Hubungan politik yang tidak harmonis antara Qatar dengan sejumlah negara Timur Tengah, salah satunya Arab Saudi, mulai melebar ke segala aspek. Sepakbola pun menjadi salah satu aspek yang terkena dampak dari masalah ini. Yang terbaru muncul isu mengenai pelarangan seragam Barcelona di Arab Saudi.
Menurut media News Emaratyah, Arab Saudi kini melarang siapapun yang mengenakan kostum Barcelona di Arab Saudi, lebih tepatnya kostum Barcelona yang disponsori oleh Qatar Airways. Lebih jauh, Arab Saudi akan menghukum siapapun yang mengenakan seragam tersebut dengan denda 135 ribu euro atau sekitar dua miliar rupiah. Bahkan hukuman 15 tahun penjara pun menanti bagi siapapun yang mengenakan seragam Barcelona bersponsorkan Qatar Airways.
“Memakai baju klub sepak bola Barcelona di Uni Emirat diancam hukuman 15 tahun penjara,” tulis News Emaratyah pada akun Twitternya. Namun berita ini lantas dihapus oleh pihak redaksi Emaratyah karena mengundang kecaman dari berbagai pihak. Hanya saja beberapa pihak sempat mengabadikan cuitan akun Twitter News Emaratyah.
https://twitter.com/Ra_ed/status/872862483530338305
Meski kabar ini masih simpang siur, namun pelarangan terhadap semua hal yang berkaitan dengan Qatar sudah terlihat di sejumlah jalanan Arab Saudi. Tulisan Qatar Airways di seragam Barcelona, yang pada gambar tersebut dikenakan oleh Luis Suarez, Lionel Messi dan Neymar, disensor.
https://twitter.com/Ra_ed/status/872768114714329090/photo/1
Sejak 2011, Barcelona memang menjalin kerja sama dengan Qatar Sports Investment. Bahkan mereka menjadi sponsor pertama Barcelona di seragam setelah 111 tahun mereka tampil tanpa sponsor di dada. Namun mulai musim depan, Barcelona akan memulai kerjasamanya dengan Rakuten, yang akan menjadi sponsor utama Barcelona termasuk sponsor di dada.
Dalam beberapa hari terakhir, setelah hubungan diplomatik Qatar dengan sejumlah negara Timur Tengah memburuk, Arab Saudi menerapkan larangan pada semua hal yang berkaitan dengan Qatar. Arab Saudi bahkan menutup jalur penerbangan baik yang menuju atau pun datang dari Doha, Qatar.
Sebelumnya, status Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pun ditangguhkan karena adanya situasi ini. Pihak FIFA sendiri akan segera mengadakan pertemuan untuk membahas masalah ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan tuan rumah Piala Dunia 2022 akan dialihkan ke negara lain.
Hubungan antara Qatar dengan negara-negara di timur tengah lainnya memanas setelah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik kedua negara. Saudi menuding Qatar mendukung gerakan terorisme dan menjadi basis kekuatan teroris. Dan FIFA tengah menyelidiki hal ini karena mereka enggan melaksanakan Piala Dunia di negara yang mendukung terorisme.
Komentar