Sriwijaya FC resmi mengakhiri kerjasamanya dengan Osvaldo Lessa. Pria asal Brasil itu lengser dari kursi pelatih kepala Sriwijaya usai klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan itu takluk 0-1 dari Persija Jakarta di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jumat (17/6). Performa Sriwijaya FC yang tak kunjung menunjukkan peningkatan signifikan dipercaya menjadi salah satu alasan dipecatnya Lessa.
Sejauh ini dari 11 pertandingan yang telah dilakoni, Sriwijaya FC baru mengumpulkan 14 poin hasil dari empat kemenangan, dua hasil imbang, dan lima kalah. Akibatnya Bobby Satria dan kawan-kawan tercecer di posisi 12 klasemen sementara.
Selain itu terlihat juga inkonsistensi penampilan yang ditunjukkan Sriwijaya FC. Setelah meraih dua kemenangan beruntun atas Persiba Balikpapan dan Barito Putera di laga kelima dan enam, performa Laskar Wong Kito justru menunjukkan penurunan pada tiga pertandingan selanjutnya. Dari tiga pertandingan yang dilakoni Sriwijaya FC di pekan ke-7 hingga ke-9, hanya satu poin saja yang berhasil mereka dapatkan.
Hasil tersebut kemudian membuat Lessa berada di bawah tekanan, dan posisinya pun berada di ujung tanduk. Permintaan agar pelatih berusia 50 tahun itu lengser dari jabatannya pun semakin kencang disuarakan oleh kalangan suporter, manajemen pun mengultimatum Lessa agar memperbaiki performa tim.
Memasuki pekan ke-10, Lessa bisa mengamankan posisinya setelah membawa Laskar Wong Kito menang atas Mitra Kukar 3-1 di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang. Namun hasil positif tersebut tak mampu dipertahankan pada pertandingan selanjutnya. Akibatnya setelah kekalahan dari Persija, manajemen Sriwijaya FC kemudian segera melakukan rapat internal, dan di dapatkanlah keputusan untuk memberhentikan Lessa.
“Usai laga melawan Persija Jakarta, manajemen SFC langsung melakukan rapat kilat sebagai langkah penyelamatan tim SFC sesuai arahan Pembina dan Presiden SFC,” kata manajer tim, Nasrun Umar seperti dikutip dari halaman resmi klub.
"Setelah mengevaluasi dari beberapa aspek dan mendengar masukan dari seluruh stake holder termasuk juga sumbang saran dari para pecinta/suporter SFC, maka kami memutuskan mengistirahatkan Osvaldo Lessa dari posisi pelatih kepala SFC,” sambungnya.
Selain itu manajemen Sriwijaya FC juga memutus kontrak dua asisten pelatih lainnya yakni Newton Carvalho dan Claudio de Jesus. Untuk sementara posisi pelatih kepala Sriwijaya FC ditempati oleh Hartono Ruslan yang sebelumnya juga menjabat sebagai asisten pelatih. Hartono Ruslan dipercaya sebagai caretaker dan langsung ditugasi untuk mempersiapkan. Kemungkinan besar, Hartono akan menjadi caretaker sampai berakhirnya putaran pertama.
“Hartono Ruslan akan memimpin tim untuk sementara waktu sembari kami menyelesaikan putaran pertama dan proses evaluasi akan terus kami lakukan. Termasuk juga kemungkinan akan menambah atau melakukan penyegaran pemain nantinya,” tegasnya.
Lessa menjadi pelatih kedua yang dipecat Sriwijaya pada taun 2017 ini. Sebelumnya, manajemen Sriwijaya FC terlebih dahulu mendepak Widodo Cahyono Putro jelang bergulirnya Liga 1 2017. Saat itu posisi Widodo digantikan oleh Lessa, namun pada akhirnya Lessa pun mengikuti jejak Widodo yang telah terlebih dahulu terdepak. Selain itu, mantan pelatih fisik di klub Arab Saudi, Al-Ta’ee, itu menjadi pelatih ketujuh di Liga 1 yang terdepak dari jabatannya.
Selain Lessa dan Widodo, sebelumnya ada nama-nama seperti Angel Alfredo Vera yang dipecat Persipura Jayapura beberapa hari sebelum Liga 1 bergulir. Vera kemudian menangani Persebaya Surabaya, dan posisinya di Persipura digantikan oleh Liestiadi Sinaga.
Pada pekan ke-10 lalu Liestiadi juga memutuskan mundur dari jabatannya dan digantikan Mettu Duaramury dan Alan Haviluddin sebagai caretaker. Pada pekan ke-9, Perseru Serui juga sempat melakukan pergantian pelatih dari Yusak Sutanto ke Agus Yuwono.
Selain itu, masih ada beberapa nama lagi seperti Hans Peter-Schaller yang dipecat Bali United, yang kemudian posisinya digantikan oleh Widodo C Putro. Selain Schaller ada pula nama Laurent Hatton yang dipecat saat berhasil membawa PS TNI berada dalam tren positif di tiga pekan awal kompetisi. Pelatih asal Prancis itu terdepak dan digantikan oleh Ivan Kolev.
Nama terakhir adalah Timo Susilo Schueunemann yang mundur dari posisinya sebagai pelatih kepala Persiba Balikpapan. Rentetan kekalahan yang diderita Persiba di pekan-pekan awal Liga 1 menjadi salah satu alasan Timo mundur dari jabatannya. Posisi mantan pelatih Persema Malang itu kemudian digantikan oleh Milomir Seslija.
Tujuh pelatih terdepak/mundur dari jabatannya saat kompetisi baru seperempat jalan. Potensi pemecatan atau mundurnya pelatih di Liga 1 masih terbuka, sebab beberapa pelatih pun tengah menduduki kursi panas karena serangkaian hasil kurang memuaskan, seperti Nil Maizar (Semen Padang), Aji Santoso (Arema FC), Djajang Nurjaman (Persib Bandung) dan Hanafi (Persegres Gresik).
Komentar