Menentukan pemain terbaik sebenarnya susah-susah gampang. Namun satu hal yang pasti, siapapun pemain yang dipilih, pasti akan menimbulkan perdebatan. Contohnya saja Ballon d`Or, seringkali banyak pihak tidak puas ketika FIFA mengumumkan 30 nama yang kemudian mengerucut jadi tiga terbaik.
Dari gelaran musim 2016/2017 di lima liga top Eropa pun tak sedikit kandidat pemain terbaik yang bisa kami pilih. Hal ini tak lepas dari penampilan sensasional beberapa kesebelasan yang memang tak lepas dari andil besar seorang pemain. Kami sendiri akhirnya memilih pemain yang punya kontribusi paling besar bagi tim.
Jika berdasarkan statistik, Whoscored menjadikan Neymar sebagai pemain terbaik. Sementara itu Squawka menjadikan Lionel Messi sebagai pemain dengan nilai tertinggi. Tak mengherankan memang jika menghitung dari jumlah gol dan asis. Neymar mencetak 13 gol dan 11 asis di La Liga, sementara Messi selain menjadi pencetak gol terbanyak di lima liga top Eropa dengan 37 gol, kapten timnas Argentina ini juga menyumbang sembilan asis.
Kami sendiri punya kandidat tersendiri. Dari masing-masing pemain terbaik liga, kami pilih satu pemain yang kami rasa menjalani musim paling sensasional pada musim 2016/2017. Dan kelima kandidat tersebut adalah Cristiano Ronaldo, Daniel Alves, Fabinho, Eden Hazard, dan Emil Forsberg.
Emil Forsberg muncul menjadi pemain yang paling menarik perhatian pada Bundesliga musim ini. Torehan delapan gol dan 19 asisnya meroketkan RB Leipzig untuk menjadi runner-up Bundesliga padahal mereka berstatus tim promosi. Bahkan torehan asisnya tersebut merupakan yang terbanyak di lima liga top Eropa, mengalahkan Kevin De Bruyne (18 asis), Christian Eriksen (15), Gylfi Sigurdsson (13) dan Luis Suarez (13).
Sementara itu untuk Fabinho, ia menjadi pemain kunci di lini tengah AS Monaco. Leonardo Jardim menempatkannya sebagai gelandang tengah padahal sebelumnya ia lebih sering bermain sebagai full-back kanan. Keputusan tersebut ternyata tepat, karena selain memperkokoh lini tengah Monaco, ia juga turut menyumbang sembilan gol. Monaco pun berhasil menjuarai Ligue 1, memutus rentetan juara Paris Saint-Germain.
Di Liga Inggris, Eden Hazard menjadi tulang punggung Chelsea dalam menjuarai liga. Seperti diketahui, Liga Primer musim ini begitu ketat dengan persaingan sejumlah manajer top seperti Antonio Conte, Pep Guardiola, Jose Mourinho, Juergen Klopp, Arsene Wenger hingga Mauricio Pochettino. Namun berkat 16 gol dan lima asisnya, Hazard membuat Conte yang menjalani musim pertamanya di Inggris berhasil memenangi gelar. Hazard juga mencatatkan empat dribel per pertandingan, terbanyak ketiga di Inggris setelah Wilfried Zaha (4,1) dan Adama Traore (5). Namun yang menjadi catatan, Chelsea kurang teruji pada musim ini karena hanya berlaga di kompetisi domestik.
Dari Spanyol, meski Messi dan Neymar unggul secara statistik, Cristiano Ronalo memiliki musim yang lebih cemerlang dengan mengakhiri puasa gelar Real Madrid di La Liga dalam empat musim terakhir. Terakhir kali Madrid juara La Liga adalah pada musim 2011/2012. Setelah itu, trofi La Liga tiga kali menjadi milik Barcelona dan sekali untuk Atletico Madrid. Juaranya Real Madrid pada musim ini tak lepas dari kontribusi besar Ronaldo dengan 25 gol dan enam asis. Jangan lupa juga bahwa kapten timnas Portugal ini juga mencetak 10 gol dan lima asis untuk mengantarkan Real Madrid ke final Liga Champions.
Daniel Alves juga memiliki musim gemilang bersama Juventus, padahal musim ini merupakan musim pertamanya berkarier bersama Si Nyonya Tua. Bersama Alves, Juve sudah merengkuh dua trofi domestik, yakni scudetto dan Coppa Italia. Sama seperti Ronaldo, Juve juga punya kans meraih treble pada musim ini karena berhasil melangkah ke final Liga Champions. Kontribusi Alves pada Juve musim ini adalah dengan lima gol dan enam asis dari 30 laga.
Dari lima pemain di atas, kami memilih Daniel Alves sebagai pemain terbaik musim 2016/2017. Alves didatangkan Juve dengan gratis, namun langsung memberikan pengaruh besar bagi Juventus. Kemampuannya menyisir sayap kanan memang masih merupakan yang terbaik meski saat ini ia sudah berusia 34 tahun.
Sebagai wing-back, Alves punya peranan penting dalam strategi Juventus baik dalam menyerang maupun bertahan. Dari segi pertahanan, ia membuat serangan sisi kiri lawan mati kutu. Tak heran Juventus hanya kebobolan 26 gol di Serie A, tersedikit kedua setelah Bayern Muenchen yang kebobolan 22 gol. Sementara di Liga Champions, Juventus hanya kebobolan tiga gol saja dalam perjalanan mereka dari fase grup hingga ke partai final.
Alves bisa diperankan sebagai full-back kanan dalam skema empat bek atau wing-back kanan dalam skema tiga bek Juventus. Bahkan saat menghadapi Barcelona di Liga Champions, pemain asal Brasil ini ditempatkan sebagai winger kanan, menempati pos yang biasanya ditempati oleh Juan Cuadrado.
Alves memberikan keseimbangan bagi Juventus asuhan Massimilliano Allegri baik secara bertahan maupun menyerang. Dan secara kontribusi jika dibandingkan dengan pemain Juventus lainnya, Alves bisa dibilang yang terbaik. Gianluigi Buffon meski melakukan 61 penyelamatan dan mencatatkan 19 clean sheet, terbantu oleh kokohnya pertahanan Juventus. Gonzalo Higuain yang menjadi ujung tombak Juve pun seringkali `menghilang` di beberapa pertandingan. Sementara Alves terbilang konsisten sepanjang musim.
Karena itulah meski secara statistik ia tak semenonjol Messi, Neymar, Ronaldo, Hazard hingga Forsberg, dengan Juventus yang tampil gemilang di seluruh kompetisi yang ia ikuti (Alves andalan Juve di Serie A dan Liga Champions), Alves kami nobatkan sebagai pemain terbaik musim 2016/2017.
Siapa pemain terbaik musim 2016/2017 versi kalian?
Komentar