Apakah Morata Bisa Menjadi Pengganti Sepadan Bagi Ibrahimovich?

Analisis

by Redaksi 24 79302

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Apakah Morata Bisa Menjadi Pengganti Sepadan Bagi Ibrahimovich?

Isu kepindahan Alvaro Morata ke Manchester United (MU) semakin berembus kencang. Dua media Inggris, The Telegraph dan Metro mengabarkan bahwa Morata sudah menyatakan minatnya untuk hijrah ke Old Trafford pada musim depan. Kabarnya saat ini keberhasilan transfer Morata ke MU tinggal menunggu konfirmasi Real Madrid untuk menyetujui nilai transfer Morata ke Inggris.

Sebelumnya dikabarkan bahwa MU sudah memberikan pengajuan resmi kepada Madrid untuk memboyong pemain asal Spanyol itu dengan mahar 52.3 juta paun yang ditolak oleh Madrid, namun penawaran kembali diajukan dengan kisaran 60 juta paun untuk merealisasikan transfer Morata ke Old Trafford.

Dikabarkan Telegraph bahwa Morata telah mengatakan kepada teman-temannya soal niatnya meninggalkan Santiago Bernabeu dan bermain di Old Trafford pada musim depan. Alasan paling realistis dari keinginan Morata hijrah ke Inggris adalah berharap mendapatkan menit bermain yang jauh lebih banyak di bawah komando Jose Mourinho.

Musim 2016/2017 sebenarnya menjadi tahun yang sangat indah bagi Morata bersama Madrid. Berbagai gelar prestisius berhasil diraihnya bersama Los Blancos. Selain trofi La Liga, ia juga baru saja mengantar tim ibu kota Spanyol tersebut meraih gelar juara Liga Champions ke-12, setelah mengalahkan Juventus di partai final yang berlangsung di Stadion Millennium, Cardiff, Wales, beberapa waktu lalu.

Akan tetapi semua yang diraih Morata bersama Madrid pada musim ini tak membuatnya puas. Wajar, karena setelah memutuskan kembali ke Madrid, sebelumnya memperkuat Juventus, menit bermainnya berkurang drastis. Pada musim 2015/2016 di Juventus ia tampil dalam 47 laga di semua ajang dengan 2.377 menit bermain. Sementara di Madrid ia memang tampil dalam 43 pertandingan, namun kebanyakan dimulainya dari bangku cadangan sehingga menit bermain yang didapatkan hanya 1.872 menit.

Morata meyakini pindah ke MU adalah pilihan yang tepat baginya untuk mendapatkan tempat utama di skuat MU musim depan. Menit bermain adalah hal yang paling dicari oleh Morata untuk menjamin posisinya aman dalam skuat timnas Spanyol di Piala Dunia 2018 Rusia.

Agen Morata, Juanma Lopez, mengkonfirmasi bahwa kliennya harus mencari klub baru setelah apa yang ia alami bersama Madrid pada musim ini. Menurutnya, dengan kualitas yang dimiliki, Morata layak mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.

"Dia tidak ingin melewati musim yang sama seperti musim ini. Itu adalah musim yang hebat, tapi dia ingin bermain lebih banyak. Morata adalah pemain yang ingin memainkan peran yang lebih penting. Dia ingin bermain lebih banyak. Itu wajar bagi striker yang mencetak 20 gol (di semua ajang). Itu cukup," tegasnya seperti dikutip The Telegraph.

Selain MU, Morata juga menjadi incaran AC Milan. Pelatih Milan, Vincenzo Montella bahkan menyebut kalau Morata adalah incaran utama Milan yang sedang ingin membangun tim yang lebih kuat menghadapi musim 2017/2018. Namun kepindahan Morata ke Milan agaknya sulit terwujud setelah sang pemain seolah-olah menutup peluang kembali bermain di Italia.

"Sulit membayangkan kembali ke Italia, meski pengalaman saya di Serie A luar biasa. Satu-satunya klub bagi saya di Italia adalah Juventus,” tegasnya.

Pilihan yang Mungkin Tepat

Mencoba memprediksi apa yang akan terjadi pada Morata seandainya Madrid menyetujui penawaran MU, maka ini akan menjadi pilihan yang agaknya tepat bagi Jose Mourinho yang ingin mencari sosok penyerang pengganti bagi Zlatan Ibrahimovich yang kemungkinan akan dilepas MU pada bursa transfer musim panas ini.

Penyerang asal Swedia itu sebenarnya memiliki peran yang cukup vital di lini sering MU musim ini. Tampil dalam 46 pertandingan di semua ajang, Ibra sukses mencetak 28 gol untuk “Setan Merah”. Selain piawai dalam urusan menjebol gawang lawan,Ibra juga punya kemampuan yang baik dalam urusan menahan dan mendistribusikan bola.

Selain itu, penyerang berusia 35 tahun itu juga punya kelebihan untuk membuka ruang bagi pemain lainnya merangsek ke pertahanan lawan dari lini kedua. Namun bencana datang menuju akhir musim, Ibra mengalami cedera yang memaksanya menepi hingga akhir musim.

Mourinho harus memutar otak hingga menempatkan Marcus Rashford sebagai pengganti Ibra pun dilakukan. Pilihan yang tepat karena penyerangan MU lebih mencair saat Rashford bermain. Rashford punya kecepatan, yang membuatnya bermain begitu mobile dalam memberi ancaman ke pertahanan lawan.

Dari data statistik yang dihimpun Squawka, total dari 688 Rashford melakukan 411 kali melewati lawan, dengan rataan keberhasilan mencapai 60 persen. Tapi mengandalkan Rashford sebagai ujung tombak utama pada musim depan tentu menjadi risiko tersendiri bagi MU. Bukan bermaksud mengecilkan kemampuannya, namun Rashford masih terlalu muda untuk mengemban beban seberat itu. Sehingga satu hal yang paling realistis dilakukan MU adalah mendatangkan penyerang baru dengan kualitas di atas Rashford.

Morata bisa saja menjadi sosok sentral di lini penyerangan MU. Merunut pada kemampuannya, Morata memiliki kemampuan yang mirip dengan mantan penyerang Paris Saint Germain (PSG) itu. Hanya saja penyerang Spanyol itu punya gaya yang lebih simple ketimbang Ibra.

Selain itu Morata juga punya kemampuan bermain menyamping yang juga cukup bagus. Dibandingkan dengan Ibra yang mengumpulkan 52 persen (17 sukses dari 33 percobaan) take on sukses dari 28 penampilan yang 96,4 persen dimulainya sejak menit pertama, Morata memiliki catatan yang lebih baik dengan 54 persen take on sukses (22 sukses dari 44 percobaan) dari 26 penampilan yang kebanyakan dimulainya dari bangku cadangan.

Melihat kemampuan yang dimiliki Morata, bisa dibilang ia adalah pilihan yang cukup tepat kalau MU ingin bermain simple namun tetap agresif pada musim depan. Kehadiran Morata juga memungkinkan Mou untuk memainkan Morata dan Rashford di depan secara bersamaan dengan pola dua penyerang.

Hal tersebut akan semakin sempurna andai ditunjang dengan suplai bola melimpah yang diberikan barisan tengah MU yang dihuni pemain-pemain tengah MU yang punya kualitas mumpuni seperti Paul Pogba, Juan Mata, hingga Henrykh Mkhitaryan.

Komentar