Oleh: Ajie Rahmansyah
Beberapa bulan yang lalu, saya sempat mengulas tentang gairah sepakbola di Provinsi Lampung yang bangkit kembali dengan hadirnya klub-klub seperti Lampung FC dan SS Lampung FC. Ketika tulisan itu dibuat, Lampung FC sedang menantikan kembali status mereka sebagai anggota PSSI bersama tujuh klub lain. Sementara SS Lampung FC menjadi klub yang mencuri perhatian karena bisa mengontrak pemain sekaliber Ellie Aiboy.
Titik terang pun muncul di awal tahun 2017. Bersamaan dengan Kongres PSSI, Ketua Umum Edy Rahmayadi pun mengembalikan status keanggotaan Lampung FC dan memperbolehkan klub berjuluk Gajah Beringas itu untuk berkompetisi kembali. Namun tidak seperti Persebaya yang main di Liga 2, Lampung FC harus memulai dari Liga 3 atau Liga Nusantara.
Sekilas banyak yang menyayangkan keputusan tersebut karena Lampung FC dinilai tidak layak untuk memulai kompetisi dari Liga 3. Apalagi Lampung FC pernah menjadi runner up di kompetisi Divisi Utama LPIS tahun 2013. Namun tidak sedikit pula yang memilih untuk ikhlas dan bersyukur karena masih bisa menyaksikan tim kesayangannya bermain meski di Liga 3. Rumor terakhir bahkan menyebutkan kalau Lampung FC bersedia untuk merger dengan klub lain.
Baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari provinsi yang terkenal dengan makanan khas seruit nya ini. Sebuah klub baru muncul dengan nama PS Lampung Sakti. Klub ini merupakan hasil akuisisi dari klub sebelumnya Persires Rengat. Bagi Persires ini merupakan yang kesekian kalinya klub ini berubah wajah. Sebelumnya klub ini sempat bernama Persires Rengat, Persires Bali Devata FC, Persires Cirebon FC, Persires Kuningan, dan Persires Sukoharjo sebelum sempat kembali menggunakan Persires Rengat.
PT Green Giant Pinneaple menjadi badan yang mengakuisisi klub Persires hingga menjadi Lampung Sakti. Perusahaan yang berpusat pada industri nanas tersebut berharap bahwa Lampung Sakti bisa sukses di kompetisi Liga 2.
“Kesebelasan baru akan lahir dan diberi nama Lampung Sakti. Harapannya semoga ke depan benar-benar sakti.” Kata Mahfud Santoso manajer dari perusahaan yang berdiri di kawasan Terbanggi Besar, Bandar Jaya tersebut.
Kesan serius ditunjukkan oleh klub tersebut. Beberapa hari setelah klub tersebut diresmikan, Lampung Sakti langsung mengontrak eks defender tim nasional dan Persib Bandung, Nova Arianto sebagai pelatih kepala. Mantan pelatih Madiun Putra ini bahkan sudah beberapa hari ini berada di Bandar Lampung untuk meninjau Stadion Way Halim yang nantinya akan digunakan sebagai markas Lampung Sakti.
Nova tidak akan bekerja sendirian. Pemain yang akrab dengan perayaan gol Suster Ngesot nya ini bahkan membawa rekan-rekannya saat masih bermain untuk Persib sebagai staf pelatih seperti Tema Mursadat dan Sonny Kurniawan. Seleksi pemain pun sudah dilakukan pertengahan bulan ini dan dipimpin langsung oleh ketiganya.
Aroma Bandung semakin kian terasa ketika salah satu pemain eks Maung Bandung yang lain, Erik Setiawan, memutuskan bergabung bersama Lampung FC. Selain itu manajemen juga berencana untuk memanggil pulang pemain-pemain yang memiliki darah Lampung seperti Purwaka Yudhi, Roni Rosadi hingga wonderkid Sriwijaya FC, Manda Cingi. Meskipun begitu Nova mengaku bahwa merekrut ketiganya terasa mustahil.
Setelah melakukan seleksi Lampung Sakti pun dikabarkan sudah mendapatkan 28 nama dari seleksi awal yang dilakukan seminggu lalu. Secara umum pria kelahiran Semarang ini mengaku puas secara teknik namun dirinya masih memperbaiki kelemahan para pemainnya berupa pengambilan keputusan dan kondisi fisik.
“Secara teknik pemain Lampung tidak ada masalah. Namun belum pas, kapan passing harus dilakukan saat bermain. Pengambilan keputusannya masih belum pas. Tapi jika terus berlatih pasti akan jauh lebih baik,” tutur Nova seperti dikutip kupastuntas.
Berbicara soal target, pihak Lampung Sakti menginginkan bisa secepatnya masuk ke Liga 1. Namun Mahfud kembali menjelaskan bahwa dirinya ingin berproses terlebih dahulu bersama Lampung Sakti dikarenakan klub ini masih baru. Bagi Mahfud yang lebih penting adalah memperbaiki stadion dan mes pemain yang dianggapnya masih kurang layak.
Stadion Way Halim yang nantinya akan menjadi homebase memang masih memiliki beberapa kekurangan seperti sanitasi bagi penonton, bench pemain, ruang sekretariat pertandingan seta tribun VIP. Mahfud akan berusaha untuk meningkatkan mutu stadion tersebut setahap demi setahap.
Selain stadion, Mahfud juga menginginkan adanya beberapa kesebelasan yang dimulai dari usia SD, SMP dan SMA. Hal ini bertujuan untuk membangun sepakbola Lampung dikarenakan di Provinsi yang terkenal dengan kopi nya ini banyak talenta-talenta yang berbakat.
“Untuk sistem pendidikan seperti akademi, juga kami siakan. Semua sambil berjalan. Ini merupakan komitmen kami membangun kembali sepakbola Lampung. Maka dari itu kami membutuhkan orang-orang yang berkomitmen untuk membangun sepakbola Lampung. Ucap Mahfud.
Satu-satunya yang mungkin masih belum dimiliki Lampung Sakti adalah basis suporter yang besar. Akan tetapi berkaca kembali kepada slogan Sakai Sambayan khas Lampung yang memiliki arti bekerja bersama maka bukan tidak mungkin semua elemen suporter yang berada di Lampung dan sekitarnya akan bekerja sama dan mendukung bersama-sama PS Lampung Sakti agar dapat membawa kejayaan bagi Sai Bumi Ruwa Jurai. Dan semoga PS Lampung Sakti dapat diterima oleh seluruh elemen masyrakat Lampung.
Selamat Datang, PS Lampung Sakti!
Sumber: Lampung FC, RRI, KupasTuntas
Penulis adalah Seorang alumni Psikologi di Universitas di Yogyakarta yang sedang mencoba menggeluti penulisan tentang sepakbola nasional. Biasa berkicau di @ajielito
Tulisan ini merupakan bagian dari Pesta Bola Indonesia, menyemarakkan sepakbola Indonesia lewat karya tulis. Segala isi dan opini yang ada di dalam tulisan merupakan tanggung jawab penuh penulis
Komentar