Tepat pada 16 Juli mendatang jendela transfer paruh musim kompetisi sepakbola Indonesia dibuka. Hal tersebut merunut pada jadwal yang ditetapkan FIFA sebagai federasi sepakbola internasional, kegiatan belanja pemain asing bisa dilakukan oleh kontestan Liga 1 hingga 15 Agustus mendatang, sementara untuk penambahan pemain lokal baru bisa dilakukan pada 31 Juli hingga 18 Agustus mendatang.
Sebelum jadwal jendela transfer diumumkan, geliat transfer yang dilakukan oleh klub-klub Liga 1 sebenarnya sudah mulai terlihat. Beberapa kesebelasan sudah mengambil ancang-ancang untuk melakukan pendekatan kepada pemain buruannya. Salah satu kesebelasan yang saat ini gencar melakukan perburuan adalah Madura United.
Manajer klub berjuluk Laskar Sape Kerrap, Haruna Soemitro mengakui bahwa saat ini klubnya tengah menjalin komunikasi dengan tiga pemain asing yang semuanya berstatus non Asia. Haruna tidak menyebutkan secara detail asal negara dari tiga pemain tersebut, namun yang pasti ada salah satu pemain yang pernah berkostum Besiktas.
“Memang kami tengah melakukan pembicaraan dengan tiga pemain asing, semuanya Non Asia. Salah satu pemain pernah berkostum Besiktas, satunya lagi pernah bermain di Liga Tiongkok, dan satu lagi berasal dari Brasil ,” ucapnya seperti dikutip dari halaman resmi klub.
Haruna mengungkapkan bahwa dari tiga pemain yang tengah menjalin komunikasi bersama Madura, pemain incaran asal Brasil kemungkinan besar yang bakal digaet oleh timnya. Sebab, selain dinilai punya kualitas yang mumpuni, pemain tersebut pun terbilang masih muda. Haruna mengungkapkan bahwa pemain bidikannya itu masih berusia 23 tahun. Namun ia belum mau menyebutkan identitas sang pemain lebih terperinci.
“Presiden Klub juga memiliki kecenderungan pada pemain tersebut. Soal nama, kami tidak bisa sampaikan saat ini karena masih proses penjajakan,” sambung Haruna.
Meski tidak disebutkan secara rinci, namun diperkirakan pemain yang ada dalam radar bidikan Madura United itu berposisi sebagai penyerang. Sebab sang pemain diproyeksikan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Boubacar Sanogo yang dilepas pada 10 Juli lalu.
“Kerjasama dengan Sanogo berakhir per-10 Juli ini. Ada beberapa pertimbangan harus menyudahi kerjasama lebih cepat, kebutuhan tim dan juga jam tanding,” jelas Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.
Alasan diputusnya kontrak mantan penggawa Werder Bremen itu memang tidak disebutkan secara rinci, namun performa yang jauh dari harapan menjadi indikasi kuat soal alasan Madura melepasnya. Melihat performa Sanogo selama menjadi bagian dari skuat Madura United, ia memang terbilang minim kontribusi. Hanya satu gol saja yang berhasil ia cetak selama 10 pekan membela Madura.
Selain itu, ia juga jarang diturunkan oleh pelatih Gomes de Oliviera. Tercatat, hanya lima kali saja Sanogo ditampilkan, dengan satu laga yang dilakoni selama 90 menit. Selain itu, dari total laga yang dijalani pemain asal Pantai Gading itu, hanya dua partai yang dijalaninya sejak menit pertama, sisanya harus ia mulai dari bangku cadangan.
Selain Sanogo, Madura United juga sebenarnya terancam kehilangan Dane Milovanovic yang mengalami cedera di kepalanya, akibat berbenturan dengan salah satu pemain Semen Padang. Kabarnya, Dane sampai mengalami gangguan mental akibat cedera yang dialaminya itu. Belum jelas kapan pemain asal Australia itu harus menepi. Saat ini, Dane tengah berada di Australia untuk menjalani pengobatan agar kondisinya bisa pulih seperti sediakala.
Dane memainkan peranan penting dalam keberhasilan Madura menempati posisi papan atas Liga 1 2017. Perannya sebagai gelandang sangatlah vital dalam hal distribusi bola bagi para penyerang mereka. Madura United tentu butuh sosok yang bisa menjadi pengganti sepadan, bila memang Dane tidak bisa tampil hingga akhir musim nanti.
Haruna mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait hal tersebut. Menurutnya, perburuan pemain juga sedang digencarkan untuk mencari pengganti sepadan bagi Dane Milovanovic yang masih menjalani perawatan. Menurut Haruna sudah ada satu nama yang menjadi kandidat kuat pengganti Dane, pemain tersebut juga berasal dari Australia.
“Kalau memang Dane betul-betul membutuhkan waktu lama proses penyembuhannya, dan karena tim harus terus bertanding, kami sudah jalin komunikasi dengan pemain asal Australia juga,” tukasnya.
Komentar