Ditandai dengan kemenangan 3-2 Persipura Jayapura atas Bhayangkara FC di Stadion Mandala, Jayapura, Jumat (12/5), pekan keenam Liga 1 Indonesia bergulir. Baru saja pertandingan pekan keenam dimulai, rekor baru sudah tercipta. Pada pertandingan perdana di Jayapura, untuk kali pertama gawang Yoo Jae-Hoon bisa diberondong dua gol oleh lawan.
Pada kiprahnya di Liga 1, Persipura memang memiliki kecenderungan selalu kebobolan di setiap pertandingan yang mereka lakoni. Namun, sampai pada pekan kelima rata-rata lawan yang mereka hadapi hanya mampu mencetak satu gol saja ke gawang mereka.
Cerita tersebut berubah di pekan keenam. Setelah kalah menyakitkan dari Persib Bandung, Persipura mampu bangkit saat menjamu Bhayangkara FC. Penampilan agresif berhasil ditunjukkan. Hasilnya, tiga gol yang masing-masing dilesakkan oleh Friska Womsiwor pada menit 39, Yohanes Ferinando Pahabol (77), dan Boas Solossa (88) tercipta.
Persipura memang berhasil memetik tiga poin, hanya saja gawang mereka juga berhasil diberondong dua gol oleh Thiago Fortuoso (89) dan Ilham Udin Armayin (90+). Bila melihat proses gol yang diciptakan, terlihat memang masih ada kelengahan yang ditunjukkan skuat asuhan Liestiadi Sinaga itu di lini pertahanan. Apalagi, dua gol tercipta di menit-menit akhir pertandingan.
Uniknya, rekor kebobolan Persipura selalu tercipta di Stadion Mandala. Saat kali pertama gawang mereka dibobol lawan, terjadi kala "Mutiara Hitam" menjamu Persegres Gresik United. Saat itu, gawang mereka dibobol Patrick da Silva pada menit 26. Gol tersebut juga membuyarkan keunggulan mereka yang sebelumnya memimpin pada menit 11 lewat kaki Boas.
Persegres Raih Kemenangan Perdana
Pada pekan keenam Liga 1 di pertandingan lain, Persegres Gresik United akhirnya mampu meraih kemenangan perdananya di kompetisi. Menjamu Persiba Balikpapan yang juga mengincar kemenangan pertamanya di Liga 1, Persegres tampil percaya diri.
Bermain di Stadion Tri Dharma Petrokimia, Gresik, Persegres berhasil melumat Persiba dengan skor 2-1. Kemenangan Persegres diawali oleh gol yang diciptakan Patrick da Silva pada menit 22. Setelahnya, motivasi bermain skuat asuhan Hanafi itu terus bergelora, yang kemudian mereka mampu menciptakan gol kedua melalui kaki Komarudin pada menit 40. Namun, keunggulan 2-0 Persegres berubah saat memasuki menit 51, setelah Marlon da Silva berhasil mencetak gol melalui titik putih.
Seusai pertandingan, Hanafi mengaku kunci kemenangan timya atas Persiba merupakan buah dari semangat juang yang ditunjukkan anak asuhan di lapangan. Hanafi membeberkan, ada tekad dari Goran Ganchev dan kawan-kawan untuk menaikkan posisi Persegres di tabel klasemen. Sebab, sampai pekan kelima, “Laskar Joko Samudro” harus menduduki posisi juru kunci. Namun berkat kemenangan tersebut, mereka naik satu trip ke posisi 17.
"Kuncinya adalah semangat, anak-anak sudah janji, kita berjuang, bila perlu mati di lapangan. Karena kita punya posisi di klasemen tidak bagus berada di zona merah, itu sakit kita harus bangkit. Pertandingan besok (Persegres vs Persiba) hidup mati, saya bilang, bila perlu mati di lapangan," kata Hanafi seperti dikutip dari official web Liga 1 Indonesia 2017.
Sementara dari kubu Persiba, meski belum bisa memecah rekor tak pernah menang dalam enam laga terakhir, arsitek tim “Beruang Madu” Milomir Seslija mengaku dalam pertandingan tersebut timnya bermain baik. Terbukti, para pemain Persiba mampu meladeni permainan menyerang yang diterapkan Persegres sejak awal.
"Kita bermain cukup bagus dan mendominasi permainan. Kita banyak peluang tapi masih belum mencetak gol. Babak kedua kita sudah mencetak gol, juga ada banyak peluang emas tapi banyak juga yang gagal," katanya.
Meski kalah, Milo juga masih bisa mengambil sisi positif dalam pertandingan tersebut. Salah satunya dengan minimnya persiapan yang dilakukan, timnya masih bisa melakukan hal yang menurutnya positif. Tak ragu Milo kemudian menyebut progres signifikan ditunjukkan anak asuhnya dalam pertandingan tersebut.
Meski begitu, evaluasi secara keseluruhan tetap diberikan Milo kepada anak asuhnya. Salah satunya, menanggulangi kesalahan-kesalahan elementer yang masih kerap ditunjukkan para pemainnya di lapangan. Milo mengaku, dua gol yang bersarang ke gawang timnya tak lepas dari kesalahan kecil yang dilakukan timnya.
"Hari ini adalah pertandingan terbaik kita dalam persiapan yang dilakukan dalam tiga hari waktu latihan menuju pertandingan. Sayang kita kalah seharusnya kita bisa dapat lebih, pemain sudah bermain dengan baik dan tampil all-out. Kita sering kecolongan karena kesalahan kita sendiri," bebernya lagi. (SN)
Komentar