Kesebelasan Sunderland akhirnya harus kembali merasakan divisi Championship setelah bertahan sepuluh musim di Liga Primer. Kepastian ini didapat setelah Sunderland ditaklukkan Bournemouth 0-1 di kandang mereka sendiri sekaligus membuat mereka menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Primer Inggris musim ini.
Sunderland pada pertandingan melawan Bournemouth sebenarnya mampu menciptakan beberapa peluang dan cukup mendominasi pertandingan. Namun, penyelesaian akhir tidak efektif serta kegagalan memanfaatkan peluang tersebut menjadi bumerang bagi tim berjuluk The Black Cats tersebut dan mereka harus kebobolan melalui gol gelandang Bournemouth, Joshua King di menit-menit akhir babak kedua.
Berbagai reaksi mengenai terdegradasinya Sunderland pun beragam. Penggemar Sunderland terlihat sangat kecewa dan bahkan sudah meninggalkan stadion karena buruknya permainan tim kesayangan mereka.
Cameron Thompson, yang hadir menyaksikan pertandingan tersebut bersama adiknya, Emily Thompson mengungkapkan kekecewaannya pada Sunderland yang harus terdegradasi musim ini.
“Saya benar-benar tidak tahu harus berbicara apa. Saya syok, permainan mereka benar-benar buruk. Mereka [pemain Sunderland] seperti tidak terganggu sama sekali [dengan degradasi] – sangat mengecewakan tapi itulah yang selalu terjadi setiap hari,” ujar Cameron dikutip dari Sunderland Echo.
“Saya masih akan mendukung mereka. Kita tunggu saja musim depan,”
Fans Newcastle menjadi pihak yang paling ‘berbahagia’ atas degradasi Sunderland. Melalui media sosial Twitter, fans Newcastle United menumpahkan kebahagiaan mereka atas degradasi Sunderland. Bahkan, ada yang menyebut bahwa tersingkirnya Sunderland dari Liga Primer adalah sebuah ‘karma’.
https://twitter.com/Ritchiesmagic/status/858350498507890689
https://twitter.com/DanielB00955238/status/858350967749824514
https://twitter.com/Ben1mac/status/858351263163002880
https://twitter.com/batsdingerbonds/status/858351937627996160
Pemilik klub Sunderland, Ellis Short menyatakan terdegradasinya Sunderland adalah karena kesalahannya sendiri. Ia mengakui kesalahannya gagal menyelamatkan Sunderland dari degradasi, terutama dalam bursa transfer.
“Seperti halnya para penggemar, reaksi saya pertama kali [menanggapi degradasi] adalah sedih, marah, frustrasi dan kecewa,” tutur Short dilansir Daily Express.
“Setelah 10 musim kami bermain di divisi teratas, yang juga merupakan musim terpanjang kami [di Liga Primer] selama 138 tahun sejarah klub, sulit bagi semua orang untuk menerimanya. Ini adalah sebuah kenyataan kejam yang harus diterima fans, yang telah menunjukkan kepercayaannya kepada klub,”
Ellis Short juga menambahkan banyaknya masalah saat bursa transfer dan cedera pemainnya turut menjadi faktor terdegradasinya Sunderland musim ini. Ia juga berharap agar Sunderland bisa segera bangkit dan kembali ke Liga Primer di musim selanjutnya.
“Kami mengalami banyak gangguan saat bursa transfer dan jumlah pemain cedera yang tak terduga musim ini. Itu semua adalah kesulitan yang gagal kami hadapi dan akhirnya kami harus menerima akibatnya,”
“Kami harus memperbaiki diri, baik di dalam maupun di luar lapangan dan meski ada kekecewaan besar hari ini, kami punya niat untuk melakukan perbaikan. Ada pekerjaan yang mesti dilakukan pada musim panas nanti dan ketika musim selesai, kami bertekad ingin merencanakan untuk maju bersama fans,” jelas Short soal rencana masa depan dilansir Daily Express.
Komentar