Mega Proyek Galacticos yang Takkan Berhenti Hingga 2021

Cerita

by Redaksi 24 135324

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mega Proyek Galacticos yang Takkan Berhenti Hingga 2021

Florentino Perez langgeng menjadi Presiden Real Madrid hingga tahun 2021. Kepastian tersebut diumumkan pihak kesebelasan pada Minggu (18/06) setelah tidak ada kandidat lain yang berani mencalonkan diri sebagai penantang Perez di bursa pemilihan Presiden Real Madrid.

Pihak kesebelasan berjuluk Los Blancos itu memberikan tenggat waktu dari tanggal 9 sampai 18 Juni bagi mereka yang berminat memimpin Real Madrid, untuk melakukan pengajuan pencalonannya. Tentunya tidak semua orang bisa menjadi Presiden Madrid, seseorang yang ingin mengajukan pencalonan wajib memenuhi beberapa sarat seperti: Merupakan warga negara Spanyol, menjadi anggota kesebelasan selama 20 tahun, memiliki kekayaan 15% dari total anggaran belanja, dan seorang presiden kesebelasan juga wajib menguasai mayoritas suara di antara anggota dewan kesebelasan yang lain.

Entah karena persyaratan yang dianggap terlalu berat atau memang tidak ada yang mau jadi Presiden Real Madrid, sampai dengan batas waktu yang ditentukan tercatat hanya ada nama Perez seorang dalam bursa pencalonan. Hal tersebut kemudian membuat pria berusia 70 tahun itu terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Madrid.

Terpilihnya kembali Perez sebagai Presiden Madrid sebenarnya sudah sudah bisa diprediksi sebelumnya, meski proses penentuan presiden kesebelasan harus ditentukan melalui proses pemungutan suara. Perez tetap diunggulkan untuk kembali terpilih karena kiprahnya sudah sangat dikenal baik oleh para anggota dewan kesebelasan, sebagai voter dalam pemilihan.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Perez, Madrid berhasil meraih tiga trofi Liga Champions dalam empat tahun terakhir. Selain itu, pada 2017 ini Madrid pun sukses menghentikan dominasi Barcelona dalam perburuan gelar La Liga.

Bagi Perez mungkin ini adalah periode ketiganya memimpin Madrid, sebelumnya ia pernah menjabat dari tahun 2000 sampai 2006, kemudian posisinya digantikan Fernando Martin Alvarez yang memimpin selama tiga bulan sebelum akhirnya masuk Roman Calderon yang menjadi presiden. Namun pada 2009, Calderon lengser dan kembali digantikan oleh Florentino Perez yang menjabat dari tahun 2009 hingga 2021 nanti.

Proyek Galacticos yang membuat Real Madrid menjadi bangunan megah nan mewah

Perez sendiri bukan orang yang punya pengalaman di bidang olahraga sebelum ia menjadi Presiden Real Madrid. Dia murni seorang pebisnis yang punya predikat sukses di Spanyol. Perez merupakan presiden dari perusahaan konstruksi bangunan terkenal, Grupo ACS.

Sedikit mengulas perjalanan karier Perez, ia sebenarnya bukan berasal dari keluarga konglomerat. Bahkan awal kariernya dimulai dari bawah dengan menjadi pegawai administrasi di kantor pemerintah Kota Madrid. Kinerjanya sangat baik, hingga Kementerian Perhubungan dan Transportasi pun mempekerjakannya.

Namun, ia akhirnya keluar dari pekerjaannya itu dan memilih berkarier di dunia politik. Selain itu, dengan uang yang ia dapat selama bekerja sebagai abdi negara, ia gunakan untuk membeli sebuah perusahaan kecil bernama Padros yang kemudian ia kembangkan. Tak disangka Padros berhasil berkembang hingga akhirnya berganti nama menjadi ACS.

Sukses menjadi pengusaha, Perez kemudian mencoba peruntungan memimpin kesebelasan yang dicintainya, Real Madrid. Pada tahun 1995 usaha pertamanya di bursa pemilihan tak berjalan mulus. Karena ia kalah suara dari Ramon Mendoza sebagai petahana.

Lima tahun kemudian, ia kembali ikut dalam bursa pemilihan. Berduel dengan Lorenzo Sanz, Perez tetap percaya diri. Hingga akhirnya Perez pun terpilih karena mendapat suara paling banyak dari anggota kesebelasan. Ia kemudian menjadi Presiden ke-15 Madrid.

Sebagai seorang sarjana konstruksi, Perez tentu terbiasa dalam urusan rancang-merancang dan bangun-membangun. Perencanaan-perencanaan ia susun untuk mega proyek mengembangkan Real Madrid. Proyek tersebut kemudian kita kenal dengan sebutan Los Galacticos, yang hari ini menjadikan Madrid selayaknya bangunan megah nan mewah.

Proyek Los Galacticos ditandai dengan kehadiran bintang Barcelona, Luis Figo, ke Santiago Bernabeu. Kesuksesan tersebut banyak membuat banyak orang terkejut, termasuk para anggota Madrid. Sebab, sebelumnya mereka sempat menganggap ungkapan Perez untuk mendatangkan Figo hanya sekadar guyonan.

Namun, Perez berusaha keras agar transfer Figo terwujud. Dengan segala upaya hingga menemui seorang broker asal Portugal, Paulo Futre, dilakukan agar ia bisa terhubung dengan Figo. Usaha yang tak sia-sia karena Figo akhirnya mau merapat ke Santiago Bernabeu. Kedatangan Figo membuat Madridista sangat bergembira, sementara para pendukung Barcelona geram dan dipaksa untuk terus marah-marah juga mengutuk Figo karena keputusannya itu.

Kedatangan Figo kemudian memancing para pemain berlabel bintang dengan harga selangit lainnya untuk mau bermain di Santiago Bernaberu. Beberapa nama seperti Ronaldo da Lima, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Michael Owen, hingga David Beckham berhasil didatangkan.

Geliat transfer fantastis yang dilakukan Madrid itu dilakukan secara berkala selama enam tahun kepemimpinan Perez di Real Madrid. Pada periode ini, prestasi Madrid di bawah kepemimpinan Perez adalah Juara Liga Champions untuk kali ke-9 pada musim 2001/2002.

Selain itu di kompetisi domestik, Madrid juga mengukir dua gelar juara La Liga pada musim 2000/2001 dan 2002/2003. Setelahnya, Los Blancos lebih sering menduduki posisi runner-up di La Liga. Sementara di Liga Champions, langkah mereka selalu terhenti di fase gugur sebelum mencapai laga final.

Pada tahun 2006, Perez menanggalkan jabatannya. Secara resmi, posisi Perez diganti Ramon Calderon hingga tahun 2009. Setelah era Calderon berakhir, Perez kembali terpilih sebagai Presiden Real Madrid. Saat kali pertama terpilih, lagi-lagi Los Galacticos menjadi hal yang ia serukan.

Bersambung ke halaman selanjutnya, tentang Galacticos jilid II dan potensi Galacticos Jilid III

Komentar