Duet Alessandro Nesta dengan Fabio Cannavaro merupakan jantung pertahanan legendaris tim nasional Italia. Keduanya jugalah yang menjadi pasangan kuat Italia yang membantu menjuarai Piala Dunia 2006 di Jerman. Saat ini pun Italia digadang-gadang memiliki duet Nesta dan Cannavaro masa depan dalam diri Alessio Romagnoli dan Daniele Rugani. Saat ini keduanya tinggal menunggu waktu menjadi bek utama Italia setelah era Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
Baik Romagnoli dan Rugani mampu menyuguhkan permainan yang baik bersama kesebelasannya masing-masing. Bahkan Romagnoli adalah bek tengah utama AC Milan. Bek 22 tahun itu sudah bermain 22 kali bersama Milan yang menjadi duet Gabriel Paletta. Sementara Rugani menjadi rotasi di Juventus ketika Barzagli, Chiellini atau Bonucci absen. Hanya saja Rugani masih harus bersaing dengan Mehdi Benatia ketika menjadi rotasi di lini belakang Juventus. Total, Rugani sudah bermain 13 kali dan sembilan di antaranya dimainkan sejak pertandingan dimulai. Namun Rugani memiliki kelebihan dengan mencetak dua gol dan belum mendapatkan kartu merah.
Catatan-catatan tersebut sedikit lebih baik ketimbang Romagnoli yang belum mencetak gol dan sudah mendapatkan satu kartu merah. Namun Romagnoli begitu kuat dalam duel udara sebanyak 50 kali dari 22 penampilannya. Jumlah kemenangan duel udara itu merupakan yang terbanyak di dalam skuatnya. Bahkan rataan kemenangan duel udara per laga Romagnoli lebih unggul ketimbang Rugani. Romagnoli memenangkan 2.35 duel udara perlaga, sementara Rugani memenangkan 2.09 duel udara di setiap pertandingannya. Namun Rugani unggul atas 1.09 tekel bersih perlaga dan Romagnoli memenangkan 0.84 tekel di setiap pertandingannya.
Hal yang jelas dimenangkan Romagnoli atas Rugani adalah kontribusi ketika melakukan sapuan bersih. Romagnoli merupakan bek tengah yang paling banyak melakukan sapuan bersih di kesebelasannya, yakni sebanyak 136 kali. Maka dari itu 6.38 sapuan bersih perlaganya mengalahkan Rugani yang sanggup melakukannya sampai 4.87 perlaga. Tapi Rugani lagi-lagi menang ketika melepaskan operan sukses atas 58.08 keberhasilan perlaga. Namun keberhasilan Rugani melepaskan umpan sukses tidak lepas dari pola permainannya di Juventus.
Pola permainan Juventus akrab dengan build-up serangan dari lini belakang. Hal itulah yang membuat Rugani dituntut lebih sukses ketika melepaskan operan ketimbang Romagnoli. Sebab Milan jarang mengandalkan serangan dari kedua bek tengahnya, melainkan lebih sering diawali kedua bek sayapnya. Namun kejelian Romagnoli dan Rugani bisa dikatakan sepadan. Keduanya sama-sama melakukan intersepsi dengan rataan 1.5 di setiap pertandingannya.
Di sisi lain, ketika keduanya dibanding-bandingkan dengan Nesta dan Cannavaro yang legendaris, Romagnoli menolak sematan tersebut. "Saya adalah Alessio (Romagnoli), dia adalah Daniele (Rugani). Setiap dari masing-masing kami adalah diri kami sendiri. Meskipun saya tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa idola saya adalah Nesta," ujar Romagnoli seperti dikutip dari Squawka.
Sumber: Squawka.
Komentar