Zidane: Saya Tak Ingin Disebut Pelatih Terbaik

Berita

by Redaksi 25 34402

Redaksi 25

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Zidane: Saya Tak Ingin Disebut Pelatih Terbaik

Real Madrid mampu meraih gelar ke-12 mereka di Liga Champions usai menaklukkan Juventus 4-1 pada Minggu (4/6) dini hari WIB tadi. Mereka juga menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar mereka di era liga Champions. AC Milan adalah tim terakhir yang mampu mempertahankan gelar Liga Champions pada 1990 lalu, namun saat itu masih bernama “European Cup”.

Kejayaan Madrid ini tak lepas dari tangan dingin pelatih mereka, Zinedine Zidane. Pria asal Prancis itu baru memulai karier kepelatihannya pada 2014 lalu melatih kesebelasan Real Madrid Castilla. Sebelumnya, ia lebih sering berperan sebagai penasihat untuk Real Madrid setelah pertama kali ia ditunjuk oleh Jose Mourinho pada 2010 lalu. Ia juga sempat menjabat sebagai sporting director untuk Real Madrid pada 2013 dan menjadi asisten pelatih untuk Carlo Ancelotti di musim 2013/14.

Pada pertengahan musim 2015/2016, Zidane ditunjuk sebagai pelatih utama Real Madrid setelah pelatih sebelumnya, Rafael Benitez didepak dari jabatannya karena serangkaian hasil buruk termasuk kekalahan 0-4 dari Barcelona di laga El Clasico. Meski baru lima bulan menangani klub tersebut pada tahun pertamanya, pria asal Prancis itu mampu mempersembahkan gelar Liga Champions pada musim tersebut.

Pada musim penuh pertamanya, 2016/2017, Zidane bahkan mampu menyandingkan gelar La Liga dan Liga Champions; pertama kalinya bagi Madrid setelah 59 tahun. Zidane pun menyamai pencapaian Arrigo Sacchi [manajer AC Milan] sebagai manajer yang mampu memenangkan Liga Champions berturut-turut. Tak hanya itu, Zidane juga menjadi orang ketujuh yang mampu memenangkan Liga Champions sebagai pemain dan manajer serta menjadi manajer Prancis pertama yang memenangkan trofi `Si Kuping Besar`.

Dengan segala pencapaiannya tersebut, tak salah jika menyebut Zidane sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Bahkan, pelatih sekelas Sir Alex Ferguson, Pep Guardiola hingga Jose Mourinho belum mampu menyamai prestasinya. Namun, Zidane menolak disebut seperti itu meski dengan segala prestasi luar biasanya.

“Semua pelatih tersebut adalah pelatih yang hebat. Saya tak ingin disebut sebagai yang terbaik di dunia karena saya juga pernah terkena kasus yang kurang baik,” ujarnya seperti dilansir France 24.

“Ini sebuah kebahagiaan luar biasa bagi klub dan para pemain karena untuk meraih gelar ini tidak mudah. Kami meraihnya dengan kerja keras dan antusiasme. Lebih baik dari memenangkan La Liga? Saya pikir sama seperti hari spesial lainnya, tapi memenangkan La Liga juga merupakan salah satu momen terbaik saya karena kami memenangkannya saat hari terakhir dan itu luar biasa,” lanjut Zidane dikutip dari Football Espana.

Kehebatan Zidane dalam memoles pemainnya yang merupakan perpaduan pemain muda dan pemain bertabur bintang juga diakui Cristiano Ronaldo yang menilai Zidane adalah motivator yang hebat.

"Zidane memberikan kami motivasi yang sangat positif saat jeda babak pertama dan mengatakan dia percaya dengan kami. Itulah yang membuat kami mampu mengakhiri musim ini dengan luar biasa dan saya mampu menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions musim ini," ujarnya dilansir Daily Independent.

Komentar