Salah satu penggawa Bayern Muenchen, Xabi Alonso, akan bernostalgia saat timnya melawat ke markas Real Madrid. Santiago Bernabeu, dalam laga leg kedua perempatfinal Liga Champions, Rabu (19/04) dini hari. Xabi Alonso sempat membela Real Madrid selama lima musim.
Kembalinya Alonso ke Bernabeu, walaupun sebagai lawan, tak membuatnya membicarakan hal negatif tentang mantan kesebelasannya tersebut. Justru sebaliknya, Alonso mengungkapkan bahwa Real Madrid saat ini adalah salah satu tim terbaik di dunia dan dia merasa beruntung pernah menjadi bagian dari tim yang memenangkan 11 trofi Liga Champions tersebut.
“Tentu merupakan sebuah pengalaman istimewa dan menyenangkan bisa kembali ke sini [Bernabeu]. Saya memiliki pengalaman lima tahun yang fantastis bersama mereka. Saya tahu akan tiba saatnya saya akan melawan Real Madrid lagi dan ini akan menjadi tantangan bagi kami menghadapi tim yang saat ini mungkin yang terbaik di dunia,” ungkap Alonso dikutip dari ESPN FC.
Alonso kemudian menjelaskan alasan ia hengkang dari Real Madrid. Ia menampik bahwa ia tak mau bersaing dengan pemain bintang Madrid lainnya. Alonso pindah karena untuk mencari tantangan di tempat lain dan juga berhubungan dengan tempat ia mengakhiri kariernya nanti.
“Itu bukan pelarian, saya tidak pergi dari Real Madrid begitu saja. Bukannya saya merasa tidak nyaman, tapi pengalaman lima tahun bersama Madrid memenangkan Liga Champions dan trofi lainnya membuat saya berpikir untuk menguji diri saya sendiri ke negara lain atau pensiun di sana di mana saya sangat senang berada di sana,” kata Alonso dikutip dari The World Game.
Di lain kesempatan, dikutip dari wawancaranya dengan media El Pais, Alonso mengungkapkan bahwa dirinya pernah hampir bergabung dengan seteru abadi Real Madrid, Barcelona, pada 2009 silam sebelum bergabung bersama Los Blancos. Diakuinya, salah satu penyebab Barca tak jadi meminang dirinya adalah sosok Sergio Busquets yang telah menjadi pemain utama pilihan Pep Guardiola kala itu untuk posisinya.
“Guardiola akhirnya memilih Busquets dan saya rasa itu bukan keputusan buruk. Itu terjadi tak lama sebelum saya akhirnya memutuskan memilih Real Madrid. Saat itu, Liverpool mengatakan mereka ingin menjual saya dan ditegaskan oleh Rafa (Rafael Benitez, manajer Liverpool saat itu) dan Guardiola berminat merekrut saya.”
“Dia ingin mendapatkan tanda tangan saya, karena menurutnya saya adalah pemain yang mendekati tipe permainannya. Tapi kemudian dia ragu karena dia baru saja memoles Busquets dan dia menunjukkan progress bagus,” tukas Alonso dilansir as.com.
(ap)
Komentar