Juventus Konsisten, Serie A Kembali Dapatkan Jatah 4 Klub di Liga Champions

Berita

by redaksi 232762

Juventus Konsisten, Serie A Kembali Dapatkan Jatah 4 Klub di Liga Champions

Kabar gembira bagi pencinta sepakbola Italia. Mulai musim 2018/2019, kuota kesebelasan Serie A Italia di Liga Champions bertambah satu slot menjadi empat kesebelasan. Keputusan ini baru dirilis langsung oleh UEFA. "Spanyol, Jerman, Inggris dan Italia dipastikan sebagai empat asosiasi teratas UEFA terlepas dari apa yang akan terjadi di babak perempat final dan kompetisi dari dua kesebelasan."

Sebelumnya, termasuk musim ini, Italia hanya mendapatkan jatah tiga kesebelasan saja yang berlaga di Liga Champions. Peringkat satu dan dua langsung berlaga di fase grup, sementara peringkat ketiga harus melalui babak play-off. Pada musim 2016/2017, Juventus dan Napoli menjadi kesebelasan yang langsung berlaga di fase grup, sementara AS Roma yang terlebih dahulu berlaga di babak play-off.

Namun dengan keputusan baru UEFA, yakni menjadikan Italia sebagai empat asosiasi top menilik dari nilai koefisien, Italia akan mendapatkan jatah empat kesebelasan di Liga Champions. Selain itu aturan baru UEFA juga menyebutkan jika empat kesebelasan dari empat liga top Eropa tersebut akan langsung berlaga di fase grup.

Sementara itu dua kesebelasan peringkat lima dan enam koefisien Eropa mendapatkan dua tiket otomatis ke grup dan satu play-off. Peringkat ketujuh hingga ke-10 mendapatkan satu otomatis ke grup dan satu kesebelasan babak play-off. Sedangkan peringkat 11 dan 12 koefisien liga akan bertarung untuk memperebutkan tempat terakhir di fase grup. Sebelumnya, setiap juara liga dari 12 negara koefisien UEFA teratas otomatis lolos ke fase grup.

Aturan baru ini memang menjadi angin segar bagi Italia. Sebelumnya Italia berusaha mendapatkan kembali empat tiket di Liga Champioons. Hingga akhirnya penampilan Juventus di Liga Champions dalam lima musim terakhir membuat Bianconeri memiliki koefisien terbesar kelima di UEFA, setelah Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen dan Atletico Madrid. Serie A sendiri sempat terancam oleh Ligue 1 (lewat Paris Saint-Germainnya), namun berkat Juventus yang tampil konsisten nilai koefisien Serie A tetap terjaga dan mendapatkan empat tiket kembali.

Musim lalu, Juventus hanya menempati peringkat sembilan terkait koefisien UEFA. Untuk naik ke posisi lima pada musim ini, Juve menyalip Chelsea, Benfica, Paris Saint-Germain dan Borussia Dortmund. Dengan pencapaian Juve masuk ke babak perempat final Liga Champions musim ini, nilai koefisien Juventus musim depan kemungkinan besar akan tetap terjaga.

Peningkatan signifikan nilai koefisien Juventus memang terjadi pada musim lalu. Keberhasilan skuat asuhan Massimilliano Allegri mencapai babak final Liga Champions 2015 merupakan salah satu faktornya. Pencapaian ini yang tidak diraih Chelsea, Benfica, PSG, dan Dortmund yang sebelumnya berada di atas Juventus.

Peringkat 15 teratas koefisien klub di UEFA, *koefisien 2016/2017 masih bisa berubah

Sementara itu dengan jatah empat kesebelasan di Liga Champions, bisa dibilang Serie A telah kembali ke habitat asalnya. Sebelumnya, Serie A memang selalu mengirim empat wakil di Liga Champions. Namun sejak musim 2012/2013, nilai koefisien Serie A menurun dan berhasil disalip oleh Bundesliga yang terus meningkat, bahkan Bundesliga kini menempati peringkat kedua.

Koefisien Liga per Maret 2017

Dalam satu dekade terakhir, pamor Serie A memang terus menurun. Bahkan terakhir kali Serie A Italia memuncaki daftar koefisien liga UEFA adalah pada periode 1990 hingga 1999. Walau pun begitu, Italia tercatat sudah mengirimkan 27 finalis Liga Champions, terbanyak, sebelum akhirnya jumlah tersebut disamakan Spanyol yang dalam tiga musim terakhir menyumbangkan tiga juara dan dua runner-up.

Untuk musim 2017/2018, kuota untuk kesebelasan Serie A belum bertambah, masih tiga kesebelasan, karena aturan ini baru berlaku per musim 2018/2019.


Ada sejumlah perubahan dan ralat dalam artikel ini karena kesalahan penerjemahan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.

Komentar