Salah satu laga yang paling ditunggu pada pekan ke-29 Liga Primer adalah laga antara Manchester City vs Liverpool. Kedua kesebelasan saat ini menempati empat besar klasemen sementara. City, yang baru menjalani 27 laga, menempati posisi tiga dengan raihan 56 poin. Liverpool terpaut satu poin saja dan menempati peringkat empat, walau mereka sudah menjalani 28 laga.Â
Pada laga yang akan digelar di Etihad Stadium ini (Minggu, 19 Maret 2017), Liverpool datang dengan modal dua kemenangan beruntun, atau tiga kemenangan dari lima laga terakhir di Liga Primer. Sementara itu Manchester City hanya sekali menang, sekali kalah dan sekali imbang di tiga laga terakhir di segala ajang.
Skuat asuhan Pep Guardiola ini ditahan imbang Stoke City tanpa gol di Liga Primer. Beberapa hari berselang, City berhasil menjungkalkan Middlesbrough di laga Piala FA. Namun saat berlaga di Liga Champions, City tanpa taji dan tersingkir dari AS Monaco dengan kalah agresivitas gol.
Menghadapi Liverpool, City tampaknya tidak lebih diunggulkan. Selain karena Liverpool sedang dalam tren lebih baik, skuat berjuluk The Reds ini memiliki catatan baik saat menghadapi kesebelasan besar. Dari tiga kemenangan terakhir yang diraih Liverpool, dua kemenangan berhasil diraih dari dua kesebelasan papan atas Liga Primer, Tottenham Hotspur (2-0) dan Arsenal (3-1).
Bahkan Liverpool bukan tak mungkin bisa memenangkan laga ini. Hal ini dikarenakan Liverpool begitu nyaman menghadapi kesebelasan yang handal dalam penguasaan bola, mengalahkan Tottenham dan Arsenal adalah buktinya.
Tottenham dan Arsenal saat ini memiliki rataan penguasaan bola tertinggi ketiga dan keempat di Liga Primer dengan 54%. Namun saat menghadapi Liverpool, keduanya tak berkutik menghadapi gegenpressing yang diterapkan manajer Liverpool, Juergen Klopp. Saat menghadapi Liverpool, Spurs hanya menguasai 49% penguasaan bola, sementara Arsenal hanya 47%. Liverpool lebih banyak mendapatkan peluang, dengan mencetak 17 tembakan pada masing-masing laga.
Inilah yang bisa menjadi mimpi buruk bagi Manchester City. Saat ini, City merupakan kesebelasan dengan penguasaan bola tertinggi di Liga Primer dengan 60%. Menghadapi Liverpool, tampaknya City pun masih akan berusaha lebih banyak menguasai bola. Terlebih Pep memang begitu mengandalkan penguasaan bola.
Liverpool sendiri tak setangguh biasanya jika menghadapi kesebelasan dengan penguasaan bola rendah. Saat menghadapi Hull City dan Leicester City misalnya, dari dua laga yang berakhir kekalahan untuk Liverpool tersebut, Sadio Mane cs. berhasil menguasai 70% penguasaan bola, bahkan lebih. Begitu juga saat bermain imbang saat menghadapi Chelsea yang tidak terlalu mengandalkan possession football. Saat itu Liverpool hanya mampu melepaskan tujuh tembakan saja dan cukup kesulitan untuk menyamakan kedudukan.
Melawan Burnley yang juga hanya mengandalkan serangan balik, Liverpool nyaris kalah pada laga ini. Liverpool bahkan sempat tertinggal terlebih dahulu sejak menit ke-7. Hanya saja gol Emre Can dan Georginio Wijnaldum berhasil menyelamatkan wajah Liverpool dari kekalahan.
Namun yang perlu diketahui, kemenangan-kemenangan yang diraih Liverpool, khususnya saat menghadapi kesebelasan besar, terjadi saat berlaga di Anfield (kecuali Chelsea dan Arsenal yang dikalahkan di kandang mereka masing-masing). Spurs dan Arsenal adalah korbannya. City pun dijungkalkan Liverpool saat berlaga di Anfield akhir tahun lalu.
Tapi sebenarnya Etihad Stadium pun tak cukup angker bagi lawan-lawannya musim ini. Dari 13 laga yang sudah dijalani, City hanya menang tujuh kali, imbang lima kali dan kalah satu kali. Dengan Liverpool yang memiliki poin terbanyak keempat di laga tandang Liga Primer dengan enam kemenangan, empat imbang (dan empat kalah), kami lebih memprediksikan laga ini akan berakhir imbang.Â
Komentar