Vincenzo Montella menginginkan AC Milan harus tetap tenang usai dikalahkan Sampdoria di kandang sendiri pada 5 Februari lalu. Walau kalah, ia menilai skuatnya telah berkembang karena berhasil mendominasi pertandingan. Montella pun masih optimis masih bisa lolos ke Liga Eropa musim depan. Ketenangan Montella langsung berbuah hasil ketika bertandang ke Bologna pada laga selanjutnya. Montella berhasil membawa Milan mengalahkan Bologna dengan skor 1-0 atas gol semata wayang Mario Pasalic.
Pada laga itu jugalah Gerard Deulofeu yang didatangkan pada bursa transfer Januari lalu dianggap sudah menyatu dengan strategi Montella. Apalagi Deulofeu berhasil menyumbangkan asis pada gol Pasalic ketika jelang pertandingan berakhir. Kemenangan atas Bologna membuat Montella melontarkan pujian kepada para pemainnya. Pujian itu dikatakannya karena para pemainnya menunjukkan perjuangannya selama pertandingan. Padahal Milan bermain dengan sembilan pemain akibat kartu merah yang didapatkan Gabriel Paletta dan Juraj Kucka. Ditambah dengan Andrea Poli yang bermain terpincang-pincang karena mendapatkan cedera lutut sejak menit 78.
Maka dari itu kemenangan atas Bologna begitu dibanggakan Montella. Mengingat sebelum laga itu, Milan harus menelan empat kekalahan secara beruntun. Namun kemenangan itu belum cukup untuk membahagiakan Silvio Berlusconi yang masih berstatus Presiden Milan. Berlusconi dikabarkan menghubungi Montella melalui telepon untuk mengkritik taktik pelatih klubnya itu. Berlusconi menuntut agar Suso dimainkan sebagai second striker dan Giacomo Bonaventura menjadi trequartista jika sudah sembuh dari cedera nanti. Metode latihan Montella juga dikritik karena menyebabkan pemain-pemain rentan cedera.
Sejauh ini memang Alessio Romagnoli, Giacomo Bonaventura, Luca Antonelli, Mattia De Sciglio dan Riccardo Montolivo pun masih berada di ruang perawatan. Kritik Berlusconi kepada mantan Pelatih Sampdoria itu bukanlah yang pertama kalinya. Hal yang sama pernah dilakukannya ketika Milan bermain imbang dengan Internazionale Milan pada 21 November 2016. Itulah awal mula penyebab memanasnya hubungan Montella dengan Berlusconi. Tapi kritiknya berkurang setelah Montella berhasil mempersembahkan juara Piala Super Coppa Italia 2016.
Montella bukanlah pelatih pertama yang dikritik Berlusconi. Carlo Ancelotti dan Sinisa Mihajlovic pun pernah mendapatkan kritiknya ketika masih melatih Milan. Penampilan Milan sendiri memang mengalami penurunan sejak 2017. Alhasil Milan terlempar ke papan tengah klasemen Serie-A sementara. Padahal Milan sempat berada di posisi tiga besar pada awal musim ini. Dan tidak bisa dimungkiri bahwa penurunan penampilan Milan karena badai cedera yang menimpa skuatnya. Berlusconi pun dikabarkan menyesal karena tidak mempertahankan Cristian Brocchi sebagai pelatih Milan pada musim ini.
Berlusconi bahkan sempat memiliki keinginan untuk memecat Montella yang masih memiliki kontrak sampai 2018. Bahkan dikabarkan bahwa Berlusconi sempat akan menghubungi Roberto Mancini sebagai penggantinya. Tapi rencana Berlusconi itu berhasil dicegah Sino-Europe Sports yang memiliki investasi di Milan. Bahkan investor dari Tiongkok tersebut ingin mempertahankan Montella pada musim depan, tidak peduli di mana pun posisi klasemen Milan pada akhir musim ini. Pihak Sino-Europe lebih menghargai jasa Montella, terlebih setelah meraih gelar juara Piala Super Coppa Italia. Sebab Milan sudah lama puasa gelar yang terakhir kali diraih pada 2011 lalu.
Sementara itu, Berlusconi juga tiba-tiba enggan melepaskan saham sepenuhnya kepada Sino-Europe. Ia masih ingin memiliki saham 20 persen di Milan atas kepengelolaan Fininvest. Konflik-konflik tersebut seolah menjadi racun bagi situasi Milan yang sedang positif setelah mengimbangi Lazio pada laga terakhirnya.
Sumber: Calcio Mercato, Football-Italia
Komentar