Kualitas dari wasit Liga Primer kembali menuai kecaman. Kali ini Anthony Taylor dan Kevin Friend, dua wasit yang kerap memimpin beberapa pertandingan Liga Primer, yang mendapatkan kecaman tersebut.
Sorotan mengarah dengan cukup tajam kepada Taylor dan Friend setelah beberapa keputusan mereka dinilai merugikan oleh beberapa suporter. Sorotan untuk Taylor terjadi ketika ia memimpin laga Swansea City melawan Burnley, sedangkan sorotan untuk Taylor terjadi ketika ia memimpin laga antara Manchester United vs AFC Bournemouth.
Dalam dua pertandingan tersebut, setidaknya ada beberapa keputusan yang dinilai lolos dari pengamatan kedua wasit tersebut. Pada pertandingan antara Swansea City melawan Burnley, ketika Swansea unggul 1-0, Burnley mendapatkan tendangan penalti karena Friend menilai salah satu pemain Swansea melakukan handball. Padahal, yang melakukan handball adalah Sam Vokes, pemain Burnley.
Kejadian ini luput dari perhatian Taylor, tapi secara pribadi Taylor sudah meminta maaf atas kesalahannya dalam pertandingan tersebut.
https://twitter.com/DonaldsonESPN/status/838054656047779840
Sedangkan dalam laga Manchester United melawan Bournemouth, ada sebuah kejadian yang melibatkan antara Zlatan Ibrahimovic dan defender Bournemouth, Tyrone Mings. Zlatan dianggap oleh para pendukung Burnley menyikut Mings, sedangkan pendukung United menganggap Mings menginjak kepala Ibrahimovic. Dua kejadian ini, luput dari perhatian Friend.
https://twitter.com/JuanDirection58/status/838030551604948993
Akibat dari kejadian di dua pertandingan tersebut, suara-suara sumbang terhadap kepemimpinan wasit pun mulai bersuara kencang. Apalagi sebelum pertandingan, Gary Lineker berujar bahwa kedua wasit tersebut baru saja selesai berpesta bersama wasit-wasit yang lain di Hotel Marbella. Dugaan pun menguat, bahwa Taylor dan Friend memimpin pertandingan dalam keadaan mabuk.
https://twitter.com/GaryLineker/status/838060266726260736
https://twitter.com/pjcadden/status/837950037762142208
https://twitter.com/ACPLike/status/838187083135135745
https://twitter.com/jake__higgins1/status/838160464060219392
Akibat kualitas wasit yang dianggap mulai menurun ini, manajer Swansea City, Paul Clement pun menyuarakan penggunaan video assistant referee (VAR) untuk membantu kinerja wasit di Liga Primer. VAR yang rencananya juga akan mulai diterapkan dalam ajang Piala FA per musim depan ini, menurut Clement, harus juga diterapkan di Liga Primer untuk membantu wasit.
"Saya tidak mengerti kenapa begitu lama sekali FA mengesahkan penggunaan teknologi video (VAR) di Liga Primer. Dari tahun ke tahun, hal ini hanya menjadi bahan pembicaraan saja. Saya bisa memahami kesulitan wasit di sini," ujar Clement seperti dilansir Daily Mail.
Terlepas dari kontroversi yang menyelimuti Taylor dan Friend perihal pesta di Hotel Marbella yang dianggap berpengaruh terhadap kinerja mereka ketika memimpin pertandingan, mantan wasit kenamaan Inggris yang sekarang menjadi direktur teknik PGMOL (badan wasit di Inggris), Howard Webb memberikan suaranya. Ia pernah berujar bahwa zaman sekarang, menjadi wasit adalah pekerjaan yang penuh tekanan, apalagi di Inggris.
"Sepakbola modern sangat kacau, dengan insiden yang terjadi di tempat yang berbeda secara bersamaan. Anda berlari melintasi lapangan, jantung berdetak pada 170 denyut per menit, dan harus menggunakan penilaian Anda untuk fokus pada hal yang benar, dengan menggunakan pengetahuan dan insting seefektif mungkin,” ujarnya kepada The Times.
"Tapi tidak peduli seberapa baik Anda, tidak peduli seberapa termotivasi, Anda akan membuat kesalahan. Kami adalah manusia. Dan kami hanya memiliki sepasang mata,” tambahnya.
Inilah mengapa Clement begitu mendukung penggunaan VAR. Menjadi wasit memang sesuatu yang sulit. Di tengah suporter yang makin kritis karena dibantu oleh teknologi, akan menjadi beban tersendiri bagi wasit yang hanya mengandalkan asisten wasit dan dua matanya dalam memimpin pertandingan.
Namun, dugaan memimpin dalam keadaan mabuk, jelas hal tersebut adalah hal yang perlu dilihat dan ditinjau kembali oleh FA dan PGMOL. Mungkin karena faktor inilah, kualitas wasit pada pertandingan Sabtu (4/7/2017) malam menjadi menurun.
Baca Juga: Merindukan Howard Webb
foto: @thefairofsport
Komentar