Menggunakan cara blusukan untuk mencari pemain timnas U-19 dalam ajang Piala AFF U-19 pada 2013 silam, sekarang Indra Sjafri memiliki cara lain untuk mencari pemain timnas, yakni dengan memberdayakan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI.
Setelah sempat mencari pemain ke Atambua, NTT, sekarang giliran Jawa Barat yang menjadi tempat yang disambangi oleh Indra Sjafri dalam rangka pencarian pemain yang kelak akan memperkuat timnas U-19 Indonesia dalam ajang Piala AFF yang digelar pada 4-17 September 2017 di Myanmar.
Bekerja sama dengan Asprov PSSI yang sudah menggelar seleksi tingkat Asprov pada 13 dan 14 Februari 2017 silam, Indra memantau 24 pemain hasil seleksi tingkat Asprov yang diikuti oleh 238 pemain pada 13 dan 14 Februari. Ditemui oleh Panditfootball di Lapangan Sepakbola Lodaya, Bandung, Minggu (19/2/2017), ia mengatakan bahwa hasil seleksi regional ini akan ia bandingkan dengan hasil seleksi dari daerah-daerah lain.
"Tentang hasil, akan kami bandingkan dulu dengan hasil seleksi regional yang sedang berlangsung di kota-kota lain, dan seleksi ini sendiri akan terus berlangsung sampai tanggal 27 Februari. Setelah tanggal 27, nanti kita akan meeting dan kita akan panggil 80 pemain terbaik Indonesia di Sentul untuk melakukan seleksi nasional," ujar Indra Sjafri.
"Kalau di tingkat Asprov dan regional, kita masih melihat kemampuan bermain dari pengamatan semata. Di tingkat nasional nanti, kita akan lebih detail dalam menyeleksi pemain. Ada tes kesehatan, psikotes, tes intelegensi, dan tes fisik yang komplit. Tanggal 1 Maret mulai pembentukan tim. Tanggal 1-10 Maret akan ada seleksi nasional, dari situ saya mulai membentuk tim. Sedangkan untuk periodisasi persiapan tim akan mulai dari tanggal 11 sampai nanti pas Piala AFF U-19," tambahnya.
Tidak lagi menggunakan metode blusukan, Indra mengaku bahwa dalam hal seleksi pemain muda ini, ia memberdayakan Asprov untuk menjaring bibit-bibit muda potensial di daerahnya. Ia mengatakan sudah berkirim surat kepada Asprov PSSI di seluruh Indonesia dan dalam waktu dekat ini akan mengunjungi Flores untuk melihat potensi pemain di sana.
"Saya berpikir bahwa Asprov perlu diberdayakan. Kita sudah berkirim surat ke semua Asprov, nanti kalau memang setelah ini masih ada saya masih akan melakukan pencarian pemain. Dalam waktu dekat saya juga akan ke Flores, saya akan hadir ke sana karena di sana transportasi buruk jadi daripada sang anak yang menghampiri saya lebih baik saya ke sana," ujarnya.
Kualitas Pemain dan Persebaran Pemain
Dalam membentuk timnas U-19 ini, pelatih yang juga pernah membawa timnas U-19 juara Piala AFF U-19 pada 2013 silam mengungkapkan bahwa ia ingin timnas diperkuat oleh pemain-pemain yang memiliki kualitas lengkap, baik dari segi olah bola maupun intelejensi dalam bermain. Soal fisik, ia berujar bisa membentuk fisik pemain dalam waktu enam bulan.
"Saya butuh pemain yang komplit. Pemain yang punya daya tahan, kecepatan, tapi yang penting pemain itu punya skill sepakbola yang bagus. Kalau untuk fisik, saya bisa menempa pemain saya selama enam bulan sampai memiliki fisik yang baik. Saya melihat ada 2-3 pemain yang kualitasnya melebihi rata-rata, baik dari sisi skill sepakbola dan juga kecerdasannya dalam bermain. Pemain itu ada yang dari Indonesia, ada juga dari luar," ungkapnya.
Selain itu, Indra pun mengutamakan persebaran pemain yang proporsional dan tidak terpusat pada satu tempat saja dalam seleksi kali ini. Maksud dari persebaran yang proporsional adalah Indra ingin setiap provinsi minimal ada pemain yang mewakili. Ia juga tak menutup kemungkinan bagi para pemain yang berada di luar negeri untuk membela timnas U-19.
"Persebaran akan lebih proporsional, dan kami akan cari yang terbaik. Contoh, ada pemain terbaik dari Jawa Barat dan Sumatera Selatan. Mereka punya kemampuan sama, dan dari Jawa Barat sudah diwakili oleh tiga pemain sementara Sumatera Selatan belum mengirimkan wakilnya, maka saya akan memilih pemain dari Sumatera Selatan. Supaya tim lebih proporsional," ujarnya.
"Tanggal 4 Maret nanti pemain-pemain dari luar negeri yang berjumlah 12 orang juga akan dipanggil untuk ikut seleksi juga. Mereka adalah anak-anak Indonesia yang bermain di luar negeri, ada Andri Syahputra, dan juga Samuel (Christianson). Mereka bukan naturalisasi. Mereka adalah putra Indonesia yang bermain di luar negeri," tambahnya.
***
Melihat data-data pemain dan juga kemampuan dari pemain yang ia lihat, Indra pun menyimpan optimismenya untuk generasi timnas yang sekarang. Walau masih samar, ia percaya mereka akan mempersembahkan sesuatu seperti yang dipersembahkan oleh timnas U-19 generasi Evan Dimas dkk.
"Saya tak sabar untuk melihat pemain saya nanti. Dari daftar yang saya lihat dan saya pantau selama setahun kemarin, saya percaya kualitas mereka akan lebih baik dari timnas U-19 yang sebelumnya. Walau saya belum nampak gambaran, saya optimis akan tim yang sekarang," tutupnya.
(sf)
Komentar