Mengakhiri di peringkat 16 pada Indonesian Soccer Championship (ISC) A 2016 tentu bukan hasil memuaskan bagi Barito Putera. Tentu posisi tersebut tidak ingin diulangi Barito pada Liga 1 yang akan digelar 15 April 2017. Untuk memperbaikinya, Barito langsung bergerak cepat dengan menunjuk Jacksen F Tiago sebagai pelatih menggantikan Mundari Karya. Pengalaman Jacksen membawa Persebaya Surabaya dan Persipura menjadi juara diharapkan bisa memperbaiki rapor Barito di Liga 1. Tentu saja pelatih berkebangsaan Brasil itu bukanlah juru taktik sembarangan atas pengalamannya.
Komposisi Skuat
Kedatangan Jacksen pun langsung mendapatkan pekerjaan rumah tambahan yang akan memperberat tugasnya. Barito harus ditinggalkan lima pemain pentingnya pada ISC A 2016, yaitu Adam Alis, Fathul Rahman, Ibrahim Conteh, Junior Azevedo dan Thierry Gathuessi. Jacksen pun menggantinya dengan mendatangkan delapan pemain baru. Beberapa nama yang didatangkan memiliki pengalaman yang cukup banyak di kompetisi Indonesia seperti David Laly, Gavin Kwan Adsit, Shahar Ginanjar, Valentino Telaubun dan lainnya.
Kepergian tiga pemain asing Barito pun ditambal dengan kedatangan Aaron Evans, Matias Cordoba dan Thigo Cunha. Ketiga pemain asing baru Barito itu belum pernah berkarir di Liga Indonesia sebelumnya. Perhatian pemain asing Barito perlu menyoroti keberadaan Thiago yang memperkuat lini depan. Ia merupakan pemain asal Brasil berpengalaman karena pernah memperkuat Wigan Athletic, Real Murcia, Palmeiras dan lainnya. Thiago pun sudah beradaptasi dengan iklim sepakbola kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Ia pernah memperkuat Chonburi dan Port FC di Liga Thailand. Pada musim lalu pun penyerang 31 tahun itu memperkuat Lodrina di Liga Laos. Sementara kesuburannya teruji ketika memperkuat Chonburi dari 2012 sampai 2015. Bersama kesebelasan itu ia mampu mencetak 52 gol dari 64 penampilan Chonburi. Keberadaan Thiago jugalah yang membuat Jacksen tidak terlalu berminat mendatangkan pemain berstatus marquee player. Thiago pun langsung mencetak gol pada pertandingan uji tanding melawan tuan rumah PSM Makassar di Stadion Mattoangin, Sabtu (1/4).
Sementara kedatangan para pemain Indonesia yang berpengalaman bakal mempersengit daya saing di Barito, terutama di posisi penjaga gawang. Kedatangan Shahar akan membuat Aditya Harlan yang selalu menjadi kiper utama Barito sejak 2012 terusik. Apalagi Shahar merupakan kiper utama Mitra Kukar selama ISC 2016. Bahkan Shahar pernah menjaga gawangnya sampai membawa Mitra menjuarai Piala Jenderal Sudirman 2015. Shahar juga beberapa kali dipercaya menjadi starter ketika masih memperkuat Persib Bandung.
Kedatangan Gavin dan Valentino juga akan membuat Jacksen memiliki banyak pilihan di sektor full-back. Begitu juga David Laly yang bersiap bangkit lagi setelah penampilannya menurun bersama Persib pada musim lalu. Sebab David dilatih Jacksen yang sudah berpengalaman menangani pemain-pemain asal Papua. Tentunya, kedatangan para pemain baru tersebut diharapkan bisa menambal kepergian pilar-pilar sebelumnya. Para pemain andalan musim lalu seperti Ambrizal, Amirul Mukminin, Hansamu Yama, Muhammad Roby, Paulo Sitanggang, Rizky Pora, Syahroni, Yongki Ariwibowo dan lainnya pun masih bertahan.
Barito juga semakin sumringah karena peningkatan permainan yang ditunjukan Nazar Nurzaidin. Hasilnya, Nazar bersama Hansamu dan Paulo dipanggil Tim Nasional Indonesia U-22 yang dilatih Luis Milla. Maka bukan tanpa alasan jika Jackson cukup percaya diri dengan skuatnya saat ini walau tanpa marquee player. Barito juga siap mengorbitkan para pemain muda lainnya seperti Abdul Hay, Hanif Anshori, Rendra Apriadi dan lainnya. Setidaknya dengan pelatih sekaliber Jacksen serta kombinasi pemain muda dan berpengalaman akan membawa Barito lebih baik daripada ISC A 2016.
Pemain Andalan: Rizky Pora
Ada yang membuat Jacksen tersenyum ketika Indonesia sedang berjuang di Piala AFF 2016, salah satunya adalah penampilan gemilang Rizky. Bagaimana tidak sumringah, Rizky begitu gemilang dan sangat diandalkan Indonesia selama Piala AFF 2016. Rizky menjadi pemain sayap kiri yang tidak tergantikan pada skuat yang saat itu dibesut Alfred Riedl. Rizky mencetak satu gol dan empat asis dari tujuh penampilan di Piala AFF 2016. Penampilan Rizky yang paling gemilang ketika mencetak satu gol dan satu asis pada pertandingan final leg pertama menghadapi Thailand di Stadion Pakansari.
Penampilan gemilang pada final leg pertama itu menjadikannya sebagai pemain terbaik pada laga tersebut. Bahkan sebelumnya pun Rizky sudah ditunjuk menjadi pemain terbaik pada pertandingan leg pertama semifinal menghadapi Vietnam. Pada laga itu Rizky langsung menyumbangkan asis kepada Hansamu ketika laga baru berjalan tujuh menit. Maka bukan tanpa alasan jika Rizky langsung diincar berbagai kesebelasan besar Indonesia setelah Piala AFF. Namun lagi-lagi pemain 27 tahun tersebut membuat Jacksen tersenyum.
Saat itu Jacksen ditambah dibuatnya sumringah karena Rizky memilih bertahan di Barito walau banyak ditawari kesebelasan-kesebelasan lain.Keberadaan Rizky juga yang membuat Jacksen tetap percaya ketajaman sayap kiri Barito tetap terkenal tajam dan cepat. Rizky pun tidak perlu khawatir atas kepergian Fathul Rahman ke PSM Makassar karena masih ada Dedi Hartono yang bisa dimainkan sebagai full-back kiri untuk menyokongnya. Selain Dedi, masih ada Valentino sebagai salah satu full-back kiri berpengalaman di Indonesia.
Tentu keberadaan Rizky patut diperhitungkan selama Liga 1. Apalagi Piala AFF 2016 membuat penampilannya semakin matang. Maka dari itulah pada sesi latihan Barito lebih banyak mengasah umpan-umpan silang dari sayap. Tentu Rizky akan menjadi pelayan yang baik bagi ketajaman Thiago yang sudah mulai nampak pada pertandingan uji tanding. Dengan bertahannya Rizky, Jacksen bisa mempertahankan filosofi permainan Barito yang dikenal cepat dan tajam melalui serangan sayapnya. Apalagi pemain kelahiran Ternate ini merupakan kapten Barito.
Perkiraan Formasi dan Susunan Pemain
Komentar