Tim nasional Australia akan menghadapi Brasil besok (13/06/2017) sebagai persiapan terakhir menuju Piala Konfederasi 2017 yang akan bergulir 17 Juni mendatang. Menghadapi pemenang lima trofi Piala Dunia dan timnas nomor 1 dunia saat ini, pemain Australia, Tomi Juric anggap laga tersebut seperti laga pada umumnya yang biasa mereka hadapi di level internasional.
“Tak ada yang spesial. Bagi kami, nomor 1 itu hanya angka dan kami mempersiapkan diri untuk pertandingan ini layaknya pertandingan biasa. Tentu ini akan menjadi tantangan buat kami dan berkesempatan bertemu dengan pemain terbaik dunia itu bagus untuk menguji kualitas kami terhadap pemain ini tapi selebihnya ini hanya sekadar ‘pertandingan biasa’,” ujar Juric seperti dikutip FourFourTwo Australia.
Australia sudah sembilan kali bertemu dengan tim berjuluk Selecao tersebut. Socceroos hanya mampu meraih sekali kemenangan melawan Brasil yakni pada Piala Konfederasi 2001 (09/06/2001) dimana mereka menang 1-0. Terakhir mereka berjumpa adalah pada laga persahabatan pada 7 September 2013 lalu namun mereka kalah telak 0-6.
Meski Brasil sebelumnya kalah di laga persahabatan melawan Argentina, namun Juric menganggap Brasil baru akan mengeluarkan kekuatan sebenarnya melawan timnya nanti.
“Setelah kekalahan mereka melawan Argentina, saya pikir mereka baru akan mengeluarkan kekuatannya pada laga besok. Tapi saya berharap kami bisa bermain bagus besok.”
Pemain Huddersfield Town, Aaron Mooy juga mengungkapkan kepercayaan dirinya jelang laga melawan Brasil besok. Kemenangan di laga terakhir melawan Arab Saudi pada kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu (08/06/2017) menjadi modal mereka untuk menunjukkan yang terbaik lawan Brasil.
“Kami tahu itu merupakan pertandingan penting [melawan Arab Saudi] dan kami memiliki rencana permainan kami dan menerapkannya. Kami bermain baik, selalu percaya diri dan kami selalu bermain untuk menang,” ungkap Mooy seperti dikutip ESPN FC.
Pelatih Australia, Ange Postecoglou berencana merotasi susunan pemainnya melawan Brasil termasuk mencadangkan kiper utamanya, Mathew Ryan. Hal ini dilakukan untuk memberi waktu bermain kepada pemain baru serta memastikan semua pemain memiliki kesempatan yang sama.
“Tak ada jaminan bagi siapapun di skuat saya yang akan jadi starter. Saya pikir Maty (Ryan) telah sering bermain dalam beberapa pertandingan terakhir, tapi itu lebih dikarenakan kiper cadangan kami Mitch [Langerak] cedera. Maty memiliki tantangannya sendiri, tapi saya pikir ketiga kiper kami bekerja dengan baik. Saya menginginkan adanya kompetisi di setiap lini dan saya tidak ingin ada yang berpikir tempat mereka sebagai starter terjamin,” tegas Postecoglou.
Pernyataan Ange juga ditegaskan oleh striker senior Australia, Tim Cahill yang menganggap setiap latihan dan pertandingan Australia adalah penting meski jika posisinya terjamin. Sudah berusia 37 tahun, Cahill masih menjadi pilihan utama striker Australia dan telah tampil di tiga edisi Piala Dunia (2006, 2010, 2014) dan tiga edisi Piala Asia (2007, 2011, 2015)
“Tujuan akhir saya; ingin bermain di Rusia. Tapi jika 23 pemain nanti terpilih, itu berawal dari seleksi 20 sampai 60 pemain selama dua setengah tahun latihan. Ketika Anda meninggalkan latihan ini, Anda takkan pernah tahu itu bisa jadi latihan terakhir Anda bersama timnas, meski Anda berusia 21 atau 37 tahun,” ungkap Cahill dilansir Fox Sports Australia.
Australia akan menghadapi Jerman pada laga pembuka Piala Konfederasi 2017 di Sochi, Senin depan (19/06/2017). Mereka juga akan menghadapi Kamerun dan Cile di grup tersebut.
foto: SBS Australia
Komentar