Millwall Bushwackers, Lawan yang Paling Tidak Diinginkan di Liga Inggris

Cerita

by Randy Aprialdi 127222 Pilihan

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Millwall Bushwackers, Lawan yang Paling Tidak Diinginkan di Liga Inggris

Beberapa waktu lalu, deretan mobil polisi diparkir di seluruh kawasan London utara dengan ratusan petugas berpatroli di sana, terutama di sekitaran Stadion White Hart Lane yang merupakan kandang Tottenham Hotspur. Rupanya penjagaan ketat itu bukan dikerahkan untuk Derby London Utara melawan Arsenal yang menjadi musuh bebuyutan Tottenham. Penjagaan itu dikhususkan untuk kedatangan sekitar 4000 suporter Millwall FC yang akan mendukung kesebelasannya menghadapi Tottenham pada ajang Piala FA 2016/2017 di Stadion White Hart Lane, Minggu (12/3).

Para suporter Millwall itu langsung digiring dengan pengawalan ekstra menuju Stadion White Hart Lane. Tidak ada yang diperbolehkan mampir atau nongkrong dulu di pub sekitaran stadion. Tidak ada pub yang dialokasikan untuk suporter Millwall di sekitaran stadion White Hart Lane karena akan berisiko tinggi terjadi bentrokan.

Kebijakan tersebut bukan tanpa alasan, hubungan antara pendukung kesebelasan dari London jarang memiliki hubungan yang harmonis, termasuk Millwall dengan Tottenham. Maka dari itu pengamanan terlihat begitu ketat, salah satu pemandangannya adalah perjalanan suporter Millwall disekati anggota polisi beserta mobil-mobil patrolinya.

Polisi tahubetul bahwa suporter Millwall sering mengamuk di kandang lawan. Dan tentunya sambutan para pendukung Tottenham tidak akan ramah kepada mereka. Betul saja, ketika gerombolan suporter Millwall datang, beberapa suporter Tottenham sudah mengawasi di seberang jalur perjalanan dan saling melancarkan perang verbal. Semakin dekat Stadion White Hart Lane, perang verbal semakin terasa. Dari suporter Tottenham melontarkan cacian maupun nyanyian penuh sumpah serapah. "Kalian semua sialan", "Ayo banci", "Persetan Millwall" dan dialek-dialek kasar lainnya. Sebagian suporter Tottenham pun berteriak "Yids! Yids!! Yids!!!" yang menandakan eksistensi The Yids Army, kelompok suporter garis keras Tottenham.

Sementara para suporter Millwall membalasnya dengan berbagai cacian yang hampir sama. Begitu pun gestur-gestur hinaan yang menjadi salah satu senjata dalam peperangan verbal di sekitaran Stadion White Hart Lane. Sampai pada akhirnya perkelahian kecil pecah di antara mereka. Polisi yang berjaga tidak sanggup membendung celah antara suporter Millwall dan Tottenham untuk baku hantam. Namun perkelahian kecil tidak begitu lama karena diredam para polisi yang menyekatinya. Saling baku hantam di dalam stadion pun tidak bisa dihentikan dalam satu momentum tertentu.

Sementara di lain waktu dan tempat pun sempat ada insiden pemukulan suporter Millwall kepada Tottenham ketika perjalanan menuju area Stadion White Hart Lane. Sebelum menapaki area Stadion White Hart Lane, entah apa yang ada di dalam benak dua suporter Tottenham di pinggir jalanan itu, di saat para suporter Millwall sedang berjalan santai menuju tujuannya. Kedua suporter Tottenham yang saling berangkulan itu nekad berada di dekat perjalanan para suporter lawannya tersebut sambil bernyanyi "Kami benci Millwall". Tak pelak salah satu dari gerombolan suporter Millwall itu tanpa basa-basi memukul salah satu suporter Tottenham yang bernyanyi tersebut sampai tersungkur.

Dua suporter Tottenham itu seperti tidak tahu bahwa suporter Millwall tidak pernah ragu membuat kerusuhan di kandang lawan sekalipun, bahkan siap menghadapi polisi jika perlu. Ya, kelompok garis keras bernama Millwall Bushwackers itu merupakan kumpulan garis keras suporter yang paling ditakuti di sepakbola Inggris. Dalam buku autograf karya Colin Blaney berjudul Undesirables, Bushwackers merupakan salah satu dari empat kelompok suporter garis keras yang paling ditakuti. Nama Bushwackers sendiri diambil dari istilah di Amerika Serikat. Para pelaku serangan dari pihak militer pada perang saudara itu disebut Bushwackers.

Rupanya sejarah hooliganisme Millwall sudah terjadi sejak awal 1900-an. Dan kekerasan mereka diawali dengan pertandingan panas menghadapi West Ham United yang menjadi rival abadinya karena dilatarbelakangi persaingan kerja di pelabuhan London Selatan. Puncaknya pada pertandingan yang digelar 17 September 1906, terjadi perkelahian besar antara pendukung Millwall dengan West Ham. Kemudian begitu sering terjadi kerusuhan-kerusuhan yang di lakukan para pendukung Millwall di stadion sepakbola.

Stadion The Den yang menjadi kandang Millwall pun pernah ditutup selama dua minggu akibat kerusuhan suporter ketika melawan Newport County. Saat itu Kiper Newport County yang tidak terima mendapatkan tembakan kembang api dari pendukung Millwall melompat ke tribun penonton dan terjadi keributan sampai ia pingsan. Penutupan stadion akibat kekacauan para pendukung Millwall itu terjadi lagi pada 1934, 1947 dan 1950 karena kejadian yang berbeda-beda seperti invasi lapangan dan penyerangan kepada wasit.

Penutupan stadion tidak membuat para suporter Millwall jera dan merasa kehilangan hiburannya. Kejadian Kenilworth Road (1985), play-off melawan Birmingham (2002), Kekacauan Upton Park (2009) dan lainnya merupakan kekacauan besar bersejarah yang dilakukan para pendukung Millwall. Selalu ada pertempuran yang dilakukan Bushwacker di dalam maupun luar lapangan. Keributan di sebuah bar pada setiap minggunya bukan hal yang asing di kawasan Millwall pada tahun 1980-an. Tidak jarang ada yang mendapatkan luka atau dibuat patah rahang ketika bentrok dengan suporter lain. Aksi hooliganisme sendiri sudah mengakar di kalangan Bushwacker.

Bahkan Bushwacker tidak gentar menghadapi polisi sekalipun. James Bannon yang merupakan mantan Bushwacker pernah diseret seperti binatang ternak oleh polisi karena memukul salah satu dari mereka memakai sebuah tongkat. Namun James mengaku begitu menikmati setiap kekacauan yang dilakukannya bersama Bushwacker. "Ini bukan hanya sebuah pekerjaan, ini adalah jalan hidup. Ini benar-benar mengasyikkan," ujar James dalam wawancara esklusifnya dengan Leicester Mercury.

Bushwacker sendiri memiliki sedikitnya 92 musuh kelompok suporter berbeda di Liga Inggris. Tapi yang jelas kebencian mereka paling kental kepada pendukung West Ham United. Selain West Ham, permusuhan yang kental juga tercipta dengan pendukung-pendukung lainnya seperti Charlton Athletic, Crystal Palace, Gillingham, Leeds United, dan Portsmouth. Bagi mayoritas suporter di Liga Inggris, mendengar Bushwacker seperti mendengar Yakuza di Jepang atau mafia di Italia. Reputasi Bushwacker akan membuat orang-orang di Inggris lebih memilih mundur.


Sumber lain: Fourfourtwo, Outside 90, The Firms, The Sun, Wikipedia.

Komentar