Melihat pencapaian para kontestan Liga 1 Indonesia 2017 hingga pekan ke-7, menarik melihat kiprah Persib Bandung. Klub berjuluk “Maung Bandung” itu konsisten berada di papan atas klasemen sementara sejak pekan pertama kompetisi pada 15 April lalu. Meski secara posisi mereka masih kalah dari PSM Makassar yang berada di puncak, namun Persib tetap menjadi kandidat kuat juara musim ini.
Hingga menjelang bergulirnya pekan ke-8, Persib menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga 1. Tiga kemenangan dan empat hasil imbang adalah hasil yang diraih “Maung Bandung” dalam tujuh pertandingan yang mereka lakoni.
Tapi berstatus sebagai satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga 1 tidak membuat Persib bisa berpuas diri. Selain karena kompetisi yang masih terlampau panjang, nyatanya ada ketidakpuasan dari para Bobotoh, pendukung Persib, terhadap permainan Persib musim ini. Kritikan pedas kerap dialamatkan Bobotoh kepada Djadjang Nurdjaman yang menilai permainan Persib cenderung monoton.
Puncaknya saat Persib ditahan imbang 2-2 oleh Borneo FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (20/5). Maklum dalam pertandingan tersebut sebenarnya Persib bisa mengamankan tiga poin, andai penalti yang dilepaskan Michael Essien tidak melambung jauh di atas mistar gawang.
Dalam laga tersebut Persib sebenarnya mampu mengungguli Borneo dengan skor 2-1 hingga memasuki menit 89. Sayang Persib kecolongan setelah tendangan spektakuler Matheus Henrique Do Carmo Lopes merobek gawang Persib untuk kali kedua dalam laga tersebut.
Seusai pertandingan, Bobotoh ramai-ramai mengritik permainan Persib pada malam hari itu. Di twitter, hashtag #djanurout kembali menggema. Dari hashtag tersebut tidak semua memang yang memberi kritik, beberapa juga ada yang membela. Namun tetap saja dominan isi dari hashtag yang sebelumnya juga sempat booming ketika Persib ditahan PS TNI 2-2 itu rata-rata bernada sumbang.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, angkat bicara soal kritikan yang kerap dialamatkan kepada Persib. Umuh mengaku itu hal yang biasa dan wajar. Pria yang sudah dari tahun 2009 menjadi manajer Persib itu mengungkapkan bahwa kritikan yang diberikan Bobotoh bukan bermaksud untuk menjelek-jelekan tim kesayangannya itu.
“Saya juga tidak bisa menyalahkan Bobotoh karena itu adalah hak mereka untuk mengritik Persib. Saya juga dulu Bobotoh, saya berangkat dari Bobotoh sebelum akhirnya bisa jadi manajer Persib. Bobotoh itu jujur, kalau mereka tidak puas mereka pasti akan berbicara sesungguhnya," terangnya di Pendopo Kota Bandung, JL Wastukencana, Rabu (24/5).
"Mereka seperti itu bukan karena tidak suka dengan Persib, justru kebalikannya, mereka sayang sama Persib, makanya saya terima ketika banyak Bobotoh yang mengritik Persib. Kalau ada yang tidak suka dikritik lebih baik mundur saja,"
Umuh mengungkapkan bahwa dengan apa yang ia sampaikan di atas bukan sebagai wujud kekecewaan kepada Djadjang. Ia akui sejauh ini kinerja pelatih asal Majalengka itu cukup baik membawa Persib kokoh di papan atas klasemen sementara Liga 1 Indonesia.
“Saya tidak kecewa dengan kinerja Djadjang, karena tim ini juga belum terkalahkan. Saya minta juga kepada Bobotoh untuk sabar. Tunggu saja, ini kami masih termasuk bagus dalam hal posisi. Saya pikir posisi kami masih aman. Tapi saya tetap tegaskan, kalau sampai akhir musim ini kami harus ada posisi pertama. Kami ingin mengharapkan juara,” tegasnya.
Kesempatan untuk Carlton Cole
Sempat beredar kabar bahwa Persib akan menghentikan kontrak Carlton Cole pada paruh musim nanti. Penyerang asal Inggris itu dianggap tidak memenuhi ekspektasi. Belum ada gol yang diciptakan mantan pemain West Ham United itu. Jangankan mencetak gol, bermain saja jarang karena memang kontribusinya yang minim.
“Dia (Cole) masih diberi kesempatan untuk bersama kami, asal dia serius dan benar-benar saat latihan. Dia harus mau ikut cara latihan kami. Jangan sampai ada alasan tidak latihan karena main di lapangan sintetis, itu yang buat saya tidak suka,” ucapnya.
Umuh berharap ada ketegasan dari tim pelatih untuk menindak pemain yang manja atau tidak mau ikut aturan. Menurutnya Djadjang jangan sampai memberikan kelonggaran atau dispensasi kepada Cole atau Michael Essien. Ketika dikontrak Persib, keduanya harus bisa mengikuti aturan yang ada dalam tim.
“Saya akan beri instruksi lagi kepada pelatih dan asisten, jangan sampai diberi kelonggaran atau dispensasi yang lain, harus ditindak tegas kalau dia tidak mau ikut aturan. Essien juga akan dilihat kalau tidak bisa main 90 menit buat apa. Kami membutuhkan pemain yang siap main 90 menit,” terangnya.
“Kalau soal banyak bercanda sih tidak masalah, itu bagus. Tapi kalau dalam pertandingan saya harap dia [Essien] serius. Jangan seperti kemarin, saat ambil penalti dia kelihatan bercanda. Jangan seperti itu, saya sangat tidak suka,” sambungnya.
(SN)
Komentar