Kemenangan Tottenham Hotspur atas Arsenal pada laga derbi London Utara memastikan mereka finis di atas Arsenal untuk pertama kalinya setelah 22 tahun. Penggemar Tottenham pun berbahagia dengan kemenangan ini sekaligus lega karena kutukan St. Totteringham’s Day berakhir. St. Totteringham’s Day adalah hari yang merujuk pada Arsenal yang finis di atas Tottenham di akhir musim.
Pada pertandingan derbi semalam, ada hal unik yang dilakukan penggemar Tottenham. Mereka mengangkat sebuah tulisan yang bertulisakan “In Arsene We Trust”. Ada pula yang bertuliskan "Wenger, we want you to stay". Tampaknya, mereka meminta manajer Arsenal tersebut untuk tetap melatih The Gunners. Namun tentu saja hal tersebut hanyalah bentuk sindiran dari fans Tottenham kepada Arsenal merujuk pada performa mereka yang buruk di bawah kepelatihan manajer asal Prancis tersebut.
Wenger sendiri hingga saat ini belum memutuskan apakah akan hengkang atau memperpanjang kontraknya dengan Arsenal. Arsenal saat ini duduk di posisi keenam klasemen berselisih 17 poin dengan Spurs. Meski masih ada peluang untuk setidaknya finis di empat besar, kekalahan ini jelas amat merugikan Arsenal.
Tensi pertandingan derbi London Utara sudah panas sejak awal karena adanya bentrok antara kedua kubu fans di luar stadion. Fans saling melemparkan benda-benda asing hingga bom asap dalam bentrokan tersebut. Kepolisian setempat terpaksa menahan beberapa orang yang diduga menjadi provokator bentrokan tersebut. Pihak kepolisian mengatakan bahwa pertandingan ini memang diprediksi akan berlangsung tidak kondusif karena adanya potensi kekerasan yang bisa dilakukan fans kedua tim.
Pembawa acara Arsenal TV, Robbie Lyle, turut menjadi korban kerusuhan fans Tottenham setelah dirinya diteriaki cemoohan rasis. Lyle harus mendapatkan pengawalan oleh kepolisian untuk keamanan dirinya. Dirinya pun juga menyayangkan perilaku fans tersebut dan meminta pihak keamanan untuk memperketat keamanan di sekitar White Hart Lane.
“Mereka harus melakukan sesuatu untuk keamanan di sekitar Tottenham Hotspur. Ini memalukan. Saya dihina dengan sebutan rasis. Saya tak pernah mengalami hal seperti ini di stadion manapun selama bertahun-tahun.”
“Tak ada stadion lain di Liga Primer di mana saya mendapatkan perlakuan tersebut, jadi seandainya jika polisi tidak berada di sana, siapa yang tahu apa yang akan terjadi?” kata Lyle soal ucapan rasis dikutip dari Daily Mail Online.
https://twitter.com/herdy6/status/858738568612675584
Komentar