Dalam beberapa pekan terakhir, bek Southampton, Virgil van Dijk, terus disangkutpautkan bakal merapat ke Liverpool pada jendela transfer musim panas nanti. Dikabarkan, Liverpool siap mengeluarkan dana sebesar 50 juta paun untuk memboyong pemain berusia 25 tahun itu ke Anfield. Jelas itu bukan uang yang sedikit, bila transfer tersebut benar-benar terwujud maka itu akan menjadi uang terbesar yang dikeluarkan manajemen Liverpool untuk membeli pemain.
Saat ini, rekor transfer tertinggi Liverpool masih dipegang oleh Andy Carroll yang diboyong dari Newcastle United dengan harga 35 juta paun pada tahun 2011 lalu. Namun dana segar untuk mendatangkan Carroll nyatanya sia-sia, karena striker berpostur jangkung itu gagal menunjukkan taringnya hingga terdepak dan berlabuh di West Ham United.
Namun tampaknya hal tersebut tak memengaruhi niatan “The Reds” untuk mengucurkan dana besar guna mendatangkan Van Dijk. Disinyalir, keroposnya lini belakang Liverpool pada musim 2016/2017 menjadi salah satu alasan paling logis kenapa klub asal kota pelabuhan begitu berhasrat untuk bek asal Belanda.
Di antara klub Liga Inggris yang saat ini menduduki empat besar di klasemen sementara, Liverpool memang menjadi tim dengan persentase kebobolan tertinggi dengan 42 gol. Jumlah tersebut lebih banyak dari Chelsea kebobolan 32 gol, Manchester City 39 gol, dan Tottenham Hotspur yang hanya kebobolan 24 gol dari 36 pertandingan.
Dukungan Liverpool untuk menggaet Van Dijk juga disuarakan oleh banyak pihak, termasuk dari kalangan mantan pemain. John Barnes bahkan menyebut Van Dijk merupakan pemain yang harus bisa didapatkan Liverpool pada transfer musim panas nanti. Mantan pemain Liverpool era 80-an itu juga mengatakan, dengan kemampuan yang dimiliki, Van Dijk pantas didatangkan ke Anfield dengan harga mahal.
Sebagai pemain belakang, Van Dijk memang memiliki kemampuan yang komplet. Posturnya yang jangkung membuat mantan pemain Celtic itu jago dalam duel udara. Pada musim ini, dari 128 duel udara yang dilakukan, 96 di antaranya ia menangkan. Bila dipersentasekan, rata-rata keberhasilan Van Dijk memenangkan duel udara adalah 75 persen.
Kemampuan Van Dijk dalam mengawal lini pertahanan memang sangat baik, tak salah bila ia menjadi properti panas di bursa transfer musim panas ini. Sebab selain Liverpool, Manchester City juga dikabarkan berhasrat untuk memboyong Van Dijk ke Etihad Stadium.
Namun kedua klub peminat Van Dijk itu harus waspada, lantaran manajemen Southampton tampaknya enggan untuk melepas pemain terbaiknya di lini belakang itu. Isu bakal hengkangnya Van Dijk yang ramai tentu membuat kubu “The Saints” dibuat tak nyaman, yang akhirnya membuat Direktur Klub, Ralph Krueger, angkat bicara.
Krueger mengungkapkan, bahwa Southampton sebisa mungkin ia akan mempertahankan Van Dijk. Menurutnya, meski ada tawaran 60 juta paun datang untuk Van Dijk, ia tidak akan tertarik untuk melepasnya. Tekad untuk mempertahankan Van Dijk diakui Krueger karena melihat posisi timnya yang setiap memasuki jendela transfer musim panas selalu digembosi oleh klub-klub dengan dana besar.
"Bisakah kami (menolak tawaran 60 juta pounds)? Ya, kami tidak perlu menjual siapa pun. Kami akan memutuskan apakah ada yang pergi dan kami akan memutuskan siapa yang masuk demi kepentingan terbaik klub. Kami tidak perlu menjual pemain untuk pertama kalinya sejak saya berada di sini,” terang Krueger.
Dalam tiga musim terakhir, delapan pemain yang sebenarnya sosok andalan dalam skuat Southampton pergi begitu saja ke kesebelasan Inggris lain. Liverpool menjadi tim yang paling suka menggembosi Southampton setelah memboyong lima pemain (Dejan Lovren, Adam Lallana, Sadio Mane, Nathaniel Clyne, dan Rickie Lambert) dari St. Marry Stadium.
Tidak hanya itu, beberapa pemain seperti Luke Shaw, Morgan Schneiderlin (Manchester United), Chalum Chambers (Arsenal), Victor Wanyama, hingga manajer Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur) harus mereka relakan kepergiannya.
Krueger melanjutkan, Van Dijk merupakan sosok sentral bagi Southampton terbukti dari selalu tampilnya ia dalam pertandingan yang dilakoni Southampton. Dikatakan, musim depan Van Dijk juga masih menjadi bagian penting bagi klub. Terlebih ada obsesi lain yang diincar Southampton pada musim depan.
Bukan untuk meraih gelar juara, tapi merangsek untuk menembus posisi lima besar agar tiket bermain ke kompetisi Eropa bisa mereka genggam. Krueger bahkan mengatakan bahwa musim depan bakal menjadi era baru bagi Southampton. Sehingga sebisa mungkin pihaknya akan mempertahankan pemain dengan kontribusi bagus, yang salah satunya adalah Van Dijk.
"Kami sekarang perlu melakukan konsolidasi, kami akan melakukan segala cara untuk mempertahankan tim inti kami. Bila kami berhasil, kami hanya perlu mengembangkan sinergi di dalam skuat kami. Sebab, bila banyak pemain inti kami pergi akan sangat sulit bagi kami menjaga sinergi,”
"Saya pikir itulah salah satu alasan mengapa kami ingin tetap berada di tempat yang tepat untuk memberi kesempatan kepada para sinergi, dan kami sangat lapar untuk kembali ke Eropa tahun depan. Ini adalah obsesi kami," sambungnya.
(SN)
Komentar