Gemilangnya Jan Oblak, Penerus Tradisi Kiper Tangguh Atletico

Berita

by Redaksi 33 27711

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Gemilangnya Jan Oblak, Penerus Tradisi Kiper Tangguh Atletico

Atletico Madrid adalah tempat di mana kiper terbaik selama beberapa tahun terbaik pernah bernaung. David de Gea dan Thibaut Courtois adalah dua nama yang pernah mekar di klub yang bermarkas di Vicente Calderon ini. Sekarang, tradisi kiper tangguh Atletico itu sedang dilanjutkan oleh Jan Oblak.

Atletico sendiri lolos ke babak delapan besar Liga Champions untuk keempat kalinya dalam empat musim berturut-turut. Pada musim 2016/2017 ini, mereka lolos ke babak perempat final setelah menaklukkan Bayer Leverkusen dengan total agregat 4-2. Dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions yang berlangsung di Stadion Vicente Calderon, Atleti berhasil menahan imbang Leverkusen dengan skor 0-0.

Bayer Leverkusen, semenjak memecat Roger Schmidt dan menggantinya dengan Tayfun Korkut, menunjukkan peningkatan penampilan yang cukup signifikan. Dalam laga leg kedua melawan Atletico ini, Leverkusen sebenarnya mampu menyulitkan tuan rumah berkali-kali. Julian Brandt dan Kevin Volland menjadi pemain-pemain yang mampu memberikan ancaman terhadap pertahanan Atleti.

Atleti pun bukannya tanpa peluang. Antoine Griezmann, Koke, dan Angel Correa beberapa kali mengancam gawang Leverkusen yang dijaga Bernd Leno. Sulitnya Leverkusen mencetak gol ke gawang Atleti ini tak lain berkat andil dari Jan Oblak yang menjaga gawang Los Rojiblancos. Pada leg pertama, Oblak tidak ikut ambil bagian dan disimpan di bangku cadangan oleh Diego Simeone.

Pada leg kedua ini, Oblak pun kembali diturunkan oleh Simeone. Penjaga gawang asal Slovenia itu pun langsung unjuk kemampuan dalam pertandingan tersebut. Enam kali saves sukses dicatatkan oleh Oblak, termasuk triple save yang ia catatkan pada babak kedua ketika menahan tendangan dari Brandt dan Volland. Triple save inilah yang membuat gawang Atleti tetap terjaga sampai akhir laga.

Namun, nilai dari Jan Oblak sebenarnya lebih daripada itu, terutama bagi Atleti dalam ajang Liga Champions. Dalam ajang Liga Champions musim 2016/2017 ini, setiap kali ia bermain di bawah mistar gawang, Atletico tidak pernah kebobolan lebih dari satu gol. Kebobolan gol dalam leg pertama babak 16 besar terjadi ketika posisi penjaga gawang diisi oleh Miguel Angel Moya.

Total Oblak dua kali kebobolan dalam fase grup Liga Champions, yaitu ketika Atletico menang atas FC Rostov di Vicente Calderon 2-1 dan ketika Atletico kalah dari Bayern di Allianz Arena dengan skor 1-0. Sisanya, gawang Oblak sama sekali belum pernah kebobolan dalam ajang Liga Champions, termasuk ketika menahan imbang Leverkusen dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Penampilan gemilang yang ditunjukkan oleh Jan Oblak ini menunjukkan bahwa dirinya adalah penerus dari tradisi penjaga gawang tangguh Atletico Madrid setelah David de Gea dan Thibaut Courtois. Jika ia terus mempertahankan penampilan seperti ini, bukan tidak mungkin kelak ia akan berseragam tim besar seperti halnya dua pendahulunya di Atletico tersebut.

Sumber lain: Squawka, Whoscored

Komentar