Kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 sudah berjalan selama tiga pekan. Untuk sementara, Semen Padang menduduki peringkat pertama tabel klasemen disusul PSM Makassar, Barito Putera, dan Arema FC yang berada di bawahnya.
Persaingan untuk merebut posisi puncak di papan klasemen kompetisi memang sengit, sebab keempat tim tersebut saat ini sama-sama mengoleksi tujuh poin dari tiga laga yang sudah mereka lakoni. Hal tersebut menunjukkan kalau kompetisi 2017 terbilang kompetitif, karena tidak ada tim yang terlihat superior.
Selain dalam daftar klasemen sementara, persaingan sengit juga terlihat di tabel pencetak gol terbanyak Liga 1 Indonesia. Tiga pekan kompetisi berlangsung, sudah ada 21 nama pencetak gol di Liga 1, dengan rincian 13 pemain pencetak dua gol, sementara sisanya masih mengoleksi satu gol.
Namun, ada hal menarik bila merunut 21 pemain dalam daftar sementara pencetak gol terbanyak di Liga 1 Indonesia. Tidak terlihat nama Alberto Goncalves di sana. Padahal, ia merupakan penyerang tersubur di turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Striker yang akrab disapa Beto itu keluar sebagai pencetak gol terbanyak di turnamen pengganti kompetisi itu dengan torehan 25 gol.
Ada banyak faktor yang membuat Beto kesulitan mencetak gol dalam tiga pertandingan yang ia lakoni bersama Sriwijaya FC. Salah satunya, mungkin karena adanya perubahan komposisi pemain di lini tengah kesebelasan berjuluk “Laskar Wong Kito” itu. Tak bisa dipungkiri, kalau dalam sepak bola lini tengah bisa dibilang pos paling sentral terutama dalam hal suplai bola yang bisa dimanfaatkan penyerang untuk mencetak gol.
Pada turnamen ISC 2016, beberapa nama seperti Firman Utina hingga Eka Ramdani yang tersohor sebagai gelandang papan atas di sepak bola Indonesia.Namun, keduanya sudah hengkang. Firman memilih berlabuh ke Bhayangkara FC, sementara Eka -hijrah ke Persela Lamongan.
Meski masih ada sosok Yuu Hyun-goo yang merupakan raja asis Sriwijaya musim lalu, namun rata-rata lini tengah tim asuhan Osvaldo Lessa itu banyak dihuni oleh pemain muda seperti Hendra Sandi Gunawan, Manda Cingi, Maldini Pali, hingga Rachmat Hidayat.
Kendati demikian, mantan juru gedor Arema Cronus itu enggan terlalu menjadikan perubahan komposisi lini tengah Sriwijaya FC saat ini sebagai penyebab mandulnya ia dalam tiga pertandingan awal di kompetisi. Penyerang asal Brasil itu mengatakan bahwa suplai bola kepadanya cukup baik. Hanya saja, kesempatan belum ia dapatkan untuk mencetak gol.
“Tidak ada masalah bagi saya. Saya pikir, suplai bola cukup baik. Selain itu, saya juga sering turun ke bawah untuk menjemput bola. Hanya saja, sampai saat ini saya memang belum mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol,” ucapnya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (29/5) lalu.
Beto mengaku tidak khawatir kalau sampai saat ini ia belum mampu mencetak gol untuk timnya. Dikatakan, seiring berjalannya waktu ia pasti akan mendapatkan kesempatan mencetak gol. Berkaca pada penampilannya musim lalu, sampai pada pekan ketujuh ia baru mengemas tiga gol.
Namun, perlahan tapi pasti setelah itu Beto menjelma sebagai striker paling ditakuti oleh bek-bek lawan. Gol demi gol terus ia lesakkan, hingga akhir turnamen 25 gol berhasil ditorehkan dan membuatnya didaulat sebagai pencetak gol terbanyak mengalahkan penyerang tenar Indonesia lainnya seperti Cristian Gonzales (Arema Cronus) atau bahkan Marcel Sacramento (Semen Padang) yang membuntut di posisi dua dengan torehan 21 gol.
“Makanya, saya tidak masalah dengan kondisi seperti ini. Saya juga tidak merasa khawatir, karena saya yakin kesempatan untuk mencetak gol bagi saya akan datang. Pada pertandingan selanjutnya, saya pasti akan kerja lebih keras lagi dan nanti pasti akan datang gol,” ungkapnya.
(SN)
Foto: Newsmedia.co.id
Komentar