romagnoli, Gabriel Paletta, Giacomo Bonaventura, Juraj Kucka, Luca Antonelli, Mattia De Sciglio, Riccardo Montolivo.
Komentar