Mungkin jika nanti ingin berkata-kata kembali, Moyes harus lebih pandah dalam menjaga ucapannya. Apalagi jika ucapannya memiliki nada-nada seksis ataupun menghina orang lain. Inilah yang terjadi padanya beberapa waktu lalu.
Sunderland, klub yang saat ini sedang berada di bawah penanganan Moyes, sedang dalam kondisi darurat. Berada di posisi juru kunci dengan ancaman degradasi yang begitu nyata, Moyes sedang berada di dalam tekanan untuk meloloskan Sunderland dari jerat degradasi dengan selisih delapan poin dari zona aman, yaitu peringkat 17.
Berada di dalam tekanan untuk meloloskan Sunderland dari jerat degradasi, membuat Moyes tidak mampu mengontrol ucapannya ketika diwawancarai oleh seorang wartawan. Vicki Sparks, wartawan BBC yang mewawancarainya sesudah pertandingan antara Sunderland melawan Burnley, menjadi target dari ucapan kasar dan ancaman yang dilontarkan oleh David Moyes. Seusai wawancara, dengan keadaan kamera yang masih menyala, terekamlah ucapan Moyes yang sedikit menghina dan ofensif terhadap Sparks.
"Pada akhir wawancara tadi, kau sedikit nakal dan mengucapkan pertanyaan yang tidak pantas. Hati-hatilah, nak. Walau kau perempuan, kau bisa saja mendapatkan sedikit tamparan dariku. Waspadalah jika nanti bertemu lagi denganku," ujar Moyes seusai sesi wawancara dengan Sparks, terekam oleh televisi, dilansir dari The Guardian.
Ucapan dari Moyes ini pun sontak menimbulkan reaksi beragam dari khalayak. Rosena Allin-Khan, aktivis perempuan di lembaga Women in Football, mengungkapkan bahwa hal ini adalah hal yang tidak bisa diterima. Ia juga mengungkapkan bahwa FA tidak bisa begitu saja melepaskan kasus ini.
"Sungguh hal yang tidak bisa diterima. David Moyes tidak bisa lepas dari ancaman bernada seksis seperti ini. FA harus sesegera mungkin mengambil tindakan," ujar Allin-Khan di akun Twitternya.
https://twitter.com/DrRosena/status/848847930647867392
Selain Allin-Khan, Gary Lineker pun menjadi orang yang mengomentari tindakan dari Moyes ini. Lineker yang juga merupakan presenter di BBC, berkomentar di akun media sosialnya bahwa alasan tentang tekanan dari pekerjaan bukanlah alasan yang cocok untuk membiarkan seorang manajer menghina wartawan seperti yang dilakukan Moyes.
"Insiden Moyes ini menandakan bahwa beberapa manajer di Liga Primer cenderung menghina para wartawan yang mewawancarai mereka. Alasan tekanan pekerjaan pun mereka jadikan alasan untuk membiarkan tindakan mereka ini. Alasan yang sangat baik dan tidak terbantahkan," ujar Lineker dalam akun Twitternya.
https://twitter.com/GaryLineker/status/848848379488735236
Bicara tentang hal ini pada konferensi pers sebelum menghadapi Leicester City, Moyes mengaku menyesal akan hal tersebut. Ia juga berkata bahwa ia sudah meminta maaf kepada Sparks, dan Sparks pun menerima permohonan maafnya tersebut. Segala kejadian yang terjadi setelah pertandingan melawan Burnley, ia anggap sebagai sebuah tensi panas setelah pertandingan. Ia juga merasa yakin tidak akan kehilangan pekerjaannya sebagai manajer.
"Akan ada kemarahan yang muncul karena ucapan saya ini. Saya menyesal atas perbuatan yang saya lakukan. Itu hanyalah tensi panas yang muncul setelah pertandingan. Dalam situasi seperti itu, Anda hanya punya waktu sepersekian detik untuk berpikir dan menjawab, dan tindakan itu (mengancam si wartawan) adalah tindakan yang salah," ujar Moyes seperti dilansir The Telegraph.
"Saya sudah meminta maaf kepada gadis tersebut (Vicki Sparks). Ia menerima permohonan maaf saya dan saya sudah melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Dipecat? Saya kira situasi ini tidak akan banyak mengganggu pekerjaan saya," ujar Moyes.
Walau memang ia tidak dipecat, FA tampaknya tidak diam saja melihat tindakan Moyes ini. Baru-baru ini, seperti dilansir The Guardian, Moyes sedang diinvestigasi oleh FA soal kejadian tersebut. Investigasi biasanya menjadi awal seseorang terkena hukuman dari FA. Biasanya.
Sumber lain: The Telegraph
Komentar