Rentetan kekalahan Inter Milan belum berhenti. Setelah dipermalukan Crotone 2-1 dan berimbang 2-2 pada Derby Della Madoninna, Inter kembali takluk secara dramatis oleh Fiorentina. Sempat unggul 2-1, Inter justru kecolongan empat gol dan hanya mampu membalas dua gol di menit-menit akhir yang tidak mampu menyelamatkan mereka dari kekalahan 5-4.
Pelatih Inter Milan, Stefano Pioli, mengecam permainan anak asuhnya yang begitu lemah dan menyebut Inter Milan seperti “mati lampu” dan rapuh secara psikologis. Karenanya, karir mantan pelatih Lazio tersebut terancam berakhir lebih awal setelah rentetan hasil buruk tak pernah menang sejak kemenangan 7-1 melawan Atalanta.
“Jelas kami harus mengevaluasi para pemain dan memahami apa yang sebenarnya terjadi di babak kedua,” ujar Pioli dikutip Football Italia
“Sayangnya, apa yang saya lihat di babak kedua itu bukan kesebelasan saya. Itu bukan tim yang bermain baik minggu lalu, bahkan di derby pun kami mampu bertahan sampai menit terakhir, dan masih memiliki mental dan permainan yang baik,”
“Kami bermain baik dalam 45 menit dan kemudian kami seperti “mati lampu”. Nyatanya, itu terlalu buruk. Kami masih memiliki lima pertandingan lagi dan kami harus menampilkan yang terbaik. Saya bertanggung jawab atas penampilan ini, begitu pula dengan para pemain,”
Kekalahan ini juga membuat tim asuhan Pioli semakin sulit lolos ke zona Eropa. Apalagi sebelumnya Atalanta, berada satu peringkat di atas Inter [peringkat ke-5] menang 3-2 melawan Bologna sekaligus memperbesar peluang mereka lolos ke zona Eropa.
“Kami belum memiliki konsistensi mental atau struktur taktik yang tepat untuk Serie A. Setelah kekalahan dari Sampdoria, kami harus menghadapi fakta bahwa mimpi kami untuk finis di peringkat ketiga sirna, tapi kami tak bisa tampil seperti ini,”
“Saya harus memotivasi para pemain; membuat mereka sadar bahwa mereka adalah bagian dari klub prestisius, musim belum berakhir dan kami tak bisa mengulangi performa seperti itu. Saya harap saya tahu alasan kenapa kami bermain baik 45 menit pertama lalu lepas begitu saja, begitu pula sebaliknya. Kami seperti rapuh secara psikologis dan bingung untuk bereaksi bila ada masalah dan ini masalah besar, karena selalu akan ada masalah yang datang untuk kami hadapi,”
“Ketika kami menemui rintangan, kami menjadi tim kecil,” tutup Pioli dilansir Mediaset Premium
Komentar