Perhelatan laga puncak Liga Champions kini tinggal menghitung jam. Kedua peserta yang akan memperebutkan trofi “Si Kuping Besar” sudah ditentukan. Real Madrid yang mengincar gelar ke-12 melawan Juventus yang ingin meraih trofi Liga Champions sejak terakhir 1996.
Di balik gelimang prestasi yang mereka miliki, tentu ada pemain-pemain hebat yang membawa kedua klub ini perkasa pada masanya seperti Raul Gonzalez, Guti Hernandez, Xabi Alonso untuk Real Madrid serta Alessandro Del Piero, Pavel Nedved dan Gianluigi Buffon untuk Juventus. Namun, ada pula pemain yang pernah membela dua klub ini dan sama-sama sukses.
Final Liga Champions yang akan digelar Minggu (4/6) dini hari WIB nanti kita akan melihat Alvaro Morata, Sami Khedira dan Gonzalo Higuain bereuni dengan mantan timnya. Morata yang kini di Real Madrid, sempat berseragam Bianconeri selama dua musim. Sementara Khedira dan Higuain yang kini membela panji Juventus, pernah cukup lama membela Los Galacticos.
Masih banyak nama-nama tenar yang pernah membela kedua klub dan menorehkan prestasinya masing-masing. Berikut kami sajikan beberapa pemain yang pernah membela kedua klub sebelum Morata, Khedira dan Higuain.
Luis Del Sol
Kita mundur sejenak ke era tahun 60-an untuk memberikan penghormatan kepada legenda Spanyol, Luis Del Sol. Lahir di Arcos de Jalon, Del Sol bermain untuk Real Madrid pada 1960. Berposisi sebagai gelandang, Del Sol dideskripsikan sebagai pemain yang kuat dan sangat baik dalam pergerakan tanpa bola. Legenda Madrid, Alfredo Di Stefano, mengatakan Del Sol ibarat “pengirim surat"; merujuk pada kemampuannya yang tak kenal lelah dalam mengatur permainan.
Bersama Madrid, ia mencatatkan 96 penampilan dan 32 gol. Bahkan, di tahun pertamanya, ia mampu mempersembahkan trofi kejuaraan Eropa (Liga Champions) dan kejuaraan dunia antar klub (sekarang Piala Dunia Antar Klub). Ia juga membawa Madrid menjuarai La Liga 1960/61 dan 1961/62 serta Copa del Generalisimo (kini Copa Del Rey) pada 1962.
Namun, Del Sol lebih dikenal karena kontribusinya bersama Juventus dimana ia bermain selama delapan musim. Ia tampil sebanyak 292 kali di semua kompetisi dan mencetak 29 gol. Meski demikian, Del Sol hanya mampu mempersembahkan satu gelar Serie A bersama Juventus (1966/67) dan Piala Italia (1964/65). Del Sol juga menjadi pemain Spanyol pertama yang memperkuat klub tersebut.
Menjelang final nanti, pria berusia 82 tahun itu memberikan prediksinya dan menjagokan Real Madrid sebagai pemenangnya meski ia menghabiskan waktu lebih lama bersama Juve.
“Sebagai orang Spanyol, Anda tentu ingin tim Anda yang menang. Tentu saya takkan melupakan delapan tahun saya bersama Juventus di mana mereka memperlakukan saya dengan baik. Jika Madrid yang menang, saya tentunya senang. Tapi jika Juve yang juara, itu juga akan menyenangkan karena saya juga mencintainya. Namun, jika harus memilih, saya memilih Real Madrid sebagai juaranya karena saya orang Spanyol,” ujar Luis Del Sol dilansir Football AS.
Michael Laudrup
Nama selanjutnya adalah pemain asal Denmark, Michael Laudrup. Berposisi sebagai gelandang serang, Laudrup dikenal sebagai pemain yang mudah beradaptasi pada segala jenis posisi di lini tengah. Mulai bergabung dengan Juventus pada 1985, Laudrup langsung membawa Bianconeri juara liga Serie A musim 1985/86. Laudrup juga bermain bersama Michel Platini (mantan Presiden UEFA) di klub tersebut.
Meski demikian, setelah membawa Juve memenangkan trofi tersebut, Laudrup lebih sering berkutat dengan cedera. Beruntung baginya Platini pensiun pada 1987. Pensiunnya Platini membuat Laudrup saat itu diharapkan mampu memimpin Juve namun gagal memberikan prestasi di musim 1987/88 meski tampil 30 kali.
Laudrup bergabung dengan Real Madrid pada 1994, setelah ia sempat singgah ke Barcelona usai membela Juventus. Ia merupakan pemain kunci Madrid yang memenangkan La Liga musim 1994/95, kelima berturut-turut jika digabung dengan pencapaiannya di Barcelona. Bersama Madrid, ia mencetak 15 gol dari 76 penampilannya.
Setelah pensiun pada 1998, Laudrup kini berprofesi sebagai manajer untuk kesebelasan Qatar, Al-Rayyan. Namun, karier manajerialnya lebih dulu dikenal saat ia membawa Swansea City bersaing ketat di Liga Primer Inggris pada 2012.
Robert Jarni
Selanjutnya, ada bek kiri asal Kroasia, Robert Jarni, yang pernah membela kedua klub masing-masing semusim. Ia mampu memenangkan gelar di kedua tim yang ia bela tersebut. Sempat nyaris bermain untuk Torino, ia tetap mentereng bersama Juventus dengan memenangkan gelar Serie A pada 1994/1995. Tahun 1998, bersama Madrid, ia mampu mempersembahkan Piala Kejuaraan Dunia antar klub. Namun, seperti halnya di Juve, ia juga hanya bertahan semusim dan lebih sering dijadikan pemain cadangan di Madrid.
Bersambung ke halaman berikutnya....
Komentar