Lionel Messi punya cinta yang begitu besar kepada Barcelona. Bagi pemain berusia 29 tahun itu, Barcelona ibarat rumah yang takkan pernah ia tinggalkan. Loyalitas Messi kepada Blaugrana memang tak usah dimungkiri lagi, segalanya sudah ia berikan kepada Barcelona selama ia bermain sampai sekarang.
Sejak 2004 masuk ke skuat utama Barcelona, Messi total sudah memberikan 29 gelar bagi Barcelona. Selain itu selama lebih dari satu dekade berseragam Barcelona, Messi sudah mencatatkan 585 laga dengan torehan 510 gol dan 231 asis.
Catatan yang dibuat Messi di Barcelona sangatlah mengagumkan, ia benar-benar total memberikan segalanya ketika bermain di Camp Nou. Satu hal yang memang sudah seharusnya dilakukan Messi sebagai salah satu wujud balas budinya kepada Barcelona.
Raksasa Catalan itu merupakan klub yang mempromosikan Messi. Mereka juga yang menjadikan Messi sebagai bintang setelah bertahun-tahun mereka didik di Akademi La Masia. Barcelona juga yang menyelamatkan karier Messi hingga ia bisa menjadi seperti saat ini.
Saat kecil Messi mengalami masalah pada hormon pertumbuhannya. Tubuhnya tidak bisa tumbuh secara normal. Saat ia berusia 10 tahun, tubuhnya terlihat seperti bocah berusia 8 tahun. Dokter klub Newell`s Old Boys akhirnya memeriksa kondisi Messi, dan diketahui kalau ia memiliki kelainan hormon pertumbuhan, dan harus mendapat suntikan hormon agar pertumbuhannya menjadi normal.
Sayang biaya suntik hormon terlalu mahal bagi keluarga Messi, hingga akhirnya melalui seorang pemandu bakat, Messi pun ditawarkan ke Barcelona namun dengan catatan klub mau menanggung biaya pengobatan Messi. Setelah melihat permainan Messi di lapangan, Barcelona kemudian menyetujui hal tersebut.
Berkat jasa Barcelona, tinggi Messi kini mencapai 170 cm, selain itu karena Barcelona juga Messi jadi pemain terkenal dan sarat prestasi. Dengan segala capaiannya bersama Barca, agak sulit juga membayangkan Messi pindah dari Barcelona dan mengenakan seragam dengan corak lain. Namun hal ini hampir saja terjadi pada 2006 silam.
Saat itu Messi masih berusia 18 tahun, setelah debut yang mengesankan pada musim 2004/2005. Messi semakin garang di musim 2005/2006. Saat itu total 26 penampilan berhasil dibukukan dengan mencetak sembilan gol dan delapan asis. Pada saat itu Messi sebenarnya bisa membukukan lebih banyak lagi penampilan, gol, dan juga asis. Sayang pada musim tersebut ia banyak berurusan dengan cedera, belum lagi pada saat itu Barcelona masih memiliki Ronaldinho hingga Samuel Eto’o yang kerap diandalkan di lini depan.
Melihat penampilan Messi yang sangat menjanjikan dalam dua musim bersama Barcelona, Inter Milan tertarik memboyongnya. Tak main-main, Inter berani menawar Messi dengan nilai hingga 150 juta euro. Messi sangat tertarik dengan tawaran tersebut.
Legenda Inter Milan Luisito Suarez mengakui hal tersebut. Pria yang pada tahun 2006 itu menjadi penasihat tim mengaku masih memiliki dokumen prakontrak yang memastikan Lionel Messi saat itu hampir pasti bergabung dengan Nerazzurri. Suarez mengungkapkan bahwa Inter dan Messi sudah menjalin kesepakatan, menurutnya Messi sudah lebih dari memberikan kata ‘iya’ kepada Inter Milan pada saat itu.
"Kami bisa mendapatkan Messi, karena pada saat itu Barcelona memiliki Deco, Ronaldinho, dan (Samuel) Eto`o di barisan depan. Saya masih menyimpan kesepakatan prakontrak yang dia tandatangani,” ucapnya kepada Radio Kiss Kiss.
Omongan Suarez bukan sekadar bualan, karena mantan presiden klub Barcelona, Juan Laporta mengakui bahwa saat itu Messi memang benar-benar tertarik untuk pindah ke Inter Milan. Namun sekuat tenaga ia mencegah agar Messi tidak beralih ke klub lain.
Pria berusia 54 tahun yakin sekali kalau Messi adalah pemain dengan kualitas berbeda. Dengan kemampuannya, Laporta meyakini bahwa Messi bisa menjadi andalan Barcelona di masa depan. Saat tawaran itu datang ia langsung memasang harga tinggi agar Inter menyerah mengejar Messi.
"Pada 2006, Inter membuat tawaran. Mereka sudah menyiapkan dana untuk menebus klausul pelepasan Messi senilai 150 juta Euro, kemudian kami menaikkannya jadi 250 juta Euro," terang Laporta seperti dikutip dari Soccerway.
Selain itu Laporta juga memanfaatkan kedekatannya bersama Jorge Messi, ayah kandung Messi, dalam upaya mencegah La Pulga untuk merapat ke Giuseppe Meazza. Secara intens Laporta berkomunikasi bersama Jorge hingga Messi pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk hijrah.
"Saya mengatakan kepadanya. Mereka (Inter) harus membayar klausul karena saya tidak ingin menjualnya (Messi). Ia akan senang berada di sini, ia bisa merasakan kejayaan. Putra Anda ditakdirkan menjadi yang terbesar dalam sejarah dan di sini dia akan memiliki tim untuk mencapainya. Ia akan menikmatinya," sambungnya.
Lalu, seperti yang kita tahu, jadilah Messi yang sekarang. Andai saat itu ia pindah ke Inter, belum tentu ia akan menjadi seperti sekarang ini.
Komentar