Clean Sheet dalam Bahasa Indonesia: Nirbobol

Klasik

by Dex Glenniza 58781

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Clean Sheet dalam Bahasa Indonesia: Nirbobol

Sebuah gol, sesuai asal namanya (“goal”), adalah tujuan utama sepakbola. Ketika tidak ada gol dalam satu pertandingan, maka kita seperti menyalahi tujuan dari sepakbola. Pada kenyataannya, sepakbola adalah olahraga dengan skor yang rendah, tidak seperti bola basket misalnya, sehingga pertandingan bisa saja berakhir tanpa gol baik untuk satu maupun dua kesebelasan.

Mencetak gol sendiri adalah sebuah prestasi bagi kesebelasan yang berhasil yang melakukannya, terutama bagi pemain pencetak gol. Begitu juga dengan menggagalkan gol, maka itu menjadi prestasi tersendiri bagi kesebelasan yang berhasil menggagalkannya, terutama penjaga gawang.

Dalam sepakbola, kita mengenal istilah “clean sheet”, atau yang jika diterjemahkan secara langsung, akan memiliki arti “lembar yang bersih”. Istilah ini diberikan untuk sebuah kesebelasan yang berhasil tidak kebobolan pada satu pertandingan penuh.

Namun untuk sebagian penilaian lain, seperti di permainan Fantasy Premier League, sebuah clean sheet bisa diberikan kepada pemain yang tidak kebobolan dalam minimal 60 menit pertandingan.

Jadi jika pemain tersebut bermain sampai menit ke-60 di mana kesebelasannya tidak kebobolan, kemudian diganti pada menit ke-61, pemain tersebut mencatatkan clean sheet meskipun pada akhirnya, misalnya, kesebelasannya kebobolan di menit ke-65.

Akan tetapi jika kita merujuk kepada kesepakatan statistik sepakbola internasional, terutama di Opta, maka clean sheet hanya diberikan kepada pemain dan kesebelasan yang berhasil menjaga gawangnya tidak kebobolan dalam satu pertandingan penuh.

Pada akhir musim, pemilihan penjaga gawang terbaik atau “sarung tangan emas” biasanya merujuk kepada jumlah clean sheet terlebih dahulu sebelum kemudian melihat statistik lainnya seperti menit bermain, jumlah penyelamatan, dan lain sebagainya.

Asal mula clean sheet benar-benar merujuk pada lembar yang bersih

Istilah ini sebenarnya tidak memiliki asal-usul yang jelas. Namun, ada satu kisah yang merujuk kepada etimologi clean sheet ini, yang merujuk kepada lampiran selembar kertas.

Sekitar tahun 1930-an, hampir di setiap pertandingan sepakbola akan melibatkan kertas. Saat ini kita mengenalnya dengan daftar susunan pemain (DSP) atau teamsheet. Kertas ini berisi daftar susunan pemain starter, pemain pengganti, pelatih, ofisial, wasit, dan lain sebagainya.

Hal yang sama masih berlaku hingga hari ini, kecuali dahulu kertas tersebut juga berisi kolom catatan gol, dari bagian kertas yang sama ataupun yang berbeda dari kertas utama.

Jadi, jika sebuah kesebelasan gagal mencetak gol, satu kolom di bagian kolom gol tidak akan diisi. Lalu ofisial akan melaporkan bahwa lembar (sheet) gol adalah kosong atau bersih (clean).

Itulah sebabnya kredit untuk clean sheet akan diberikan kepada kesebelasan lawan, terutama penjaga gawang, karena berhasil menjaga kertas kesebelasan lawan, sekaligus menjaga gawangnya, untuk tetap bersih.

Asal mula clean sheet yang merujuk pada seprai putih

Cerita pada 1930-an di atas adalah cerita yang lebih populer mengenai asal-usul clean sheet. Namun, masih ada satu cerita lagi yang menjadi asal-usul istilah ini, meskipun tidak populer.

Menurut banyak laporan media sepakbola Inggris, istilah clean sheet sudah mulai digunakan sejak tahun 1801. Pada saat itu ada penjaga gawang yang lupa membawa seragam kiper, sehingga harus memakai seprai (dalam Bahasa Inggris juga “sheet”) berwarna putih untuk menyelimuti bagian badannya.

Pada pertandingan yang tidak disebutkan spesifik tersebut, kesebelasan penjaga gawang tersebut tidak diserang sama sekali sehingga seragam (seprai atau sheet) yang dikenakan tidak kotor sama sekali alias bersih (clean).

Saat kejadian itu lah istilah clean sheet mulai marak digunakan di sepakbola Inggris, jauh sebelum teamsheet digunakan secara umum di pertandingan.

Clean sheet lebih langka di masa lalu

Sepakbola Inggris dengan sepakbola Amerika Serikat (soccer) kadang memiliki istilah yang berbeda. Jika kita membicarakan clean sheet di Amerika Serikat, istilah tersebut hampir pasti akan merujuk kepada cucian (laundry).

Di Amerika Serikat, istilah untuk kesebelasan atau pemain yang tidak kebobolan lebih dikenal dengan “shut out” atau “shutout” (tanpa spasi).

Namun apapun istilahnya, nilai clean sheet dalam sepakbola dahulu lebih tinggi dibanding dengan saat ini. Itu terjadi karena dahulu jumlah gol dalam pertandingan sepakbola bisa banyak.

Sepakbola dahulu lebih banyak memiliki pemain menyerang daripada pemain bertahan pada sebuah formasi, apalagi peraturan offside juga belum diaplikasikan, sehingga jika ada kesebelasan yang bisa tidak kebobolan, maka itu adalah hal yang luar biasa.

Istilah clean sheet dalam Bahasa Indonesia: Nirbobol

Pada hari ini, tepatnya pada Idul Fitri 1938 Hijriah, umat muslim pastinya berharap jika puasa Ramadan mereka bisa clean sheet alias tidak kebobolan, sekaligus membersihkan lembar gol pada “lawan” (dosa) mereka seperti fitrahnya Idul Fitri.

Untuk itulah, kami akan memperkenalkan istilah ini dalam Bahasa Indonesia. Menyerap clean sheet sebagai “lembar yang bersih” tentunya bukan pilihan yang bijak. Begitu juga dengan serapan bahasa asing menjadi “klinsit”.

Hal ini membuat Pandit Football Indonesia menemukan istilah yang paling mewakili untuk clean sheet dalam Bahasa Indonesia, yaitu “nirbobol”.

“Nir-” dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “tidak” atau “bukan”, seperti pada nirgelar, nirguna, nirleka, dan lain sebagainya. Sedangkan “bobol” memiliki arti “jebol” “rusak”, “tembus” atau “kemasukan”.

Jadi kesimpulannya, “nirbobol” adalah “tidak kebobolan”, yang merupakan istilah yang diberikan kepada kesebelasan, pemain, atau khususnya penjaga gawang yang berhasil menjaga gawangnya dari kebobolan pada satu pertandingan penuh.

Semoga istilah nirbobol ini bisa diterima dan dipublikasikan dengan baik di masa depan, sehingga kita bisa menggunakannya sesuai dengan konteks yang tepat, dengan tanpa mengaburkan asal-usulnya terlalu jauh. Dan semoga kamu berhasil mencatatkan nirbobol di puasa Ramadan ini.

Komentar