Butuh waktu 49 tahun agar S.P.A.L bisa kembali merumput di Serie-A. Tapi bagi Benevento, mereka perlu waktu 88 tahun sejak berdiri pada 1929 agar bisa berkiprah di Serie-A. Semuanya berawal dari berakhirnya Benevento di peringkat lima klasemen akhir Serie-B 2016/2017.
Peringkat itu memberikan kesempatan bagi Benevento untuk mengikuti play-off ke Serie-A. Berhasilnya Benevento promosi pun tidak terduga, karena pada saat itu saingan untuk ke Serie-A cukup sulit dengan adanya Carpi, Frosinone, dan Perugia. Ketiga kesebelasan itu pernah mencicipi Serie-A dalam kurun waktu sekitar 14 tahun terakhir.
Tapi melawan Perugia pada semifinal play-off bisa dibilang mengejutkan. Benevento berhasil mengalahkan Perugia dengan agregat 2-1. Sampai pada akhirnya melaju ke final menghadapi Carpi yang terdegradasi dari Serie-A pada akhir musim 2015/2016. Dan Benevento pun mampu mengalahkan Carpi dengan agregat 1-0 sehingga promosi ke Serie-A untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Agregat itu didapatkan setelah bermain seri 0-0 pada leg pertama dan menang 1-0 pada leg kedua lewat gol George Puscas pada menit 32. Setelah peluit akhir pertandingan leg dua, seluruh elemen Benevento pun dengan suka ria menyambutnya. Di bangku cadangan mereka ramai karena menyemprot rambut mereka dengan warna merah dan kuning sesuai dengan corak kesebelasannya.
Sementara para suporternya menyambut perayaan dengan suar yang menyala-nyala di tribun stadion Ciro Vigorito, kandang Benevento. "Saya merasakan sukacita yang tidak terbatas. Kami berjuang keras dalam babak play-off ini dan kami mendapatkan promosi," ujar Marco Baroni selaku pelatih Benevento seperti dikutip dari Daily Mirror.
Benevento pun semakin menghiasi Serie-A yang selalu memunculkan kesebelasan debutan di setiap musimnya dalam tiga tahun terakhir. Promosinya Benevento memastikan adanya Derby Campanian pada Serie-A 2017/2018. Hal itu pun langsung disambut Aurelio De Laurentiis selaku Presiden Napoli, "Pujian untuk Benevento yang tiba di Serie-A dan memberi hadiah kepada kami yaitu dua derby yang indah. Bagus sekali!," tulis Laurentiis di akun Twitter miliknya.
Mengenai hal tersebut, Oreste Vigorito pun merespon komentar Laurentiis, "Pemain saya mungkin bukan (Gonzalo) Higuain atau (Paulo) Dybala, tapi memiliki hati sebesar mereka. Jika tidak, lebih besar. Kami tidak pergi ke Serie-A hanya untuk balik lagi, kami lebih memilih tinggal di surga," katanya seperti dikutip dari ESPN FC.
Tentu saja Benevento tidak ingin sekadar numpang lewat seperti Carpi dan Frosinone yang langsung terdegradasi setelah mengarungi Serie-A perdananya pada musim 2015/2016. Setidaknya Benevento ingin seperti Crotone yang tetap bertahan sejak debutnya di Serie-A 2016/2017. Atau justru lebih bagus bisa seperti Sassuolo yang terus bertahan di Serie-A sejak debutnya pada musim 2013/2014.
Bahkan Sassuolo sudah mencicipi persaingan kompetisi antar klub Eropa pada musim 2016/2017 setelah berada di posisi enam pada klasemen akhir musim sebelumnya. Maka dari itu seperti apa yang diucapkan Vigorito atas kepercayaan diri terhadap pemain-pemain klubnya, tugas pertamanya adalah mempertahankan beberapa pemain andalan berstatus pinjaman agar bisa tetap bertahan di Serie-A.
Salah satu pemain pinjaman yang dipertahankan tentu saja adalah Puscas. Ia memegang peran kunci untuk mengantar Benevento promosi atas tujuh gol dari 21 pertandingan antara pertandingan reguler dan play-off Serie-B 2016/2017. Internazionale Milan sebagai kesebelasan pemiliknya, mengizinkan peminjaman Puscas diperpanjang satu musim lagi. Bahkan Benevento juga berhasil mempermanenkan Bright Gyamfi (Inter) dan Raman Chibsah (Sassuolo).
Tapi Benevento gagal mempertahankan Alessio Cragno yang dipinjam dari Cagliari. Padahal ia adalah kiper utama kesebelasan berjuluk Stregoni (penyihir) itu selama musim lalu. Kendati demikian, Benevento langsung mendapatkan penggantinya dengan membeli Vid Belec dari Carpi. Selain Belec, Benevento juga membeli rekannya sesama dari Carpi, yaitu Gaetano Letizia. Kedua mantan pemain Carpi itu sama-sama menjadi pemain termahal Benevento sejauh transfer saat ini dengan harga 1,7 juta euro.
Kedua pemain itu juga merupakan pemain utama Carpi selama berkiprah di Serie-A 2015/2016. Pemain yang memiliki pengalaman di Serie-A memang dibutuhkan sehingga Benevento pun merekrut Massimo Coda dari Salernitana. Coda sendiri pernah mencicipi Serie-A ketika menjadi penyerang Bologna dan Parma. Tidak lupa juga Benevento merekrut pemain muda, salah satunya Andrew Gravillon dari Inter. Saat ini Benevento sedang mencari full-back kiri baru agar semakin menguatkan skuat mereka untuk tidak sekadar lewat di Serie-A.
Sumber lain: Daily Mail, ESPN FC, Football-Italia.
Komentar