Lini Pertahanan Juventus Akan Jadi Kunci untuk Singkirkan Barcelona

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi 40162

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Lini Pertahanan Juventus Akan Jadi Kunci untuk Singkirkan Barcelona

Barcelona berada di situasi yang kurang baik pada leg kedua perempat final Liga Champions 2016/2017 menghadapi Juventus. Kekalahan 3-0 pada leg pertama membuat mereka setidaknya harus menang 4-0 atau kebobolan dengan defisit empat gol. Walaupun begitu, Barcelona tampak percaya diri bisa melakukannya jika melihat hasil babak 16 besar ketika mereka membalas kekalahan 4-0 dengan kemenangan 6-1 di leg kedua.

Bermain di Camp Nou, Kamis (20/4), segala kemungkinan memang masih bisa terjadi. Apalagi pelatih Barcelona, Luis Enrique, sempat mengatakan akan memakai delapan penyerang untuk mengejar defisit gol. Ini artinya mereka menyiapkan strategi menyerang total seperti ketika mereka menghadapi PSG di leg kedua.

Juventus sendiri tampaknya tahu betul bahwa Barca akan bermain lebih ganas. Catatan Barcelona di Camp Nou memang patut mereka waspadai. Dari enam laga terakhir di kandang, Barca punya rataan mencetak gol sebanyak 4,5 gol per pertandingan. Selain membenamkan PSG (6-1), Camp Nou juga sempat menghancurkan Sporting Gijon (6-1), Celta Vigo (5-0), Valencia (4-2), Sevilla (3-0) dan terakhir akhir pekan lalu Sociedad (3-2).

Tapi tampaknya pelatih Juventus, Massimilliano Allegri, sudah siap dengan ambisi Barca yang ingin mencetak banyak gol di kandangnya. Hal ini terlihat dengan skuat Juve pada akhir pekan lalu yang tidak memainkan seluruh pemain terbaik di lini pertahanannya. Menghadapi Pescara yang berakhir dengan 2-0 untuk kemenangan Juventus, Allegri tidak memainkan Gianluigi Buffon, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Alex Sandro, Daniel Alves, dan Sami Khedira. Selain itu Miralem Pjanic hanya bermain di 45 menit pertama.

Selain itu, Juve juga punya catatan tandang yang tak kalah bagus untuk menghadapi rapor cemerlang Barcelona di kandang. Dari 21 laga tandang musim ini, mereka hanya kebobolan 16 gol. Ada dua kesebelasan yang berhasil mencetak tiga gol, yakni Genoa (3-1) dan Napoli (3-2). Hanya saja Juve juga memiliki catatan impresif lain, yakni 11 cleansheet dari 21 kali partai tandang.

Perlu diingat juga, Juventus berhasil menang 2-0 saat bertandang ke markas FC Porto pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Padahal Porto sebelumnya tak pernah kalah saat menjalani partai kandang di segala kompetisi (dari 18 laga kandang sebelum melawan Juve, Porto menang 13 kali dan imbang lima kali). Sebelumnya di fase grup, Juve juga mengalahkan Sevilla (1-3) dan Olympique Lyon (0-1) di kandangnya masing-masing.

Potensi meningkatnya kualitas serangan Barcelona pada leg kedua memang besar. Hal ini dikarenakan mereka akan kembali diperkuat oleh salah satu gelandang andalannya, Sergio Busquets. Gelandang asal Spanyol ini absen pada leg pertama karena akumulasi kartu.

Saat tanpa Busquets, Barca sendiri menggunakan formasi dasar 4-3-3 pada babak pertama. Baru pada babak kedua, saat Jeremy Mathieu digantikan Andre Gomes, Barca menggunakan 3-4-3. Menghadapi Juventus di leg kedua, tampaknya skema tiga bek akan menjadi pilihan utama sang pelatih, Luis Enrique.

Skema tiga bek sebagai pilihan utama pada laga ini bukan tanpa alasan. Saat mengalahkan PSG dengan skor 6-1, Barcelona pun menggunakan formasi dasar 3-1-4-2 yang pada praktiknya seperti 3-4-3 karena Neymar, winger kiri, tidak banyak terlibat dalam membantu pertahanan.

Dalam formasi 3-1-4-2 Barca saat menghadapi PSG, Busquets yang bermain sebagai single pivot di belakang Andres Iniesta dan Ivan Rakitic memiliki peran yang teramat penting. Busquets memang diperankan sebagai pengatur serangan Barca. Tercatat ia melepaskan 71 operan, dua kali lipat dari yang ditorehkan Iniesta (35 operan) dan Rakitic (36 operan) saat itu.

Saat menghadapi Juventus di leg pertama, sebenarnya Mascherano juga mencatatkan 72 operan. Tapi yang membedakan adalah akurasi operan Mascherano saat itu (76%) tak sebaik akurasi operan Busquets saat menghadapi PSG (89%). Padahal dengan pola serangan Barcelona yang berawal dari bek, bola serangan selalu didistribusikan pada single pivot atau gelandang yang lebih banyak bermain di depan kotak penalti sebelum dialirkan ke sayap atau ke gelandang yang lebih mobile. Karenanya pada leg pertama, Barca begitu kehilangan Busquets.

Namun yang masih menjadi permasalahan di lini pertahanan Barcelona adalah kualitas lini pertahanan mereka. Selain kebobolan tiga gol di leg pertama, rapuhnya pertahanan Blaugrana kembali terlihat pada laga melawan Sociedad. Meski menurunkan skuat terbaik, dengan memainkan Samuel Umtiti, Gerard Pique, Jordi Alba dan Sergi Roberto sebagai kuartet pelindung Marc-Andre Ter Stegen, Barca tetap kebobolan dua gol.

Saat itu Barca menurunkan formasi 4-3-1-2. Tanpa Neymar yang mendapatkan hukuman akibat tindakan sarkastiknya pada wasit di pertandingan melawan Malaga, Enrique menduetkan Paco Alcacer dan Luis Suarez di lini depan. Dengan dicadangkannya Andres Iniesta, Lionel Messi menjadi poros serangan Barcelona, di mana ia terlibat di seluruh gol Barca dengan mencetak dua gol dan satu asis.

Barca kembali menerapkan garis pertahanan tinggi. Yang membedakan, Barca tidak mengedepankan penguasaan bola. Jika menghadapi Juventus (leg pertama) mereka berhasil menguasai 68% penguasaan bola, di laga melawan Sociedad, Barca hanya mengoleksi 53% penguasaan bola. Barca sepertinya sedang membiasakan diri menyerang dengan intensitas cepat.

Hanya saja skema ini tak berjalan baik untuk lini pertahanan. Sociedad mencatatkan 14 tembakan (Barcelona 16 tembakan). Bahkan pada menit-menit awal, Sociedad nyaris unggul lebih dulu karena umpan-umpan pendek Xabi Prieto cs. cukup mampu membongkar garis pertahanan tinggi Barcelona. Pada babak pertama, mereka juga sudah berhasil memaksakan hasil 3-2 (yang kemudian menjadi hasil akhir).

Melawan Juventus, dengan skema empat bek yang masih tak berjalan dengan sesuai harapan, skema tiga bek tampaknya akan dipilih Enrique sejak menit awal. Skema tiga bek dengan beberapa modifikasi akan dicoba oleh Barcelona. Kemungkinan menggunakan skema tiga bek sejak awal memang besar, terlebih saat mengalahkan PSG 6-1 saat itu Barca juga menggunakan skema tiga bek.

Prediksi susunan pemain

***

Barca di kandang memang superior, tapi penampilan Juve di luar kandang pun tak kalah bagus. Juve memang tercatat lima kali menelan kekalahan di tandang musim ini. Akan tetapi mereka juga berhasil mencetak 36 gol dari 21 laga tandang, setidaknya ini menjadi jaminan jika mereka bisa mencuri gol tandang di Camp Nou.

Laga ini cenderung akan menantang untuk diprediksi. Namun perlu diperhatikan juga dengan Juve yang mengistirahatkan para penggawa lini pertahanannya di laga akhir pekan, lini pertahanan Juventus tampaknya sangat siap menghadapi Barca yang siap memberikan gempuran bagi Buffon dkk..

Tapi jika serangan sayap Juve tak mampu dibendung Barca, bukan tak mungkin rasanya Juve justru kembali meraih kemenangan di leg kedua ini. Yang jelas, Juve punya banyak faktor untuk bisa menyingkirkan Barcelona kali ini.

Komentar