Luis Milla sudah menentukan 26 skuat yang akan ia mainkan dalam laga uji tanding melawan Myanmar pada 21 Maret 2017 mendatang di Stadion Pakansari. 26 nama yang ia pilih merupakan hasil seleksi timnas U22 yang sudah ia selenggarakan dalam tiga tahap terhitung mulai akhir Februari 2017 sampai awal Maret 2017.
Namun dari 26 nama tersebut, ada beberapa nama yang masih belum terpantau dan belum diberikan kesempatan oleh Luis Milla untuk ikut dalam tiga tahap seleksi timnas U22 yang sudah diselenggarakan. Nama-nama tersebut adalah nama-nama yang juga memiliki potensi yang baik, dan mungkin saja bisa menjadi pilihan Luis Milla selain nama-nama yang sudah dipanggil seleksi dan tidak diikutsertakan dalam laga melawan Myanmar.
Berikut adalah nama lima pemain yang memiliki potensi untuk dipanggil oleh Luis Milla, namun tidak ikut tiga tahap seleksi timnas U22.
Slamet Budiono
Slamet Budiono adalah pemain yang tampil cukup baik bersama Sriwijaya FC dalam ajang Piala Presiden 2017 ini. Walau memang gagal mengantarkan Sriwijaya FC melaju lebih jauh, secara individu, penampilan Slamet bisa dikatakan luar biasa.
Satu gol tendangan jarak jauh yang ia lesakkan dalam laga melawan Barito Putera menjadi awal kemunculan nama Slamet yang diorbitkan oleh Widodo C. Putro untuk mengisi slot pemain U22 dalam ajang Piala Presiden.
Kemampuan dribel yang dimiliki Slamet pun cukup mumpuni. Ia kerap membantu Hilton Moreira dan Beto Goncalves dalam membangun serangan. Mobilitasnya inilah yang membuat serangan SFC, yang kerap mengandalkan umpan-umpan pendek, tampak begitu hidup.
Pandi Lestaluhu
Pemain yang berposisi sebagai fullback kiri ini sudah mencatatkan cukup banyak menit tampil bersama PS TNI dalam ajang ISC A 2016. Olah bolanya yang baik, disertai dengan kecepatan yang ia miliki membuat ia menjadi pilihan utama PS TNI.
Jam terbang yang banyak inilah yang membuatnya menjadi andalan pelatih Fakhry Hussaini dalam ajang Piala AFF U19 2016 silam yang digelar di Vietnam. Memiliki pengalaman membela timnas, serta sudah memiliki jam terbang yang banyak bersama PS TNI di usianya yang baru menginjak 19 tahun, adalah keunggulan tersendiri yang dimiliki oleh Pandi.
Ilham Udin Armaiyn
Salah satu alumnus timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Berposisi sebagai winger, kemampuan dribel dan tusukan-tusukan cut inside-nya cukup baik. Bersama Bhayangkara FC pada ISC A 2016, ia tampil cukup reguler, walau pada pertengahan musim ia sempat cukup banyak menghuni bangku cadangan.
Dalam ajang Piala Presiden 2017, Ilham mulai tampil reguler kembali bersama Bhayangkara FC. Kemampuan dribel dan tusukan-tusukannya, jika ia mampu menampilkannya secara konsisten dan ditambah dengan peningkatan dalam kemampuan finishing, akan membuatnya menjadi pemain yang makin diperhitungkan.
Maldini Pali
Sempat menjadi pujaan ketika bermain di timnas U19, nama Maldini Pali pun meredup setelah mengalami cedera yang cukup parah kala membela PSM Makassar dalam ajang ISC A 2016. Cedera parah ini juga yang membuatnya lebih banyak menghuni bangku cadangan di PSM.
Masuk membela Sriwijaya FC, kemampuan Maldini pun sebenarnya masih ada. Kemampuannya dalam menyisir sayap ketika membela timnas U19 masih bisa ia tunjukkan asalkan diberikan kesempatan. Jika ia bisa menunjukkan kemampuannya tersebut, Luis Milla kelak pasti akan meliriknya dan memanggilnya untuk masuk ke timnas U22.
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh
Sosok penyerang adalah sosok yang cukup langka dicari di Indonesia, apalagi penyerang yang masih berusia di bawah 22 tahun. Muchlis Hadi Ning Syaifullah sebenarnya adalah salah satu pemain yang bisa menjadi pilihan Luis Milla.
Pandai membuka ruang baik untuk dirinya sendiri maupun bagi para pemain tengah, serta memiliki kemampuan finishing yang baik, adalah hal-hal yang bisa ditawarkan Muchlis untuk skuat timnas U22. Ia juga tampil cukup reguler bersama PSM pada ISC A 2016, pun dengan sekarang di Bhayangkara FC. Pengalamannya bersama timnas U19 Indra Sjafri pun menjadi nilai plus tersendiri bagi Muchlis.
***
Selain lima nama di atas, sebenarnya ada nama-nama lain yang juga punya potensi dan sempat tampil cemerlang dalam ajang ISC A 2016 lalu seperti Ambrizal Umanailo dan Ichsan Kurniawan. Umanailo dan Ichsan, jika mereka berada dalam kondisi terbaik, bisa menjadi alternatif untuk Luis Milla selain lima pemain yang sudah disebutkan di atas.
Ada juga nama Teja Paku Alam dan Irsyad Maulana yang jika tidak terbentur regulasi SEA Games 2017 yang mengharuskan setiap tim memakai pemain U22, bisa menjadi opsi lain bagi Luis Milla.
Terlepas dari pemanggilan pemain yang dilakukan oleh Milla, beruntunglah Indonesia masih dianugerahi pemain-pemain berbakat usia muda, karena ini bisa menjadi investasi yang bagus untuk masa depan, di samping program jangka pendek bernama naturalisasi yang sekarang tengah digalakkan oleh PSSI.
Komentar