Nama Didier Zokora disebut-sebut akan menjadi pemain berstatus marquee player Liga 1 2017 beberapa hari terakhir. Gelandang asal Pantai Gading tersebut kabarnya akan membela kesebelasan Liga 1, yakni Semen Padang. Namun hingga artikel ini dibuat, pihak Semen Padang masih belum mengumumkan peresmian bergabungnya Zokora tersebut.
Zokora masuk ke dalam kritera marquee player yang boleh berlaga di Liga 1. Rekam jejaknya sendiri cukup mentereng seperti Mohamed Sissoko bahkan Michael Essien. Ia pernah bermain di Piala Dunia (2006) bersama Pantai Gading serta pernah membela sejumlah kesebelasan di liga top Eropa seperti Liga Primer (Tottenham Hotspur), Ligue 1 (St. Etienne), Liga Turki (Trabzonspor) dan La Liga (Sevilla). Usia 36 tahunnya tidak menjadi halangan karena regulasi marquee player sendiri akhirnya tidak menyentuh segi usia.
Secara teknik, Zokora merupakan salah satu gelandang bertahan berkualitas pada masa keemasannya. Ia turut serta mengantarkan Spurs menjuarai Piala Liga dan Sevilla menjuarai Copa del Rey. Di Pantai Gading, pemain kelahiran kota Abidjan ini merupakan salah satu talenta terbaik bersama Yaya Toure, di mana Zokora sudah mencatatkan 123 caps untuk timnasnya.
Sebelumnya, setelah masa keemasannya di Eropa telah habis, khususnya setelah kontraknya dengan Trabzonspor berakhir pada 2014, Zokora meneruskan petualangannya ke India Super League. Dua musim di ISL, Zokora membela dua kesebelasan berbeda, yakni FC Pune City dan North East United.
Namun ada cerita negatif saat Zokora membela Trabzonspor. Di musim pertamanya berkarier di Turki, ia terlibat perselisihan panjang dengan gelandang asal Turki, Belozoglu Emre. Zokora dendam dan membalas tindakan tidak sportif Emre dengan tekel keras, sehingga ia harus dihukum larangan bertanding sebanyak tiga pertandingan.
Zokora melakukan hal tersebut atas dendam pribadinya pada Emre. Dendamnya itu lahir setelah apa yang terjadi pada pertemuan pertama antara Trabzonspor menghadapi kesebelasan yang dibela Emre, Fenerbahce, di musim 2011/2012. Pada laga tersebut, Emre memancing amarah Zokora dengan mengatakan "Fuc*** Nig**!" ketika Zokora mendorong Emre yang melakukan pelanggaran pada rekan setimnya. Emre kemudian dihukum dua pertandingan karena ucapan rasisnya tersebut.
Pada laga tersebut, Zokora tidak melakukan apa-apa. Namun pada pertemuan berikutnya, atau satu bulan berselang, Zokora membalas sakit hatinya itu dengan melakukan tekel brutal ketika kedua kesebelasan kembali bertemu. Aksi balas dendamnya ini dimulai dengan ia yang enggan bersalaman dengan Emre sebelum pertandingan dimulai. Lalu rekan-rekan setim Zokora pun berusaha melukai Emre dengan pelanggaran-pelanggaran keras. Sampai akhirnya Zokora dengan sengaja melayangkan kakinya yang menghujam alat vital Emre.
Tak berhenti sampai di situ, Zokora pun kembali melancarkan upaya untuk melukai Emre pada musim berikutnya. Pada laga yang terjadi awal tahun 2013, Zokora "mengirimkan" kakinya menuju perut (bahkan dada) Emre. Saat melakukan hal tersebut, Zokora hanya diganjar kartu kuning saja oleh wasit.
Emre sendiri dikenal sebagai pemain yang cukup rasis. Tak hanya pada Zokora, saat membela Newcastle United, mantan pemain timnas Turki ini juga memberikan komentar rasis terhadap Joseph Yobo, Tim Howard dan Joleon Lescott (mantan pemain Everton), El Hadji Diouf (mantan penyerang Bolton), dan Al Bangura (mantan pemain Watford). Di Liga Turki, ia juga pernah berkonfrontasi dengan Felipe Melo.
Komentar