Drama Michael Owen dan Steven Gerrard

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi 104089

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Drama Michael Owen dan Steven Gerrard

"Stevie G [sapaan akrab Gerrard] tahu ke mana saya berlari dan saya tahu apa yang dia pikirkan sesaat dia mendapatkan bola," kata Michael Owen pada suatu waktu. Ucapan itu tampaknya bukan omong kosong belaka. Karena ketika keduanya kembali bermain bersama, seperti yang terjadi pada Sabtu (25/3) di laga antara Legenda Liverpool vs Legenda Real Madrid, koneksi antara Owen dan Gerrard masih terjaga.

Salah satu bukti sahihnya adalah ketika pada menit ke-23, aksi solo run Gerrard yang diakhiri umpan silang ke mulut gawang disambut dengan baik oleh Owen. Sundulan Owen sempat ditepis oleh kiper Real Madrid, Pedro Contreras, hanya saja tepisannya tersebut tetap mampu membobol gawang Real Madrid.

Kombinasi Gerrard-Owen ini tentu mengingatkan para pendukung Liverpool pada masa-masa di mana keduanya masih berseragam Liverpool. Keduanya memang merupakan dua sosok ikonik bagi para Kopites, sebutan pendukung Liverpool. Keduanya sama-sama didikan Liverpool dan tumbuh berkembang di era yang sama.

Gerrard lebih muda satu tahun dari Owen. Meskipun begitu, Gerrard-lah yang lebih dulu masuk akademi Liverpool pada usia 9 tahun, Owen dua tahun setelahnya. Sebenarnya cukup mengejutkan ketika Owen masuk akademi Liverpool mengingat dirinya adalah pendukung Everton, yang merupakan kesebelasan sang ayah.

Owen kemudian menjadi pemain yang lebih dulu masuk ke skuat utama Liverpool, di usia 17 tahun. Gerrard baru menyusul dua tahun setelahnya. Sejak 1998, keduanya sama-sama membela skuat utama Liverpool dan tercatat menyumbangkan enam gelar mayor untuk Liverpool.

Sampai akhirnya pada 2004 terpisahkan karena Owen hijrah ke Real Madrid yang memulai Galacticos edisi pertamanya dengan nama-nama seperti Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan rekan senegaranya, David Beckham. Liverpool sendiri memboyong Djibril Cisse sebagai pengganti Owen.

Michael Owen saat diperkenalkan sebagai pemain baru Real Madrid

Kepindahan Owen ke Madrid cukup memberikan kekecewaan mendalam bagi Gerrard, apalagi rekannya itu tak pernah membicarakan rencananya untuk pindah. Meskipun begitu ia mewajarkan akan keputusan rekannya tersebut, dan ia pun siap mengambil alih tugas Owen sebagai pencetak gol tim ketika ia mampu.

"Michael telah pergi. Mengecewakan melihatnya pergi, tapi secara pribadi saya harus move on, begitu juga dengan tim. Semuanya terjadi begitu cepat. Kami kembali dari pramusim dan menyiapkan diri dengan Michael sebagai ujung tombak. Tapi dalam beberapa hari, tidak lebih dari satu minggu, ia sudah menjadi pemain Real Madrid," ujar Gerrard pada 2004 seperti yang dikutip Skysports menyikapi hengkangnya Owen.

"Kami tidak berbicara tentang transfer ini. Ia mengambil keputusan ini sendiri. Separuh jiwaku pergi dengan hengkangnya Owen. Saya berharap ia berhasil dengan tantangan barunya. Saya juga tahu semua orang di Liverpool kini ingin saya mencetak lebih banyak gol seperti yang ia cetak di sini," tambah Gerrard.

Owen sendiri sempat mengatakan bahwa ia sebenarnya begitu berat meninggalkan Gerrard. "Saya & Stevie saling mengerti. Kita sudah bermain bersama sejak usia 10 tahun. Maka bohong besar kalau saya bisa bermain tanpanya," tutur Owen.

Owen hengkang ketika menyisakan satu tahun kontrak dengan Liverpool. Beberapa sumber menyebutkan jika keputusan Owen hengkang adalah agar bisa meraih trofi Liga Champions. Namun yang terjadi justru Liverpool berhasil menjuarai Liga Champions ketika ia hengkang. Lebih buruk bagi Owen, di Real Madrid, Owen langsung digosipkan hengkang di musim pertamanya karena lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Saat itu Gerrard pun sempat menginginkan Owen kembali ke Liverpool. Menurutnya, lini serang Liverpool akan terjamin jika Owen kembali menjadi penyerang Liverpool.

"Saya sangat bahagia jika Michael Owen kembali ke sini dan saya rasa semua orang di klub pun ingin ia kembali," tutur Gerrard menjelang musim panas 2005/2006. "Ketika saya bangun di pagi hari, saya selalu membaca koran dan berharap saya membaca pemberitaan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke sini."

"Bisakah Anda bayangkan ia kembali ke Anfield dan mencetak gol ke gawang kami untuk klub lain? Itu akan menjadi mimpi buruk," tambahnya.

Bersambung ke halaman berikutnya

Komentar