Seorang pemain Partizan Belgrade asal Brasil, Everton Luiz, mendapatkan perlakukan rasis saat ia memperkuat kesebelasannya dalam laga derby melawan tuan rumah, Rad Belgrade. Dalam laga yang dimenangkan oleh Partizan dengan skor 1-0 tersebut, Luiz sepanjang 90 menit terus menerus mendapat cemoohan dan chants bernada rasisme dari suporter tuan rumah.
Bukan hanya chants dan cemoohan saja, para suporter tersebut juga membentangkan spanduk yang bernada rasisme. Wasit sempat menghentikan pertandingan beberapa saat untuk memperingatkan para suporter agar menghentikan aksi rasisme tersebut, begitupun dengan para steward. Spanduk tersebut memang berhasil diturunkan karena perintah dari wasit. Namun, larangan untuk melakukan chants dan cemoohan bernada rasisme tidak dihiraukan sama sekali oleh para suporter.
Hingga akhirnya peluit akhir tanda pertandingan berakhir dibunyikan oleh wasit, Luiz yang menahan sabar selama 90 menit pun terpancing kemarahannya dengan menghampiri para suporter Rad Beograd sambil mengacungkan jari tengah.
Akibatnya terjadi keributan antara dirinya dengan para suporter tersebut. Ditambah lagi dengan para pemain Rad Beograd yang terpancing emosi karena aksi Luiz dan terlihat mendukung para suporter mereka.
Setelah melakukan aksi jari tengah tersebut, Luiz meninggalkan stadion sambil meneteskan air mata akibat dari aksi rasisme yang ia terima.
"Saya telah menderita pelecehan rasis selama 90 menit dan juga kecewa dengan para pemain tuan rumah, yang mendukung itu. Mereka semua menyerang saya," ujar Luiz seperti dikutip oleh Sky Sports.
"Saya ingin melupakan ini secepat mungkin. Saya suka Serbia dan orang-orang di sini, itu sebabnya saya menangis. Tapi tolong katakan tidak pada rasisme.”
Luiz bisa saja menghadapi sanksi atas aksi jari tengah ke arah pendukung Rad, tapi ia didukung oleh pelatih Partizan, Marko Nikolic.
"Ini kembali ke realitas sepakbola Serbia, Everton seharusnya tidak bereaksi tapi sesuatu memicu kemarahannya, benarkan itu?" ujar Nikolic.
Menurut laporan ESPN FC, suporter Serbia memang terkenal akan aksi rasisme terhadap pemain kulit hitam dan para suporter Rad dikenal atas perilaku ultra sayap kanan nasionalis mereka.
Pada Oktober 2012, pemerintah Inggris menulis surat kepada UEFA untuk menuntut sanksi keras terhadap Serbia atas pelecehan rasial kepada beberapa pemain Inggris, termasuk di dalamnya Raheem Sterling dan Danny Rose pada pertandingan U-21.
Foto: skysports.com
Komentar