Jika Anda penggemar game Football Manager dan sudah memainkannya setidaknya sejak FM 2011 (musim 2010-2011), saya yakin Anda tidak asing dengan nama Erick Torres. Bersama Carlos Fierro, ia adalah pemain yang dilabeli wonderkid oleh FM 2011. Mungkin kesebelasan apapun yang Anda pakai di FM 2011, dua nama tersebut adalah dua pemain yang berusaha Anda dapatkan di awal permainan. Kemudian Erick Torres menjadi wonderkid di serial-serial FM berikutnya.
Erick Torres memiliki karier gemilang di usia 17 tahun. Bahkan di usia 17 tahun itu, ia sudah debut dan mencetak gol pertamanya untuk kesebelasan Meksiko, Chivas Guadalajara. Prediksi FM melabelinya sebagai wonderkid pun seolah akan menjadi kenyataan ketika di dunia nyata ia terus membela timnas Meksiko dari kelompok umur 17, 20 hingga 23.
Prediksi atribut skill Erick Torres di salah satu serial FM.
Namun yang terjadi hingga awal 2017, namanya justru tenggelam dan tak muncul ke permukaan. Sekarang, di usianya yang sudah mencapai 24 tahun, namanya baru terangkat setelah mencetak hattrick pertama sepanjang kariernya. Saat ini, pemain kelahiran 19 Januari 1993 ini membela kesebelasan Major League Soccer, Houston Dynamo, dengan status sebagai designated player alias marquee player. Musim ini, ia tampil menjanjikan dengan mencetak enam gol dari empat pertandingan.
Sebelum ini, karier Torres sendiri memang terjun bebas. Sinarnya meredup setelah hijrah ke Houston Dynamo pada 2015. Tak seperti di Chivas (USA) di mana ia mencetak 22 gol dari 44 pertandingan (dalam dua musim), Torres sempat tak mencetak satu gol pun dalam 22 pertandingan.
Torres kemudian dipinjamkan ke kesebelasan Meksiko, Cruz Azul. Bahkan Houston Dynamo berencana menjualnya karena memasukkan klausul penjualan dalam peminjaman Torres ke Cruz Azul. Hanya saja penjualan tersebut urung terjadi karena Torres tak mampu mencuri perhatian Cruz Azul, dan hanya bermain sebanyak tiga kali.
Dengan nasibnya yang terluntang-lantung, Torres meretas kembali asanya di Houston Dynamo, kesebelasan yang mengikatnya dengan kontrak hingga 2020. Harapan untuk Torres membumbung tinggi karena Houston musim ini dilatih oleh mantan pelatihnya di Chivas USA, Wilmer Cabrera.
"Saya sangat senang kembali bersama el Profe, Wilmer Cabrera," kata Torres pada ESPNFC sebelum laga melawan New York Red Bulls. "Ia sangat dekat dengan saya, khususnya di satu setengah tahun saya bersama Chivas USA. Ia membantu saya untuk tumbuh menjadi pemain yang dewasa. Di Chivas USA, saya menemukan keberhasilan bersamanya."
"Sebelum pramusim dimulai, Cabrera memberi tahu saya jika ia akan melatih di sini, dan ia mengatakan percaya pada kemampuan saya meskipun ia tahu saya tak begitu baik di tahun pertama saya di Houston. Ia berkata jika saya bekerja lebih keras seperti saat bekerja dengannya di masa lalu, maka saya bisa kembali bersinar," tambahnya.
Dan benar saja, saat melawan New York Red Bulls, Torres mencetak tiga gol. Houston sendiri berhasil menang dengan skor 4-1. Tentu trigolnya itu semakin mengangkat namanya kembali dan membuatnya semakin percaya diri. Bahkan rekan setim Torres, Boniek Garcia, merasakan langsung aura kepercayaan diri Torres di lapangan.
"Sebenarnya, ia memberikan bola itu pada saya, ia menyuruh saya untuk menendang tendangan bebas," kata Garcia. "Tapi ketika saya melihatnya kembali, saya melihat ia memiliki keyakinan tinggi. Sehingga saya menyuruhnya untuk mengambil tendangan bebas itu. Gol pun terjadi."
Cabrera pun buka suara soal Torres. Baginya, tak heran Torres mulai bisa mencetak banyak gol. "Saya tahu Erick Torres sejak saya menanganinya di Chivas," kata Cabrera. "Ia mencetak 15 gol di sebuah tim yang biasa saja. Saya tahu ia bisa mencetak banyak gol di sini karena ketika ia mencetak 15 gol di Chivas, tim yang tidak bagus, sedangkan di tim ini punya banyak pemain yang lebih bagus."
"Ia punya rekan-rekan yang lebih baik. Ini hanya soal menyiapkan mentalnya, mengembalikan kepercayaan dirinya, dan membuatnya bisa bekerja sama dengan rekan setimnya. Jika sudah begitu, ia bisa melakukan yang terbaik untuk tim: mencetak banyak gol," tambah Cabrera.
Saat ini, dengan enam golnya, Torres menjadi pencetak gol terbanyak sementara MLS. Houston sendiri berhasil mencetak 11 gol dalam empat pertandingan, terbanyak kedua setelah Portland Timbers. Saat ini, Houston menempati posisi kedua di Wilayah Barat dengan meraih tiga kemenangan serta satu kekalahan.
Komentar