Simeone di Antara Inter Milan, Arsenal, atau Bertahan

Cerita

by redaksi 29164

Simeone di Antara Inter Milan, Arsenal, atau Bertahan

Diego Simeone belum memutuskan masa depannya bersama Atletico Madrid. Pelatih asal Argentina itu mengungkapkan bahwa ia baru bisa membuat keputusan pada pekan depan, atau setelah kompetisi La Liga musim 2016/2017 rampung digelar.

Atletico masih menyisakan satu pertandingan melawan Athletic Bilbao di Stadion Vicente Calderon, Minggu (21/5) malam WIB. Selain sebagai pertandingan terakhir musim ini, laga tersebut juga akan menjadi pertandingan terakhir Atletico di Vicente Calderon. Sebab, pada musim depan mereka akan berpindah ke Stadion Wanda Metropolitano.

Soal masa depan Simeone di Atletico akan ditentukan sehari setelah pertandingan itu berlangsung. Pada Senin (22/5) dikabarkan Simeone akan bertemu dengan para petinggi klub seperti Miguel Angel Gil Marin (CEO Atletico Madrid) dan direktur teknik Andrea Berta. Dalam pertemuan tersebut akan dibahas kejelasan soal masa depan Simeone di Atletico Madrid.

"Kami akan segera menyelesaikan musim ini dan saya yakin, pada hari Senin, Miguel, Andrea dan saya akan bertemu untuk melihat apa yang bisa kita harapkan di masa depan. Tentu saja untuk mencari yang terbaik untuk klub dan untuk Semua orang," katanya seperti dilansir dari Soccerway.

Terhitung enam tahun sudah Simeone menjadi arsitek tim berjuluk “Los Rojiblancos” itu. Dalam kurun waktu tersebut lima gelar juara dari lima ajang berbeda (La Liga, Copa del Rey, Super Copa Spanyol, Liga Europa, dan Piala Super Europa) berhasil diberikan Simeone dalam kariernya sebagai pelatih.

Selain itu Simeone juga memiliki jasa yang besar untuk meningkatkan performa Atletico dalam enam tahun terakhir. Apalagi sejak diasuh Simeone, Atletico muncul sebagai perusak dominasi Real Madrid dan Barcelona. Bila melihat dari segi perolehan gelar, dominasi Real Madrid dan Barcelona memang masih terlihat kentara. Namun bila melihat dari sudut pandang lainnya, Atletico menjadi tim yang membuat kedua kesebelasan paling berprestasi di Spanyol itu sebagai ancaman berarti.

Sentuhan Simeone menjadikan Atletico sebagai tim dengan pencapaian yang stabil. Mereka konsisten untuk membuntuti Real Madrid dan Barcelona di posisi tiga besar. Pada kompetisi Eropa juga Atletico kerap menunjukkan grafik yang signifikan. Dalam sejarahnya mereka memang belum pernah mencicipi gelar juara Liga Champions, namun pencapaian mereka dalam beberapa musim terakhir di Liga Champions sangat mengagumkan.

Menjadi runner-up sebanyak dua kali dalam rentang musim 2013/2014-2015/2016. Pada musim ini juga mereka sukses menembus babak semifinal. Sayangnya mereka gagal menuju partai final karena dikalahkan Real Madrid di semifinal dengan agregat 3-2. Meski begitu pada semifinal leg 2 di Vicente Calderon, Atletico mampu memberikan kekalahan bagi Real Madrid dengan skor 2-0.

"Stadion akan sangat menakjubkan [pada hari Minggu]. Penggemar akan sangat menikmati pertandingan terakhir kami di Vicente Calderon, walaupun bagi saya pertandingan penting terakhir di Calderon telah terjadi, saat kami mengalahkan Real Madrid di semifinal Liga Champions. Kami memang tersingkir, tapi memenangkan pertandingan," tegasnya.

Antara Inter Milan, Arsenal, atau Bertahan

Sebelum ada kepastian soal masa depan Simeone bersama Atletico pada musim depan, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Dalam beberapa waktu terakhir ia santer dikaitkan bakal menggantikan Arsene Wenger di Arsenal. Dukungan banyak mengalir agar Simeone mau menukangi klub London itu.

Apalagi dalam beberapa bulan terakhir fans Arsenal terus mendesak agar Wenger mau menanggalkan jabatan yang sudah selama 21 tahun ia emban. Namun tampaknya kemungkinannya kecil bagi Simeone menukangi Arsenal pada musim depan. Sebab Wenger belum memberikan kepastian soal masa depannya juga. Selain itu rumor soal Simeone dan Arsenal pun akhir-akhir mulai tenggelam.

Paling kencang justru soal kepindahannya ke Inter Milan. Kemungkinan ia melatih Inter pada musim depan persentasenya jauh lebih besar. Sebab pelatih berusia 47 tahun itu juga pernah menyatakan keinginannya untuk melatih Inter di masa depan. Jalan Simeone menuju Milan semakin terbuka setelah dipecatnya Stefano Pioli sebagai arsitek Inter pada 9 Mei lau.

Satu hal yang bisa menjadi faktor terbesar kepindahan Simeone ke Inter tentunya nostalgianya bersama klub berjulukan “nerazzurri” itu. Maklum pada medio 1990-an ia pernah menjadi bagian dari Inter Milan. Bila memang kepindahan Simeone menjadi kenyataan, ini ibarat de ja vu bagi Simeono. Saat aktif sebagai pemain, sebelum hijrah ke Inter Milan pada tahun 1997, selama tiga musim ia merumput lebih dulu di Atletico Madrid.

Namun semua belum pasti karena Simeone belum memutuskan masa depannya. Peluang bertahan juga masih terbuka lebar. Melihat apa yang telah ia torehkan selama enam tahun melatih Atletico para loyalis klub tentu ingin agar Simeone bertahan dan membuat lebih banyak lagi gebrakan baru dalam tim.

(SN)

Komentar