Aksi kurang terpuji dilakukan pemain bertahan Persegres Gresik United Goran Ganchev saat timnya dikalahkan Persib Bandung 0-1 di Stadion Tri Darma Petrokimia, Gresik, Rabu (3/5). Ganchev, melakukan aksi mogok main saat timnya kebobolan oleh aksi Fulgensius Billy Paji Keraf pada masa injury time.
Saat itu, ketika para pemain Persib berpesta pora merayakan gol kemenangan, pemain asal Macedonia itu justru berjalan ke pinggir lapangan sambil melepas jerseynya. Padahal, saat itu pertandingan belum berakhir. Bahkan, Persegres masih melancarkan ancaman ke area pertahanan Persib.
Saat Ganchev keluar lapangan, beberapa ofisial dan pemain yang duduk di bangku cadangan sempat menghampiri mantan pemain Pusamania Borneo FC untuk membujuknya kembali ke lapangan. Namun usaha itu sia-sia, karena Ganchev tetap pada pendiriannya untuk keluar dari lapangan pertandingan saat waktu masih tersisa satu menit.
Pelatih Persegres, Hanafi kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh Ganchev. Mantan arsitek Perseru Serui itu mengungkapkan bahwa sikap Ganchev tidak sama sekali menunjukkan nilai-nilai sportivitas yang ada dalam sepakbola. Ia melanjutkan, langkah selanjutnya yang akan diambil adalah dengan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Manajemen dan Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Saya tidak tahu kenapa dia (Ganchev) seperti itu. Padahal, sebelumnya tidak ada perdebatan antara dia dan pemain lain atau dengan saya. Mungkin itu adalah spontanitas dia saja, yang tidak bisa menerima kekalahan. Selanjutnya, saya serahkan semua keputasan kepada Komdis dan Manajemen,” ungkapnya seusai pertandingan.
Hanafi menyayangkan sikap yang ditunjukkan Ganchev dalam laga tersebut. Kalau alasannya ia tidak bisa menerima kekalahan, seharusnya bukan seperti itu caranya dalam mengekspresikan kekecewaan. Hanafi melanjutkan, tidak hanya Ganchev yang kecewa dengan kekalahan tersebut. Semua pemain, bahkan dirinya juga mengaku kalau kekalahan dari Persib adalah sebuah hal yang menyakitkan.
“Biar bagaimanapun hasil akhir harus bisa diterima. Dalam sepakbola, hasil itu kan merujuk pada menang, seri, dan kalah. Selain itu, dia juga pemain asing yang seharusnya bisa menjadi tauladan bagi pemain lainnya,” teranganya.
“Apalagi, kami adalah tim yang dominan dihuni pemain muda. Kehadiran Ganchev dengan status sebagai pemain asing harusnya bisa memberikan contoh yang baik kepada pemain lainnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ganchev meminta maaf atas perlakuan tidak terpujinya dalam laga melawan Persib. Ia menyadari tindakannya itu sangat tidak pantas. Namun, pemain berusia 33 tahun itu berdalih kalau ia sangat emosional dalam laga tersebut, sehingga tindakan itu ia lakukan.
“Kepada seluruh supporter dan masyarakat Gresik, saya meminta maaf atas tindakan saya semalam. Saya terlalu emosional dan saya orang yang tidak suka kalah. Saya, tidak bisa menerima kekalahan di injury time,” tulisnya di akun Instagram pribadinya.
Ganchev melanjutkan, bahwa tindakannya itu semalam bukan berarti ia tidak menghormati Persegres atau bahkan Persib. Ganchev mengungkapkan, terlepas dari kejadian tersebut ia tetap respek kepada Persegres dan para supporter.
“Saya bermain dengan rasa sakit bekas jahitan dan cedera kepala sepanjang pertandingan. Saya respek kepada Persegres dan Ultras. Sekali lagi, saya minta maaf atas kekalahan ini dan tindakan saya meninggalkan lapangan di injury time,” tegasnya.
Aksi yang dilakukan Ganchev mengingatkan kita pada Sulley Muntari. Beberapa hari lalu, eks AC Milan itu pernah melakukan tidandakan serupa, meninggalkan pertandingan sebelum laga usai. Kejadian tersebut terjadi saat Pescara dikalahkan Cagliari 0-1, Minggu (30/4).
Berbeda dengan Ganchev, saat itu Muntari melakukan hal tersebut karena tak tahan dengan ejekan suorter tuan rumah kepadanya. Selain itu, ia juga mengaku kecewa dengan wasit yang meimpin pertandingan. Sebab, di saat suara sumbang kepadanya berkumandang, wasit tidak menghentikan pertandingan.
“Fans telah melakukan tindakan yang salah. Tapi saya menyayangkan karena wasit juga tidak berbuat apa-apa. Padahal, saya adalah korban, seharusnya wasit bisa melindungi saya dengan menghentikan pertandingan. Saya hanya berharap kejadian serupa tak terulang,” terang Muntari seperti dikuti dari skysport.
Meski begitu, Muntari tetap dijatuhi sanksi larangan bermain selama satu pertandingan oleh Federasi Sepakbola Italaia FIGC. Lalu, bagaimana dengan Ganchev? Kita tunggu saja bagaimana tindakan yang akan dilakukan oleh Manajemen Persegres dan Komdis PSSI terhadap tindakan Ganchev semalam. (SN)
Foto:bolaindo.com
Komentar