Liga 1 Indonesia 2017 telah memasuki pekan kelima. Ada banyak kejutan yang dihantarkan selama satu bulan lebih bergulirnya kompetisi sepakbola Indonesia. Dari mulai banyaknya pelatih yang berguguran di pekan-pekan awal kompetisi karena gagal mengangkat performa tim, hingga cerita soal superioritas tim papan atas.
Soal superioritas, empat tim teratas di tabel klasemen seperti Persib Bandung, PSM Makassar, Arema FC, dan PS TNI tercatat belum pernah menelan kekalahan selama lima pekan kompetisi berlangsung. Untuk Persib, PSM, dan Arema sekiranya pencapaian tersebut bukanlah kejutan berarti mengingat status ketiganya sebagai kandidat juara kompetisi musim ini.
Tapi tidak dengan PS TNI, yang berstatus sebagai kuda hitam di kompetisi tersebut. Dibanding Persib, Arema, dan PSM mereka memang kurang begitu diperhitungkan kekuatannya. Mereka tidak memiliki komposisi pemain berlabel bintang, kebanyakan skuat PS TNI dihuni oleh pemain muda.
Meski begitu Manahati Lestusen dan kawan-kawan mampu membuktikan diri bahwa mereka bisa bersaing dengan klub papan atas lainnya. Terbukti, kini PS TNI nyaman berada diposisi empat dengan 10 poin hasil dari dua menang dan tiga imbang.
Uniknya, dua kemenangan yang diraih PS TNI didapat saat mereka melakoni pertandingan tandang. Setelah menumbangkan Bhayangkara United 2-1 di Stadion Patriot, Bekasi beberapa waktu lalu, tim asuhan Ivan Kolev itu kembali meraih hasil positif setelah menumbangkan tuan rumah Barito Putera di Stadion 17 Mei, Banjarmasin (9/5) dengan skor 1-0.
Melihat catatan tersebut, jelas PS TNI menunjukkan bahwa mereka bertransformasi menjadi tim yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Musim lalu, di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, dari 17 laga tandang yang dilakoni PS TNI mencatatkan hasil yang sangat mengcewakan; tiga imbang dan 14 kali kalah adalah torehan yang dicapai mereka musim lalu.
Namun, dua kemenangan tandang yang berhasil ditorehkan pada musim ini, setidaknya terlihat bagaimana perkembangan pesat yang mereka alami. Selain itu, lima laga beruntun dilalui tanpa kekalahan pun menjadi catatan positif lain yang berhasil dicapai mereka. Musim lalu, pada pekan-pekan awal ISC mereka menjadi salah satu tim yang tidak bisa meraih kemenangan dalam delapan peertandingan.
Meski begitu, di Liga 1 ini PS TNI masih memiliki pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi. Salah satunya memperbaiki rekor kandang mereka. Tercatat, tiga pertandingan yang mereka lakoni di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor belum pernah mereka lalui dengan kemenangan. Bahkan, saat berhadapan dengan Borneo FC, hampir saja mereka kandas andai gol telat Hoon Soon-hak tidak datang pada menit 81. Kejadian serupa terjadi saat mereka menjamu Persib, PS TNI juga hampir saja kalah, bila pada masa injury time Gustur Cahyo dan Erwin Ramdani tidak mencetak gol penyama kedudukan.
Tak Terpengaruh Adanya Pergantian Pelatih
Terlepas dari belum bisanya mereka meraih kemenangan di partai kandang, catatan penampilan yang ditunjukkan PS TNI saat ini memang merupakan sebuah pencapaian. Bila melihat, mental para pemain PS TNI memang sangatlah tangguh.
Di luar kemampuan mereka mencuri tiga poin di kandang lawan, para pemain PS TNI juga seakan tidak terpengaruh dengan adanya pergantian pelatih di pekan awal kompetisi. Seperti diketahui, PS TNI awalnya dilatih oleh Laurent Hatton. Namun entah karena pertimbangan apa, Hatton dicopot dari jabatannya. Ironisnya, pelatih asal Prancis itu terdepak setelah mengantarkan PS TNI meraih kemenangan pertama melawan Bhayangkara.
Posisi Hatton kemudian digantikan Ivan Kolev. Mantan pelatih Tim Nasional Indonesia itu memulai debutnya dengan memimpin PS TNi berlaga melawan Persiba Balikpapan. Dalam pertandingan yang sempat tertunda karena hujan itu, hasil imbang 1-1 menjadi skor akhir pertandingan. Namun, pada pertandingan selanjutnya melawan Barito Putera, Kolev sukses memberikan kemenangan kedua bagi timnya. (SN)
Komentar