Ada yang unik di Piala Presiden 2017 kali ini. Hasil akhir grup 1 cukup mengundang pertanyaan. Persegres Gresik baru dipastikan menjadi runner-up grup 1 setelah menang melalui undian atas Persipura. Pengundian ini dilakukan setelah Persegres memiliki poin, selisih gol, dan jumlah gol yang sama dengan peringkat tiga, Persipura Jayapura.
Laga terakhir grup 1 memang membuat situasi klasemen akhir menjadi cukup pelik. Hasil imbang antara PSS Sleman dan Persegres dengan skor 0-0 dibarengi dengan kekalahan Mitra Kukar dari Persipura dengan skor 1-0. PSS menempati juru kunci dengan meraih tiga poin. Sementara itu Mitra Kukar, Persegres, dan Persipura memiliki poin sama, empat poin. Penentuan peringkat 1, 2, dan 3 inilah yang menjadi pertanyaan khalayak.
Berdasarkan regulasi Piala Presiden 2017, jika dua kesebelasan atau lebih memiliki poin sama, maka ada empat hal yang akan menentukan posisi di klasemen, yaitu:
- Head to head
- Selisih Gol
- Jumlah Memasukkan Gol
- Undian
Dari regulasi tersebut, poin 1 (Head to Head) tidak bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan peringkat 1 sampai 3 saling mengalahkan. Mitra Kukar 1-0 Persegres, Persegres 2-1 Persipura, dan Persipura 1-0 Mitra Kukar. Maka selanjutnya ditinjau ke aturan nomor 2, selisih gol. Hanya saja aturan nomor 2 pun tidak berlaku karena ketiga kesebelasan sama-sama tak memiliki selisih gol, jumlah memasukkan dan kemasukan mereka sama.
Titik terang muncul dengan menggunakan aturan no.3, Jumlah Memasukkan Gol. Mitra Kukar berhasil mencetak empat gol, lebih banyak dari Persegres dan Persipura yang mencetak dua gol. Maka Mitra Kukar dipastikan menjadi juara grup.
Lalu siapa yang berhak menduduki posisi kedua ketika Persegres dan Persipura memiliki Jumlah Memasukkan Gol yang sama, yaitu dua gol? Kemudian banyak pihak yang terkejut ketika penentuan runner up grup 2 ini harus ditentukan lewat undian, di mana Persegres kemudian dinyatakan sebagai runner-up grup setelah "mengalahkan" Persipura lewat undian.
Mengapa Persegres-Persipura harus ditentukan lewat undian? Bukankah Persegres unggul Head to Head atas Persipura karena hasil 2-1 yang dimenangkan Persegres pada pertandingan kedua?
Perlu diingat, poin sama pada grup 1 ini melibatkan tiga kesebelasan, bukan hanya Persegres dan Persipura. Dan aturan Head to Head sejak awal tidak berlaku karena tiga kesebelasan saling mengalahkan. Untuk menentukan peringkat Persegres-Persipura, tak bisa kembali menggunakan aturan nomor 1 terkait Head to Head karena penentuan posisi ini juga melibatkan Mitra Kukar.
Persegres memang menang Head to Head atas Persipura, tapi Persipura menang Head to Head atas pemuncak klasemen, Mitra Kukar. Begitu juga Mitra Kukar yang menang Head to Head atas Persegres, maka ditarik kesimpulan tidak ada yang unggul Head to Head pada situasi ini. Inilah kenapa aturan nomor 3, Jumlah Memasukkan Gol, yang digunakan untuk menentukan Mitra Kukar peringkat pertama.
Sekilas agak aneh penentuan klasemen melalui undian ini. Namun aturan seperti ini sah secara regulasi. Bahkan aturan ini merupakan aturan umum dalam turnamen yang menggunakan sistem grup seperti Piala Dunia. Hanya Liga Champions yang menghapuskan aturan pengundian karena menggantikannya dengan penentuan posisi melalui nilai koefisien klub dalam lima tahun terakhir.
Aturan penentuan klasemen di Piala Dunia ketika dua kesebelasan atau lebih memiliki poin sama, pada poin "d" terdapat pengundian
Kami sendiri tidak/belum menemukan situasi yang sama pernah terjadi di turnamen lain. Namun tak sedikit juga terjadi pengundian untuk menentukan siapa yang berhak lolos. Pada Piala Afrika 2015, Guinea dinyatakan sebagai runner up grup setelah menang undian mengalahkan Mali. Belanda dan Irlandia mengalami hal serupa pada Piala Dunia 1990. Lebih jauh lagi, ada Spanyol yang gagal ke Piala Dunia 1954 setelah kalah lewat undian dari Turki (ketika itu belum mengenal sistem agregat).
Penentuan klasemen lewat undian bukan hal yang baru di dunia sepakbola. Oleh karena itu, apa yang terjadi pada Persegres-Persipura pada grup 1 Piala Presiden 2017 adalah sah dan tidak menyalahi regulasi. Panpel sudah mengambil tindakan yang tepat dalam melakukan pengundian tersebut.
Komentar