Persib Bandung harus menelan pil pahit saat bertandang ke markas Bhayangkara FC, Stadion Patriot Bekasi, Minggu (4/6) malam. Klub berjuluk “Maung Bandung” itu harus menderita kekalahan 0-2 dari Bhayangkara setelah dua gol Paulo Sergio (27) dan Ilham Udin Armayin (82) gagal dibalas oleh mereka.
Hasil minor ini menjadi kekalahan kedua beruntun bagi Atep dan kawan-kawan di Liga 1 Indonesia 2017, sebelumnya Persib harus takluk 0-1 dari Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Dua kekalahan yang dialami Persib ibarat antitesis dari pencapaian mereka sebelumnya di Liga 1.
Dalam tujuh pertandingan awal kompetisi mereka begitu perkasa mempertahankan predikat sebagai kesebelasan yang tak terkalahkan. Namun ketika kompetisi memasuki pekan ke-8 dan 9, performa Persib cenderung menurun. Akibatnya dua kekalahan beruntun harus mereka terima. Tak hanya itu, Persib yang sebelumnya konsisten berada di papan atas klasemen Liga 1 pun terjun bebas ke posisi 11 setelah kalah dari Bhayangka United.
Seusai laga Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengaku kalau dalam pertandingan tadi timnya tampil di bawah form. Kendati demikian ia enggan menyebut kalau Tantan dan kawan-kawan tampil kurang ngotot.
“Kami akui kita main jelek,” kata Djadjang. “Saya tidak sependapat kalau dalam laga tadi kami tidak main ngotot atau cenderung lambat. Saya pikir ini karena kami kalah jadi semuanya salah. Tidak ngotot, loyo, itu karena kami kalah, apa boleh buat,”
Djadjang melanjutkan bahwa menderita kekalahan dalam dua pertandingan beruntun bukanlah situasi bagus bagi Persib dengan nama besara juga deretan pemain bintang yang menghuni setiap lini skuatnya.
“Saya akui Persib tim besar kalah dua kali tidak layak dalam kompetisi. Saya selalu melakukan evaluasi, sudah saya benahi segalanya tapi hasilnya masih seperti ini,” tegasnya.
Pelatih yang sukses membawa “Maung Bandung” juara Liga Super Indonesia (LSI) 2014 dan Piala Presiden 2015 itu mengaku siap menanggung risiko atas hasil minor yang dialami timnya dalam dua laga terakhir mereka. Bahkan ia mengaku siap dipecat kalau memang itu menjadi keputusan dari manajemen.
Kekalahan tersebut membuat sebagian besar Bobotoh kecewa seusai laga bahkan beberapa loyalis klub yang berang sampai turun ke dalam lapangan. Di media sosial banyak juga Bobotoh yang mengungkapkan kekecewaan mereka. Bahkan di media sosial twitter, hastag #Djanurout kembali bergema, bahkan menjadi trending topik.
“Yang pasti saya sebagai pelatih sangat siap untuk dievaluasi,” ucap Djadjang. “Ya, saya sangat siap untuk dievaluasi termasuk diganti sekalipun. Saya serahkan semua keputusan kepada manajemen,” terangnya.
Sementara pemain Persib Tony Sucipto mengaku kalau dari kekalahan yang dialami Persib malam hari itu, tentu bukan hanya pelatih saja yang harus dievaluasi, namun semua tim termasuk pemain juga harus mendapatkan evaluasi.
“Bukan hanya pelatih saja yang harus dievaluasi, kita semua pemain dan pelatih pastinya harus dievaluasi.Atas nama Persib semua harus dievaluasi,” tegasnya.
Komentar