Carlton Cole Resmi Berseragam Persib, Apa Dia Marquee Player?

Berita

by redaksi 52525

Carlton Cole Resmi Berseragam Persib, Apa Dia Marquee Player?

Kejutan itu akhirnya benar-benar terjadi. Setelah kedatangan Michael Essien, kali ini salah seorang pemain yang pernah merumput di Eropa kembali resmi berseragam Persib Bandung. Carlton Cole, mantan pemain West Ham United dan tim nasional Inggris, adalah nama dari pemain tersebut.

Sebelumnya kedatangan Cole ini masih menjadi teka-teki. Umuh Muchtar, manajer Persib, sempat merahasiakan kapan kedatangan Cole ini ke skuat Maung Bandung. Walau media luar sudah memberitakan bahwa Cole akan merapat ke Persib, baru pada Rabu (29/3/2017), dalam siaran Radio PRFM, Umuh mengonfirmasi bahwa Cole sudah resmi berseragam Persib Bandung karena proses negosiasi dengan Cole sendiri sudah selesai.

"Saya bilang tunggu, karena saya belum bisa berani memastikan itu (kedatangan Cole). Banyak juga yang bertanya kapan dia datang, tapi sekarang dia sudah resmi bergabung dengan Persib Bandung," ujar Umuh.

Negosiasi yang alot antara Cole dan Persib sempat membuat Umuh tidak bisa memberikan kepastian kedatangan Cole ini ke Persib. Harapannya, Cole dapat memberikan penampilan yang terbaik untuk Persib, walau ia tahu pemain ini cukup akrab dengan cedera dan di kesebelasan sebelumnya, ia tidak banyak mencatatkan penampilan.

"Kenapa (negosiasi) alot, itu semua disebabkan karena Cole juga ingin mengenal lebih dekat dulu tentang Persib. Ia mau tahu Persib itu klub seperti apa. Setelah ada Essien, baru dijelaskan bahwa Persib itu klub seperti apa. Mudah-mudahan ia bisa memberikan penampilan yang maksimal. Sejelek-jeleknya dia, dia tetap pemain kelas dunia," tambahnya.

Rencananya penyerang berusia 33 tahun dan juga merupakan produk akademi Chelsea ini langsung ikut berlatih dan diperkenalkan kepada para pemain Persib dalam sesi latihan sore yang akan digelar di Lapangan Lodaya, Bandung. Jika nanti Cole ikut berlatih, maka ia akan berlatih bersama dengan Essien, yang tidak ikut sesi latihan sore pada Rabu (29/3/2017) karena masih didera kelelahan.

Mengenai posisinya di skuat nanti, pelatih Persib, Djadjang Nurjaman mengaku bahwa ia akan memainkan Cole di posisi ujung tombak selama Sergio van Dijk mengalami cedera. Namun ia juga tidak menampik kemungkinan akan memasang Cole dan Van Dijk secara bersamaan.

"Kalau (Van Dijk) sudah pulih, kita akan lihat seperti apa kondisi mereka di latihan nanti," ujar pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut seperti dilansir CNNIndonesia.

Cole akan diperkenalkan kepada bobotoh dalam acara launching skuat Persib pada 2 April mendatang.

Apakah Cole Masuk Marquee Player?

Per Rabu (29/3/2017), PSSI sudah memutuskan aturan mengenai marquee player. Setiap kesebelasan diperbolehkan memiliki lebih dari satu marquee player, Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI memberi contoh dengan kutipannya adalah sampai lima marquee player.

"Untuk menyebut marquee player memang syaratnya adalah pemain yang bermain di salah satu edisi tiga Piala Dunia, tetapi bisa juga pilihannya tidak begitu. Karena bisa saja pemain tersebut tidak bermain di Piala Dunia tetapi dia pernah bermain di liga top Eropa, itu juga bisa disebut marquee player," ujar Ade Wellington, sekjen PSSI seperti disitat dari Kumparan (29/03).

Dari kutipan di atas, pemain yang masuk kriteria marquee player ini adalah: pemain berkualitas dan pernah ikut di dua edisi Piala Dunia atau pernah bermain di liga top dunia, serta harus berusia di bawah 35 tahun.

Merujuk kepada peraturan di atas, pemain bernama lengkap Carlton Michael George Cole ini sebenarnya sudah masuk dalam kriteria marquee player. Ia berusia di bawah 35 tahun (33 tahun) dan pernah bermain di liga top dunia.

Definisi "liga top dunia" ini bisa menjadi rancu, tapi sebagai catatan, Cole pernah bermain 14 tahun di Inggris, liga paling kompetitif di dunia, dengan rincian 12 musim di Liga Primer (Chelsea, Charlton Athletic, Aston Villa, dan West Ham United) dan dua musim di Divisi Championship (Wolverhampton Wanderers dan West Ham).

Sementara dua tahun terakhir kariernya, berturut-turut, Cole bermain di Liga Primer Skotlandia (Celtic) dan USL Amerika Serikat (Sacramento Republic). Hal yang sama juga berlaku untuk Essien.

Jika kelak Cole ataupun Essien mendapatkan gaji di atas salary cap 15 miliar rupiah per tahun, maka hal itu wajar-wajar saja. Toh, mereka, kan, marquee player.


Update (31/03/2017)

Menurut draf regulasi Liga 1, marquee player adalah pemain asing dengan persyaratan (sesuai yang tertulis):

  1. Termasuk dalam skuad tim nasional di 3 putaran final FIFA World Cup terakhir (FIFA World Cup 2006 Germany, FIFA World Cup 2010 South Africa dan FIFA World Cup 2014 Brazil) atau;
  2. bermain di liga Eropa dalam kurun waktu 8 tahun terakhir (2009-2017) sebagai berikut: Premier League – Inggris, La Liga – Spanyol, Bundesliga – Jerman, Serie A – Italia, Eredivisie – Belanda, Ligue 1 – Prancis, Süper Lig – Turki, Primeira Liga – Portugal.

Peraturan ini masih direvisi, jadi statusnya memang belum final. Namun, jika mengacu pada peraturan di atas, berarti sudah ada lima marquee player di Indonesia: Michael Essien, Carlton Cole, Wiljan Pluim, Steven Paulle, dan Sylvano Comvalius.


Sumber lain: Goal

(sf)

Komentar