Everton baru saja meresmikan pembelian Michael Keane dari Burnley seharga 25 juta paun. Itu merupakan pembelian kelima mereka dalam empat hari sejak bursa transfer dibuka 1 Juli lalu. Sebelumnya, mereka berhasil menggaet pemain muda Ajax, Davy Klaassen, yang sukses membawa klub asal Belanda itu lolos ke final Liga Europa.
Jordan Pickford yang musim lalu merupakan penjaga gawang utama Sunderland juga berhasil digaet dengan harga yang sama dengan Keane. Diperkirakan, Pickford akan menjadi ancaman bagi Joel Robles, kiper utama Everton saat ini. Striker muda Belgia, Henry Onyekuru, juga menjadi pembelian musim ini meski ia akan dipinjamkan ke Anderlecht musim depan.
Terakhir, mereka juga mengamankan jasa striker Spanyol, Sandro Ramirez, dari Malaga. Selain untuk menambah kedalaman skuat di lini depan, Ramirez disiapkan jika Romelu Lukaku hengkang ke klub lain, di mana ia sempat mengutarakan ingin bermain di Liga Champions.
Dengan pembelian tersebut, Everton telah menghabiskan sekitar 80 juta paun untuk berbelanja pemain musim ini; sebuah rekor yang fantastis bagi Everton. Kehadiran Keane di skuat Everton bahkan berpeluang menghadirkan susunan pemain yang semuanya berasal dari Inggris.
Akankah Everton Mendobrak Dominasi Empat Besar?
Melihat geliat transfer yang dilakukan Everton musim ini, ada indikasi Everton ingin mendobrak dominasi penguasa empat besar klasemen Liga Primer. Tentu mereka bosan hanya sekadar meramaikan persaingan papan atas namun tak pernah bisa menggeser salah satunya.
Everton sebenarnya memiliki sejarah yang cukup baik di Liga Inggris. The Toffees memenangkan 9 trofi divisi utama Inggris saat masih bernama Football League First Division. Terakhir, mereka menang di divisi utama pada musim 1986/87. Everton juga memenangkan 5 trofi Piala FA yang terakhir dimenangkan 22 tahun yang lalu (musim 1994/95).
Namun, sejak era Liga Primer bergulir tahun 1992, Everton lebih sering berkutat di papan tengah. Mereka beberapa kali sempat berkutat di dekat zona merah. Mereka juga tak pernah memenangkan gelar sejak era Liga Primer.
Prestasi terbaik Everton di Liga Primer adalah saat finis di peringkat keempat musim 2004/05. Kala itu, mereka dibesut David Moyes yang melatih mereka sejak 2002. Kehadirannya sukses mengangkat kualitas Everton sebagai tim pesaing di Liga Primer, meski ia gagal memenangkan gelar untuk Merseyside biru. Menjadi runner-up Piala FA 2009 adalah prestasi terbaik yang bisa diraih Everton era Moyes.
Kini, di tangan Ronald Koeman sebagai manajer mereka, Everton perlahan mulai mendobrak dominasi klub yang biasa mengisi posisi lima besar Liga Primer. Kemenangan 2-1 atas Arsenal dan 4-0 melawan Manchester City musim lalu setidaknya bisa menjadi modal bagi mereka. Apalagi dengan suguhan pemain baru menjanjikan membuat Everton layak diwaspadai kiprahnya musim depan.
Selain suguhan pemain baru, beberapa pemain muda Everton juga siap melapisi pemain seniornya. Ademola Lookman, Jonjoe Kenny, Dominic Calvert-Lewin dan Kieran Dowell adalah sebagian pemain muda yang diorbitkan Koeman musim lalu. Mereka juga sukses membawa timnas Inggris U20 menjuarai Piala Dunia U20.
Menarik ditunggu dengan deretan pemain yang mereka miliki sejauh mana kiprah mereka musim depan. Penggemar mereka boleh optimis dengan pembelian timnya saat ini, namun perlu diingat mereka masih berproses menjadi tim besar dan butuh konsistensi.
foto: Daily Mail
Komentar