Apa yang ditunjukkan oleh timnas Arab Saudi dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 saat melawan Australia adalah hal yang cukup mengejutkan. Mereka menolak mengheningkan cipta untuk dua korban teror di London Bridge, Inggris. Dua warga itu adalah warga Australia.
Mengheningkan cipta adalah sesuatu yang jamak dilakukan oleh tim-tim yang berkompetisi di Eropa. Di Liga Primer, mengheningkan cipta kerap dilakukan untuk mengenang sebuah peristiwa atau kematian dari orang-orang yang berjasa besar. Biasanya sebelum pertandingan, para pemain akan berkumpul di lingkaran tengah lapangan, lalu berdiam sejenak sebagai bentuk mengheningkan cipta bagi peristiwa atau orang-orang penting yang meninggal tersebut.
Kebiasaan ini masih tetap berjalan sampai sekarang. Yang teranyar adalah ketika laga final Piala FA antara Arsenal melawan Chelsea, mengheningkan cipta dilakukan untuk mengenang peristiwa teror Manchester yang mengakibatkan kematian banyak orang. Pangeran William pun hadir dalam acara mengheningkan cipta tersebut, sebagai bentuk penghargaan bagi para korban teror Manchester.
Namun, yang terjadi dalam pertandingan antara Australia menghadapi Arab Saudi memancing kemarahan banyak orang. Sesaat sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 yang berlangsung pada Rabu (7/6/2017) malam waktu setempat, Arab Saudi menolak untuk mengheningkan cipta bagi dua korban teror London Bridge asal Australia.
Dalam kejadian London Bridge, dua warga Australia bernama Sara Zelenak (21) dan Kirsty Boden (28) meninggal dunia. Keduanya adalah warga Australia yang bekerja di London, dan harus meninggal dunia akibat terbunuh dalam serangan teror di London Bridge. Untuk mengenang kematian keduanya, pihak FFA pun memohon kepada AFC dan pihak timnas Arab Saudi untuk mengheningkan cipta sebelum laga Australia dan Arab Saudi dimulai.
Pihak AFC dan pihak timnas Arab Saudi pun menerima permohonan ini. Namun, meski menerima permohonan pihak timnas Australia, timnas Arab menunjukkan sikap yang berbeda. Mereka menolak untuk ikut mengheningkan cipta.
"Pihak FFA meminta persetujuan kepada pihak AFC dan timnas Arab Saudi untuk mengheningkan cipta sebelum pertandingan. Ini untuk mengenang dua korban warga Australia dalam teror London Bridge. Baik itu AFC maupun pihak timnas Arab Saudi setuju akan hal ini, namun Arab Saudi mengambil sikap lain," ujar juru bicara FFA dilansir Daily Mail.
"Ofisial timnas Arab Saudi mengatakan kepada kami bahwa hal ini (mengheningkan cipta) tidak ada dalam budaya mereka. Atas alasan tersebut, mereka pun tidak akan ikut dalam momen mengheningkan cipta sebelum pertandingan. Fox Sports sebagai media yang menyiarkan pertandingan ini juga sudah diberitahu," tambahnya.
Mereka menolak hal ini dengan alasan bahwa kebiasaan ini tak ada dalam budaya mereka. Akhirnya, walaupun tak bersama kebanyakan pemain Arab Saudi (hanya satu pemain Arab Saudi yang terlihat ikut mengheningkan cipta, yaitu Salman al-Faraj), Australia tetap mengheningkan cipta untuk mengenang dua korban teror London Bridge tersebut.
Hal ini pun sontak mengundang kemarahan suporter dan warga Australia. Mereka menganggap bahwa Arab Saudi intoleran karena tidak mau ikut mengheningkan cipta. Kritik terhadap timnas Arab Saudi ini pun bermunculan di Twitter.
https://twitter.com/AnthonySiokos/status/872756274747723776
https://twitter.com/PG3_12/status/872759978985009154
https://twitter.com/marko2807/status/872816514273075200
Namun tidak semua orang di Twitter mengkritisi apa yang para pemain timnas Arab Saudi lakukan. Beberapa ada yang mengatakan bahwa itu memang tidak ada dalam budaya Arab Saudi, yang notabene hampir seluruh masyarakatnya bermayoritaskan pemeluk Islam. Mereka pun membela apa yang para pemain timnas Arab Saudi lakukan.
https://twitter.com/2aziz_/status/872792518022373376
https://twitter.com/ksa_visas/status/872766687929675776
Salah seorang Syeikh bernama Muhammad Tawhidi pun mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Arab Saudi ini adalah hal yang wajar. Justru jika mereka ikut mengheningkan cipta, mereka akan dihina ketika pulang ke Arab Saudi.
"Mereka (para pemain timnas Arab Saudi) tidak ikut mengheningkan cipta karena merujuk kepada ajaran Islam Wahabi, kepercayaan yang banyak dianut di Arab Saudi. Saya menyayangkan respon orang-orang tersebut (warga Australia) yang menyebut bahwa orang-orang Islam tidak mengingat orang yang sudah meninggal dengan mengheningkan cipta. Itu adalah sebuah kebohongan," ujar Tawhidi seperti dilansir Daily Mail Australia.
"Justru jika mereka ikut mengheningkan cipta untuk korban teror London, mereka akan diejek ketika pulang ke negara mereka (Arab Saudi). Tapi saya tegaskan di sini, itu bukan kepercayaan seluruh masyarakat dan para pemain timnas Arab Saudi ketika itu. Hanya sebagian besar saja," tambahnya.
Pertandingan sendiri akhirnya berakhir untuk kemenangan Australia dengan skor 3-2, denganTomiJuric menjadi pahlawan dengan dua gol yang ia cetak dalam pertandingan tersebut, sekaligus menghidupkan asa Australia untuk tampil dalam Piala Dunia 2018.
Terdapat perubahan dalam artikel ini untuk menghindari salah penafsiran terhadap isu utama. Redaksi panditfootball.com memohon maaf pada pembaca atas ketidaknyamanannya.
foto: @KUmedia17
Komentar