Jose Coelho Bisa Obati Kerinduan Persela Terhadap Gustavo Lopez

Taktik

by Randy Aprialdi 40415

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Jose Coelho Bisa Obati Kerinduan Persela Terhadap Gustavo Lopez

Persela Lamongan sudah mempersiapkan sebuah hadiah istimewa jelang hari ulang tahunnya. Hadiah itu bernama Jose Manuel Barbosa Alves atau dikenal dengan nama Jose Coelho. Sebelumnya Persela sudah memiliki tiga pemain asing, yaitu Ivan Carlos, Keisuke Uchida dan Marcio Rozario.

Namun Coelho dirasakan lebih spesial karena masuk ke dalam kategori marquee player. Saat masih muda, bisa dibilang ia adalah wonderkid dari Portugal karena pernah memperkuat tim nasional U16 dan U17. Hal itu tidak lepas dari pengalamannya selama berada di akademi FC Porto, Internazionale Milan dan Benfica.

Ketika di Inter, Coelho merupakan satu akademi dengan Mattia Destro dan Mario Balotelli. Kemudian ia kembali ke Portugal untuk bergabung dengan akademi Benfica dan dipromosikan ke skuat senior pada 2009. Tapi ia justru dipinjamkan ke Pacos Ferreira yang juga berkiprah di Primeira Liga (divisi teratas Liga Portugal) 2009/2010. Bersama Pacos, Coelho menjalani debutnya di Liga Primeira ketika menghadapi Vitoria de Guimaraes pada 29 Agustus 2009. Total, ia menjalani tiga pertandingan untuk Pacos selama Liga Primeira 2009/2010 dan kesebelasannya itu menempati peringkat 10 klasemen akhir.

Usai dipinjamkan ke Pacos, selanjutnya Coelho dipinjamkan ke kesebelasan divisi kedua Liga Portugal bersama Fatima dan Atletico Clube de Portugal. Kemudian ia mencoba memberanikan diri kembali keluar Portugal dengan bergabung ke FC Sherrif Tiraspol yang berkiprah di Liga Moldova. Tapi ia tidak lama di sana karena harus pulang ke Portugal seiring dengan ayahnya yang menjalani operasi amputasi kedua kakinya. Pada kepulangannya itulah Coelho bergabung dengan kesebelasan divisi kedua Liga Portugal bersama SC Freamunde.

Selama sisa musim divisi kedua Liga Portugal, ia mencetak lima gol dari 14 pertandingannya. Kemudian Coelho memutuskan memperkuat Penafiel dan bertahan cuma satu musim di sana. Barulah ketika memperkuat Felguiras ia bermain lebih banyak, yakni diturunkan 31 kali dan mencetak tujuh gol di divisi ketiga Liga Portugal. Penampilannya itu membawa karirnya kembali ke divisi kedua setelah direkrut Olhanense. Tapi ia cuma diberikan kesempatan tampil 17 kali bersama kesebelasan yang pernah diperkuat Greg Nwokolo dan Mbida Messi tersebut.

Kemudian petualangan Coelho di sepakbola Asia dimulai setelah memutuskan pergi dari Olhanense dan bergabung bersama Al-Hala Muharra di Liga Bahrain. Setelah Al-Hala Muharra, pada April ini, pemain kelahiran 4 Februari 1990 ini mengambil langkah besar dengan menjadi pemain baru sekaligus hadiah ulang tahun Persela pada 18 April nanti.


Baca juga: Cahaya Asia Tenggara Bagi Shane Smeltz Si Penjegal Italia di Piala Dunia


Kedatangan Coelho sendiri bisa dijadikan obat kerinduan pendukung Persela terhadap Gustavo Lopez. Gustavo adalah playmaker kesayangan Persela yang sudah dua kali memperkuat kesebelasan berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut. Gustavo datang ke Persela pada 2006 dan bertahan satu musim karena langsung hengkang ke Alianza FC. Kemudian Gustavo kembali lagi ke Persela pada 2011 dan bertahan dua musim sebelum hengkang ke Arema Cronous. Sampai saat ini pun sosok Gustavo masih dirindukan Persela dan para pendukungnya.

Gustavo adalah roh permainan Persela melalui kreativitas kakinya dalam mengolah bola. Ia adalah pengumpan jitu dari Persela dan sering memecahkan kebuntuan melalui gol-golnya. Gelandang asal Argentina ini merupakan eksekutor bola mati handal. Total, sudah 16 gol ia cetak dalam tiga musim yang berbeda bersama Persela. Ketika era Marcio Souza berakhir bersama Persela, kemudian Gustavo adalah sosok baru yang diidolai di sepakbola Lamongan. Kini, bukan tidak mungkin jika Coelho menjadi harapan yang sama setelah kehilangan Gustavo.

Penampilan Coelho dari segi fisik sendiri hampir mirip dengan pendahulunya itu, seperti sama-sama mengikat rambutnya yang gondrong. Begitu pun jika dilihat dari gaya permainan gelandang serang 27 tahun tersebut. Coelho merupakan pemain yang memiliki kemampuan mendribel bola dengan baik, bahkan ia mampu melakukannya lebih cepat daripada Gustavo. Sebab Gustavo lebih sering berlama-lama menahan bola dan memberikan operan matang melalui umpan jauh maupun terobosan. Sementara Coelho lebih sering menggiring bola dengan kecepatan larinya dan melepaskan umpan-umpan terobosan maupun lambung.

Dan kesamaan Coelho dengan Gustavo adalah sama-sama pengeksekusi bola-bola mati. Coelho merupakan eksektur tendangan bebas dan sudut bersama kesebelasan-kesebelasan sebelumnya. Tapi diyakini bahwa Coelho bisa lebih baik daripada Gustavo karena memiliki kecepatan dan etos kerja keras di lapangan yang tinggi. Apalagi jika mengingat pengalaman-pengalamannya cukup lama di sepakbola Portugal. Portofolio sebagai jebolan akademi kesebelasan besar Eropa memang gagal dibuktikan di negerinya sendiri, tapi siapa tahu ia bisa menunjukkan label wonderkid-nya di Liga 1 mendatang bersama Persela.


Coelho masuk ke dalam kategori marquee player karena pernah bermain di salah satu liga top Eropa versi PSSI, yaitu Liga Portugal. Pacos Ferreira, saat diperkuat Coelho pada 2009/2010, berkompetisi di divisi teratas Portugal.

Komentar